Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS dan Inggris sebut Rusia ada di balik peracunan mantan mata-mata

AS dan Inggris sebut Rusia ada di balik peracunan mantan mata-mata TKP mantan mata-mata Rusia diracun di Inggris. ©REUTERS/Toby Melville

Merdeka.com - Amerika Serikat meyakini bahwa Rusia ada di balik peracunan terhadap mantan mata-matanya di Inggris, Sergei Skripal. Skripal saat ini berada dalam kondisi kritis setelah terpapar zat kimia tak teridentifikasi.

"Kami yakin bahwa merekalah (Rusia) yang bertanggung jawab atas kejadian ini. Dan mereka yang meracuni dan memberi perintah harus menghadapi konsekuensi berat atas perbuatan mereka," kata Tillerson, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/3).

Hal serupa juga diyakini oleh pihak Inggris, di mana negara tersebut merupakan tempat mata-mata Rusia diracuni. Hal tersebut diungkapkan oleh Perdana Menteri Theresa May.

"Pemerintah kami telah menyimpulkan bahwa kemungkinan besar Rusia lah yang bertanggung jawab atas peristiwa ini," ungkap May.

May menambahkan bahwa ada dua penjelasan masuk akal atas insiden ini, yakni entah Rusia sengaja melakukan tindakan langsung terhadap negaranya atau pemerintah Rusia kehilangan kendali atas cairan kimia berpotensi membahayakan sehingga bisa jatuh ke tangan yang salah.

Dia pun memberi waktu bagi Rusia sampai besok untuk memberi tanggapan atas pernyataan ini.

"Jika tidak ada juga tanggapan kredibel, maka kami akan menyimpulkan bahwa tindakan ini dianggap sebagai hal ilegal dilakukan Rusia terhadap Inggris Raya. Dan kami tidak akan mentolerir upaya apapun yang membahayakan nyawa warga sipil tak bersalah di tanah kami," tegasnya.

Seperti diketahui, Skripal (66 tahun) ditemukan tak sadarkan diri bersama dengan wanita tak dikenal berusia 33 tahun di sebuah bangku pusat perbelanjaan kota Salisbury, Inggris, Minggu (4/3). Keduanya segera dibawa ke rumah sakit Inggris untuk menerima perawatan intensif.

Menurut laporan Media Inggris, wanita itu adalah anak perempuan Skripal. Polisi mengatakan keduanya tak sadar setelah terpapar zat yang tidak diketahui.

Meski demikian, Rusia tidak tahu informasi tentang Skripal. Mereka juga mengaku tidak tahu siapa pelaku dan apa penyebab terjadinya insiden tersebut.

"Kami mengetahui kejadian tragis tersebut. Tapi kami tidak punya informasi tentang apa penyebabnya, dan siapa orang yang melakukan ini," kata Juru Bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.

Peskov menambahkan bahwa Inggris belum meminta bantuan apapun, setelah polisi menyelidiki Mantan Kolonel Intelijen Militer Rusia tersebut ditemukan tak sadarkan diri di bangku pinggir jalan di Salisbury.

Peskov juga mengatakan bahwa Moskow akan selalu siap bekerja sama untuk melakukan penyelidikan tersebut.

(mdk/frh)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur

Ini Identitas 4 Tersangka Pelaku Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, Disidang dengan Wajah Babak Belur

Babak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Penembakan Massal di Gedung Konser Moskor Tewaskan 60 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa

Penembakan Massal di Gedung Konser Moskor Tewaskan 60 Orang, Putin Sampaikan Belasungkawa

Informasi awal menyebut sekelompok orang bersenjata tiba-tiba melancarkan tembakan di dalam gedung Crocus City Hall hingga membuat gedung itu kebakaran hebat.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
ISIS Klaim di Balik Penembakan Massal dan Pembakaran Gedung Konser di Moskow yang Tewaskan 60 Orang

ISIS Klaim di Balik Penembakan Massal dan Pembakaran Gedung Konser di Moskow yang Tewaskan 60 Orang

gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.

Baca Selengkapnya
Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Polisi Amankan 7 Provokator saat Rekapitulasi di KPU Sinjai, Sajam dan Molotov Disita

Sempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Bule Rusia Bikin Onar di Bali, Pakai Jasa Spa dan Makan Tak Mau Bayar

Seorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.

Baca Selengkapnya