Merdeka.com - Pada Rabu, Amerika Serikat (AS) membatasi ekspor untuk lima perusahaan China yang disebut terlibat dalam pelanggaran HAM, termasuk produsen besar polysilicon untuk industri panel surya.
Perusahaan tersebut terdaftar dalam pelanggaran HAM dan penyiksaan Uighur dan minoritas Muslim lainnya, menurut sebuah pengajuan pemerintah AS pada Rabu. Departemen Perdagangan AS menyampaikan, perusahaan tersebut menerima atau memberlakukan kerja paksa.
Dilansir Al Jazeera, Kamis (24/6), perusahaan yang ditambahkan ke Daftar Entitas Departemen Perdagangan termasuk Industri Silikon Hoshine; Xinjiang Daqo New Energy, sebuah unit dari Daqo New Energy Corp; Xinjiang East Hope Nonferrous Metals, anak perusahaan dari raksasa manufaktur East Hope Group yang berbasis di Shanghai; Bahan Energi Baru GCL Xinjiang dan Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang (XPCC).
Setidaknya beberapa perusahaan adalah produsen utama silikon monokristalin dan polysilikon yang digunakan dalam produksi panel surya.
Para pejabat AS sebelumnya menyampaikan pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan pembatasan produsen panel surya China di Xinjiang, di mana sebagian besar pasokan global polysilicon yang digunakan dalam panel surya itu berasal.
“Ini pemahaman saya bahwa pemerintahan Biden sekarang sedang dalam proses menilai apakah itu akan menjadi target sanksi atau tidak,” kata utusan bidang iklim pemerintahan Biden, John Kerry kepada DPRD AS pada Mei lalu, merujuk pada produk panel surya di Xinjiang.
XPCC dikirim ke Xinjiang pada 1950-an untuk membangun pertanian dan pemukiman. Pada Desember, AS juga melarang impor kapas dari XPCC dengan alasan "kerja paksa”. Departemen Keuangan AS tahun lalu memberi sanksi kepada XPCC karena "pelanggaran HAM serius terhadap etnis minoritas".
Pada Maret, Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap dua pejabat China sehubungan dengan pelanggaran HAM serius di wilayah Xinjiang China, di mana Washington mengatakan etnis Muslim adalah korban genosida. Salah satu pejabat yang terkena sanksi adalah Wang Junzheng, sekretaris Komite Partai XPCC.
Baca juga:
Orang-Orang Uighur yang Dideportasi dan Menghilang dari Negara Muslim
Laporan: Kebijakan China Sebabkan Angka Kelahiran Etnis Uighur Anjlok
China Desak Negara Anggota PBB Tidak Hadiri Pertemuan Tentang Xinjiang
Laporan HRW: Perlakuan China Atas Muslim Uighur Adalah Kejahatan Kemanusiaan
China Tuduh Amerika Serikat Danai Kelompok Teroris di Xinjiang
China Vonis Mati Dua Bekas Pejabat Uighur di Xinjiang karena Kasus Separatisme
Presiden Ukraina Peringatkan Dunia Terancam Krisis Pangan karena Perang
Sekitar 13 Jam yang laluMantan Tentara AL Korsel Mengaku Ikut Berperang di Ukraina dan Ingin Balik Lagi
Sekitar 14 Jam yang laluPenembakan Texas, Polisi Baru Ungkap Kronologi Mengejutkan Berbeda dari Sebelumnya
Sekitar 16 Jam yang laluAS Siap Kirimkan Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Jangkau Wilayah Rusia
Sekitar 17 Jam yang laluImran Khan Ancam Kerahkan Jutaan Pendukung Jika Pemilu Tidak Digelar dalam 6 Hari
Sekitar 18 Jam yang laluPBB Desak Taliban Batalkan Semua Pembatasan Bagi Kaum Perempuan Afghanistan
Sekitar 21 Jam yang laluPenyelidikan Palestina Simpulkan Israel Sengaja Bunuh Jurnalis Aljazeera
Sekitar 22 Jam yang laluRoche Swiss Kembangkan Alat Tes PCR untuk Virus Cacar Monyet
Sekitar 23 Jam yang lalu"Saya Tak Pernah Membayangkan Penembakan Ini Terjadi Di Komunitas yang Damai Ini"
Sekitar 1 Hari yang laluStok Gandum Dunia yang Tersisa Hanya Cukup untuk 2,5 Bulan
Sekitar 1 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluMassa Basmi KKN Tuntut Pemerintah Tuntaskan Kasus Ekspor CPO
Sekitar 15 Jam yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 1 Hari yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 2 Hari yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 3 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 3 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 6 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 6 Hari yang laluPresiden Ukraina Peringatkan Dunia Terancam Krisis Pangan karena Perang
Sekitar 14 Jam yang laluMantan Tentara AL Korsel Mengaku Ikut Berperang di Ukraina dan Ingin Balik Lagi
Sekitar 14 Jam yang laluAS Siap Kirimkan Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Jangkau Wilayah Rusia
Sekitar 17 Jam yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluDKI PPKM Level 1, Mal Tutup Pukul 10 Malam & Pengunjung Wajib Vaksin Dosis Lengkap
Sekitar 12 Jam yang laluPemprov DKI Terbitkan Kepgub PPKM Level 1, Izinkan Kantor WFO 100 Persen
Sekitar 13 Jam yang laluData Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19 per Hari Ini, 27 Mei 2022
Sekitar 15 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 2 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 2 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami