Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ban Ki-moon Harap Myanmar Terima Kembali Pengungsi Rohingya Tanpa Persekusi

Ban Ki-moon Harap Myanmar Terima Kembali Pengungsi Rohingya Tanpa Persekusi Anak-anak pengungsi Rohingya di Bangladesh. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Bangladesh dibanjiri besarnya populasi etnis Rohingya yang tinggal di wilayahnya dan tak bisa diperkirakan secara pasti apakah bisa terus menerus menerima para pengungsi yang datang dari Myanmar ini. Demikian disampaikan mantan Sekjen PBB, Ban Ki-moon.

Lebih dari 730 ribu warga etnis Rohingya meninggalkan Myanmar menuju negara tetangga, Bangladesh setelah kekerasan militer pada 2017, dimana penyelidik PBB menyampaikan warga etnis Rohingnya dieksekusi dengan tujuan genosida dan termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan dan pembakaran.

"Tidak mungkin bagi Bangladesh menampung begitu besarnya jumlah Rohingya dalam jangka waktu lama," kata Moon sebagaimana dikutip kantor berita resmi Sangbad Sangstha, dilansir dari Aljazeera, Kamis (11/7).

Moon menyampaikan ini saat berkunjung ke kamp sementara Rohingya di distrik Bazar, Cox selatan, Rabu (10/7). Moon juga mengkritisi Myanmar karena keengganannya mengizinkan warga Rohingya yang dianiaya kembali ke negara asal mereka.

Sejak 25 Agustus 2017, hampir 24 ribu warga muslim Rohingya dibunuh pasukan khusus Myanmar, menurut laporan Badan Pengembangan Internasional Ontario. Dalam laporan berjudul "Forced Migration of Rohingya: The Untold Experience", lebih dari 34 ribu Rohingya juga dilemparkan ke dalam kobaran api, sementara lebih dari 114 ribu lainnya dipukuli.

Sebanyak 18 ribu perempuan dan gadis remaja Rohingya diperkosa tentara dan polisi Myanmar dan lebih dari 115 ribu rumah mereka dibakar dan 113 ribu lainnya dirusak.

Pemerintah Myanmar telah menyangkal tuduhan penyiksaan terhadap Rohingya dan mengatakan operasi militernya di negara bagian Rakhine utara itu adalah respons atas serangan pemberontak Rohingya. Terkait solusi permanen atas krisis tersebut, Moon mengatakan repatriasi aman dan bermartabat dari para pengungsi adalah suatu keharusan bagi solusi harmonis dari krisis Rohingya.

"Pemerintah Myanmar harus berbuat lebih banyak sehingga Rohingya bisa kembali ke daerah mereka tanpa takut penganiayaan," kata Moon.

Ini bukan pertama kali pertanyaan terkait kemampuan Bangladesh menerima lebih banyak pengungsi muncul. Maret lalu, Menteri Luar Negeri Bangladesh, Shahidul Haque menyampaikan ke Dewan Keamanan PBB bahwa negaranya tak akan lagi berada di posisi mengakomodasi lebih banyak warga Myanmar.

Bangladesh dan Myanmar telah menandatangani perjanjian repatriasi pada November 2017 dengan batas waktu dua tahun untuk mengembalikan pengungsi Rohingya ke Myanmar. Repatriasi ditunda karena perhatian dunia terkait keamanan warga Rohingya di negara asal mereka.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

13 Warga Rohingya Kini 'Terdampar' di Jalanan Pekanbaru, Mengaku Ada yang Bawa Tapi Tak Tahu Siapa

Mereka berangkat dari Bangladesh dan tiba di Pekanbaru Rabu (13/12) malam.

Baca Selengkapnya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya

Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya

Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.

Baca Selengkapnya
3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya

Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang

Jokowi Bawa Polemik Pengungsi Rohingya saat Bertemu Pimpinan Negara ASEAN di Jepang

Jokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Respons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR

Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.

Baca Selengkapnya
Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Klaim Kapal Pengangkut Etnis Rohingya Berangkat dari Bangladesh ke Indonesia, Cek Faktanya

Beredar kapal etnis Rohingya diberangkatkan ke Indonesia langsung dari Bangladesh

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam

Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ingatkan Bahaya Lintasi Laut Merah Saat Antar Bantuan ke Palestina

Prabowo Ingatkan Bahaya Lintasi Laut Merah Saat Antar Bantuan ke Palestina

KRI dr Radjiman Wedyodiningrat memerlukan waktu sekitar 52 hari perjalanan untuk sampai.

Baca Selengkapnya