AS Sebut Militer Israel Mungkin Bertanggung Jawab Atas Kematian Shireen Abu Aqla
Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) telah menetapkan militer Israel "kemungkinan bertanggung jawab" atas terbunuhnya jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Aqla pada Mei lalu, walaupun proses uji balistik peluru belum mencapai kesimpulan pasti siapa pemilik peluru tersebut. Jurnalis Palestina-Amerika itu tewas ditembak saat meliput penggerebekan militer Israel di kamp pengungsi kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan dalam pernyataannya, kesimpulan terkait pemilik peluru tersebut belum bisa dipastikan karena kondisi peluru.
"(Koordinator Keamanan AS) menyimpulkan bahwa tembakan dari posisi IDF (Angkatan Bersenjata Israel) mungkin bertanggung jawab atas kematian Shireen Abu Akleh," jelas Price dalam pernyataannya, dikutip dari CNN, Selasa (5/7).
Dia menambahkan, kesimpulan itu ditetapkan dengan meringkas penyelidikan IDF dan Otoritas Palestina (PA) di mana Koordinator Keamanan AS diberikan akses penuh selama beberapa pekan terakhir terhadap penyelidikan tersebut.
Koordinator Keamanan AS ini memimpin tim antar lembaga yang berkoordinasi dengan pemerintah Israel dan PA. Price juga mengatakan Koordinator Keamanan AS tidak menemukan alasan untuk meyakini bahwa "penembakan tersebut disengaja melainkan akibat dari keadaan tragis selama operasi militer Israel terhadap faksi Jihad Islam Palestina pada 11 Mei 2022 di Jenin, yang disusul serangkaian serangan teroris di Israel."
"Kami sekali lagi menyampaikan belasungkawa kami dari hati yang paling dalam kepada keluarga Abu Aqla," ujarnya.
Price juga mengatakan AS akan tetap berkoordinasi dengan Israel dan PA serta mendesak pertanggungjawaban.
Menurutnya, uji balistik peluru yang membunuh Shireen itu "sangat rinci" dan mengatakan penguji pihak ketiga independen yang dilibatkan dalam proses tersebut tidak bisa menyimpulkan asal usul peluru.
"Ahli balistik menyatakan peluru tersebut rusak parah, yang menghalangi kesimpulan jelas."
Keluarga Abu Aqla dalam pernyataannya menyampaikan mereka meragukan temuan tersebut.
"Pendapat para penyelidik Amerika, yang identitasnya tidak diungkapkan dalam pernyataan tersebut, yang meyakini bahwa peluru itu "mungkin berasal dari posisi Israel" lemah," jelasnya.
Ali Samoudi, jurnalis Al Jazeera yang juga ditembak bersama Shireen, mengatakan dia telah memperkirakan hasil yang tidak meyakinkan tersebut dan menyebut AS adalah musuh nyata demokrasi dan HAM.
Perdana Menteri Israel, Yair Lapid menanggapi temuan tersebut.
"Penyelidikan IDF tidak bisa memastikan siapa yang bertanggung jawab atas kematian tragis jurnalis Shireen Abu Aqla, tapi bisa memastikan dengan meyakinkan bahwa tidak ada maksud untuk melukainya," ujarnya.
Lapid menambahkan, Israel sangat berduka atas kematian Shireen dan dia mendukung penuh tentara Isarel.
Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz mengatakan, "mustahil memastikan sumber tembakan dan penyelidikan akan berlanjut."
IDF menyampaikan, analisis forensi dilakukan di laboratorium forensik di Israel oleh pakar Israel dan perwakilan Koordinator Keamanan AS hadir saat proses berlangsung.
Sebelumnya Palestina membantah peluru yang membunuh Shireen tersebut rusak parah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel Rekrut Ribuan Tentara Asing untuk Bertempur di Gaza, Bayarannya Cuma Segini
Tentara bayaran Israel berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, dan Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaSaksi Mata Sebut Tentara Israel Perkosa dan Eksekusi Perempuan di RS Al Shifa Gaza
Saksi Mata Sebut Tentara Israel Perkosa dan Eksekusi Perempuan di RS Al Shifa Gaza
Baca SelengkapnyaBanyak Pemuda Israel Tolak Ikut Wajib Militer dan Perangi Palestina, Alasannya Bikin Haru
Mereka yang menolak ikut wajib militer terancam dipenjara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Mantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaSaksi Mata Ungkap Kekejaman Israel Saat Kepung RS Al-Shifa, Ratusan Mayat Bergelimpangan, Warga Ditembak Saat Salat
Pasukan penjajah Israel mengepung kompleks RS Al-Shifa dii Jalur Gaza selama dua pekan dan mundur pada Senin (1/4).
Baca SelengkapnyaTangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman
Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Sebarkan Selebaran Berisi Ayat Alquran dan Hadits Nabi ke Rafah, Ini Tujuannya
Militer Israel Sebarkan Selebaran Berisi Ayat Alquran dan Hadits Nabi, Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSerangan Israel Tewaskan 4 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, di Antaranya Warga Inggris dan Australia
Serangan Israel Tewaskan 4 Pekerja Kemanusiaan di Gaza, di Antaranya Warga Inggris dan Australia
Baca Selengkapnya