Merdeka.com - Presiden Suriah Basyar al-Assad hari ini rencananya akan menaikkan gaji semua personel militer dan pegawai negeri sipil di jajaran pemerintahannya. Hal ini dilakukan Assad dalam upayanya untuk memberikan perlindungan terhadap para loyalisnya dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda negara itu.

Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Sabtu (22/6), kenaikan gaji, yang juga termasuk kenaikan uang pensiun, ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan Assad sejak meletupnya pemberontakan terhadap pemerintahannya pada Maret 2011 lalu.

Kantor berita SANA menulis, keputusan itu menjelaskan bahwa prajurit dan pegawai negeri sipil akan mendapat kenaikan gaji sampai 40 persen pada gaji bulan pertama mereka, dan akan meningkat 20 persen pada gaji berikutnya.

Konflik Suriah, yang sudah berlangsung selama 27 bulan, telah menyebabkan nilai tukar mata uang Suriah terhadap Dollar Amerika anjlok hingga 300 persen. Hal ini menyebabkan harga barang-barang impor naik dan melemahkan daya beli masyarakat serta standar hidup bagi mereka yang mendapat gaji tetap.

Surat kabar the Times dua hari lalu menulis, keputusan ini datang disaat kekuatan Barat dilaporkan mencoba untuk melakukan kudeta terhadap pemerintahan Assad dengan cara menjanjikan orang-orang terdekat Assad terutama di jajaran militernya bahwa mereka akan memiliki peran dalam membangun Suriah kembali.

Sebuah proposal yang dibuat para pemimpin dunia selama pertemuan KTT G8 juga memutuskan akan memberikan perlindungan kepada personel militer senior dari rezim pemerintahan Suriah, seperti layanan keamanan dan akan menjabat di dalam pemerintahan setelah Assad lengser.