Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Baku Tembak 10 Menit, Tentara Filipina Bebaskan Dua Tawanan Abu Sayyaf di Sulu

Baku Tembak 10 Menit, Tentara Filipina Bebaskan Dua Tawanan Abu Sayyaf di Sulu dua tawanan abu sayyaf dibebaskan tentara filipina. ©AFP

Merdeka.com - Tentara Filipina kemarin membebaskan seorang warga Inggris dan istrinya (warga Filipina) yang diculik kelompok Abu Sayyaf dari sebuah lokasi wisata di selatan Filipina bulan lalu.

Komandan militer Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan pasukannya memergoki para penculik Abu Sayyaf bersama dua tawanan mereka, Allan Hyrons dan istrinya, Wilma, di pegunungan daerah pedalaman Kota Parang, Provinsi Sulu.

"Kami saling baku tembak dengan mereka. Mereka meninggalkan dua tawanan itu karena tidak bisa membawa mereka lagi. Mereka berpencar ke berbagai arah dan tentara kami mengejar," kata Sobejana, seperti dilansir laman Aljazeera, Senin (25/11).

Dalam baku tembak sekitar 10 menit itu, kata militer Filipina, Hyron dan istrinya tidak mengalami luka. Uang tebusan juga tidak diberikan kepada Abu Sayyaf.

Penduduk Desa Hanya Bisa Terkejut Menyaksikan Penculikan

Sebuah foto yang dirilis militer Filipina memperlihatkan pasangan suami istri itu sedang tersenyum dan berbicara dengan tentara di Sulu.

Sobejana menuturkan pasangan itu akan diperiksa medis dan diwawancara pejabat militer.

Kelompok bersenjata menculik Hyrons dan istrinya dari sebuah lokasi wisata pantai di selatan Provinsi Zamboanga del Norte. Sejumlah penduduk desa hanya bisa terkejut menyaksikan aksi penculikan itu.

Pasutri itu diketahui memiliki sebuah kampus di Zamboanga dan mereka sudah tinggal di sana selama bertahun-tahun.

Dalam beberapa tahun belakangan operasi militer terhadap kelompok Abu Sayyaf yang dikenal sering menculik dan sudah bersumpah setia kepada ISIS terus dilakukan tentara Filipina.

Abu Sayyaf Minta Uang Tebusan Rp8,2 miliar Untuk Tiga Nelayan WNI

Sobejana membenarkan tiga nelayan Indonesia belum lama ini diculik kelompok Abu Sayyaf di perairan Sabah, Malaysia dekat perbatasan selatan Filipina di Sulu.

Amerika Serikat dan Filipina memasukkan Abu Sayyaf ke daftar organisasi teroris.

Jumat lalu militer Filipina membunuh seorang pentolan Abu Sayyaf, Talha Jumsah, yang dikatakan bertindak sebagai penghubung kelompok ISIS dan militan lokal.

Pada Minggu (24/11), tentara Filipina juga menewaskan dua pentolan Abu Sayyaf, salah satunya seseorang yang dianggap dalang penculikan dan meminta tebusan.

Pekan lalu sebuah video di laman Facebook memperlihatkan tiga nelayan warga negara Indonesia yang ditawan Abu Sayyaf meminta pertolongan kepada bos mereka dan Presiden Joko Widodo agar membebaskan mereka. Kelompok Abu Sayyaf meminta uang tebusan Rp8,2 miliar bagi ketiga nelayan itu.

Maharudin Lunani, 48 tahun, putranya, Muhammad Farhan, 27 tahun, dan keponakannya Samiun Maneu, 27 tahun, diculik oleh tujuh pria bersenjata ketika sedang menangkap udang di perairan Lahad Datu September lalu.

Dalam video itu mereka bertiga terlihat berjongkok tak berbaju dan tangan diikat.

"Kami bekerja di Malaysia. Kami kena tangkap kumpulan Abu Sayyaf pada tanggal 24 September 2019. Kami harap bos kami membantu kami untuk membebaskan kami dan juga presiden Republik Indonesia tolong kami supaya kami bebas dari sini," kata salah seorang dari mereka, seperti dilansir laman the Star, Kamis (22/11).

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Iwan Sutrisman Dijanjikan Jadi Tentara Malah Dibunuh Prajurit TNI AL, Ini Sosok Korban & Pelaku

Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara

Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.

Baca Selengkapnya
Berpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Berpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Berikut sosok tukang pijit Jenderal Dudung yang ternyata bukan orang sembarangan.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri

Sisi Lain Mayjen Sungkono Pertaruhkan Nyawa Demi Surabaya, Sebelum Perang Selalu Jahit Pakaiannya Sendiri

Keterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya

Baca Selengkapnya
Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Yuyu Sutisna Calon Besan Jenderal Andika Perkasa

Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Yuyu Sutisna Calon Besan Jenderal Andika Perkasa

Hafiz Prasetia Akbar, putra Yuyu Sutisna resmi melamar putri Jenderal Andika Perkasa, Angela Adinda.

Baca Selengkapnya
Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat

Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat

Melelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat

Baca Selengkapnya