Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Kembalikan Anggaran untuk Badan Pengungsi Palestina yang Dihentikan Donald Trump

AS Kembalikan Anggaran untuk Badan Pengungsi Palestina yang Dihentikan Donald Trump Anak-anak Palestina di Lingkungan Miskin Gaza. ©2021 AFP/Mahmud Hams

Merdeka.com - Pemerintahan Joe Biden mengumumkan rencana untuk melanjutkan pendanaan untuk badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina, yang mengalami kekurangan anggaran sejak mantan Presiden AS Donald Trump menghentikan bantuana tersebut pada 2018.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS akan memberikan USD 150 juta anggaran bantuan kemanusiaan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA).

UNRWA memberikan bantuan dan layanan lainnya, termasuk perawatan kesehatan dan pendidikan, kepada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, Lebanon, dan Yordania yang diduduki. UNRWA menyambut baik pengumuman tersebut.

“UNRWA sangat senang bahwa sekali lagi kami akan bermitra dengan AS untuk memberikan bantuan penting kepada beberapa pengungsi paling rentan di Timur Tengah dan memenuhi mandat kami untuk mendidik dan memberikan perawatan kesehatan primer kepada jutaan pengungsi setiap hari,” jelas Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera, Kamis (8/4).

Blinken mengatakan AS juga berencana memberi Palestina USD 75 juta bantuan ekonomi dan pembangunan untuk Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, serta USD 10 juta untuk program pembangunan perdamaian melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Washington, lanjut Blinken, akan melanjutkan "bantuan keamanan penting", namun tanpa menjelaskan lebih lanjut.

“AS berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan, keamanan, dan kebebasan bagi orang Israel dan Palestina dengan cara yang nyata dalam waktu dekat,” ujarnya.

Hubungan AS-Palestina

Presiden AS Joe Biden, yang menjabat pada 20 Januari, berjanji untuk mengambil pendekatan yang berbeda dalam hubungan Palestina dibandingkan pendahulunya.

Pemerintahan Trump menghentikan hampir semua bantuan untuk Palestina setelah memutuskan hubungan dengan Otoritas Palestina pada 2018. Langkah tersebut secara luas dipandang sebagai upaya untuk memaksa Palestina agar mau bernegosiasi dengan Israel.

Tetapi pemerintahan Biden tidak akan mengubah keputusan Trump untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, termasuk menolak menentang kesepakatan normalisasi diplomatik yang ditengahi oleh pemerintahan Trump antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.

UNRWA menghadapi tekanan selama bertahun-tahun dari Israel dan sekutunya, yang telah mendesak agar badan tersebut dihapuskan dan misinya diserahkan kepada badan pengungsi PBB (UNHCR).

Sebagian besar pengungsi yang dibantu oleh badan tersebut adalah keturunan dari sekitar 700.000 warga Palestina yang diusir dari rumah mereka atau melarikan diri dari pertempuran dalam perang 1948 yang mengarah pada penciptaan Israel. Menurut para pengamat, tekanan pada UNRWA adalah bagian dari upaya untuk mendiskreditkan hak-hak pengungsi.

Pada Rabu, Dubes Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengecam keputusan pemerintahan Biden tersebut.

“Ketimbang menyelesaikan konflik, UNRWA justru melanggengkannya. Setiap pengembalian dana itu harus bergantung pada reformasi penting,” tulis Erdan di Twitter.

Ahmed Abu Huly, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan dia akan mengadakan pertemuan Zoom dengan pejabat Departemen Luar Negeri AS Richard Albright untuk menyampaikan penghargaan atas "dukungan yang sangat penting" dan berharap itu akan berlanjut.

Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Shtayyeh juga menyambut baik dimulainya kembali bantuan dan menyerukan "kepada pemerintah Amerika untuk menciptakan jalur politik baru yang memenuhi hak dan aspirasi rakyat Palestina berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB".

PBB juga menyambut baik rencana tersebut.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pejabat Pilihan Joe Biden Mundur karena Geram dengan Kebijakan AS Dukung Israel di Gaza
Pejabat Pilihan Joe Biden Mundur karena Geram dengan Kebijakan AS Dukung Israel di Gaza

Agresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan hampir 22.000 warga Palestina. AS merupakan salah satu pendukung utama Israel.

Baca Selengkapnya
Sambil Gendong 2 Jenazah Bayi, Pria Palestina ini 'Tampar' para Pemimpin Arab & Presiden AS Joe Biden
Sambil Gendong 2 Jenazah Bayi, Pria Palestina ini 'Tampar' para Pemimpin Arab & Presiden AS Joe Biden

Genosida yang dilakukan Israel di Gaza masih terus terjadi. Dunia internasional seolah tak bisa apa-apa untuk menghentikan kebiadaban negeri zionis itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dermaga untuk Penyaluran Bantuan Kemanusiaan yang Dibangun Atas Perintah Presiden AS Joe Biden Mulai Didirikan di Pantai Gaza
FOTO: Dermaga untuk Penyaluran Bantuan Kemanusiaan yang Dibangun Atas Perintah Presiden AS Joe Biden Mulai Didirikan di Pantai Gaza

Pembangunan dermaga itu dimulai dari pemasangan balok-balok beton besar di pantai Gaza.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat

Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan
Serahkan Bantuan Beras di Bantul, Jokowi: Setelah Juni Kalau APBN Cukup akan Dilanjutkan

Jokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.

Baca Selengkapnya
Joe Biden Janjikan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terjadi Pekan Depan, Truk Bantuan Kemanusiaan Akan Segera Masuk ke Gaza
Joe Biden Janjikan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terjadi Pekan Depan, Truk Bantuan Kemanusiaan Akan Segera Masuk ke Gaza

Jutaan warga Gaza terancam kelaparan karena Israel melarang truk bantuan masuk ke wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya
Pakar PBB Ungkap Kekejaman Tentara Israel ke Perempuan & Anak Palestina, Dibunuh Tanpa Alasan Hingga Diperkosa di Penjara
Pakar PBB Ungkap Kekejaman Tentara Israel ke Perempuan & Anak Palestina, Dibunuh Tanpa Alasan Hingga Diperkosa di Penjara

tentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya