Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Bertanggung Jawab Atas 36 Persen Penjualan Senjata Dunia

AS Bertanggung Jawab Atas 36 Persen Penjualan Senjata Dunia AS bantu persenjataan untuk militer Libanon. ©AFP PHOTO/ANWAR AMRO

Merdeka.com - Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas 36 persen penjualan persenjataan global, mengalami pertumbuhan lebih dari 20 persen dalam lima tahun terakhir.

Lembaga penelitian yang berbasis di Stockholm menemukan, dari 2015 sampai 2019, AS mencatat 36 persen penjualan seluruh senjata konvensional – naik 23 persen dari lima tahun sebelumnya.

Angka tersebut menempatkan AS berada jauh dari Rusia, negara penjual senjata terbesar kedua, yang mengalami penurunan 18 persen dalam pangsa penjualan senjata dunia untuk periode lima tahun yang sama.

Tiga dari lima negara penjual senjata terbesar lainnya seperti China, Prancis, dan Jerman – mencatat sekitar 19,2 persen penjualan senjata, menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), yang mengumpulkan laporan tersebut, dilansir The Independent, Selasa (16/3).

SIPRI juga mengungkapan penjualan senjata dunia 20 persen lebih tinggi dibandingkan pada 2005-2009, meningkatkan kekhawatiran perdagangan senjata saat ini mendekati seperti saat menjelang akhir perang dingin.“Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah periode pertumbuhan cepat dalam transfer senjata dalam dua dekade terakhir telah berakhir,” jelas peneliti senior SIPRI, Pieter Wezeman.

“Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 dapat membuat beberapa negara meninjau kembali impor senjata mereka di tahun-tahun mendatang.”

"Namun, pada saat yang sama, bahkan pada puncak pandemi pada tahun 2020, beberapa negara menandatangani kontrak besar untuk senjata utama,” imbuhnya kepada BBC.

Yang menjadi perhatian adalah implikasi dari penjualan senjata AS kepada rezim otoriter di Timur Tengah, yang mencatat pertumbuhan tercepat dalam impor senjata regional.

AS bertanggung jawab atas 73 persen dari semua senjata yang diimpor oleh Arab Saudi dalam lima tahun terakhir, negara yang dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Termasuk kesepakatan untuk pesawat tempur dan senjata lain yang ditandatangani oleh mantan presiden Barack Obama pada 2010.

Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania, baru-baru ini menjadi penerima manfaat dari kebijakan mantan presiden AS Donald Trump, yang menghentikan Kongres memblokir senjata “darurat” senilai USD 8,1 miliar untuk tiga negara Timur Tengah.

Sementara wilayah yang bergantung pada AS dan negara-negara barat lainnya untuk impor senjata juga bisa menjadi titik pengaruh bagi pemerintahan Biden di masa depan, Gedung Putih dilaporkan membekukan kesepakatannya dengan Arab Saudi dan UEA sementara peninjauan dilakukan terhadap penjualan di bulan Januari.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.

Baca Selengkapnya
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik

ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.

Baca Selengkapnya
Tolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi

Tolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi

Sido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Arab Saudi Bak Eropa, Dulu Terkenal Panas Minta Ampun Sekarang Turun Salju Suhunya Sampai Minus

Potret Arab Saudi Bak Eropa, Dulu Terkenal Panas Minta Ampun Sekarang Turun Salju Suhunya Sampai Minus

Jika biasanya dalam kurun waktu yang pendek, kali ini salju dengan cuaca dingin justru bertahan cukup lama di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu

15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu

Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!

Baca Selengkapnya
Pengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag

Pengumuman Hasil Seleksi PPIH Arab Saudi 1445 H Diundur, Begini Penjelasan Kemenag

Diketahui, seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat diawali dengan proses pendaftaran dan seleksi berkas dari 11 - 19 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Apa Arti Pemilu? Ketahui Asas & Dasar Penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia

Apa Arti Pemilu? Ketahui Asas & Dasar Penyelenggaraan Pemilihan di Indonesia

Apa arti pemilu? Berikut penjelasannya secara rinci.

Baca Selengkapnya
Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat

Kerja di Amerika Serikat, Gaji Orang Indonesia Lebih Besar 5 Kali Lipat

Pendapatannya disebut bisa meningkat hingga 500 persen.

Baca Selengkapnya
Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Terungkap! Jutaan Orang Kaya di Amerika Pindah ke Negara Kecil Demi Alasan Ini

Jutaan orang Amerika Serikat berlomba memiliki paspor dari negara lain demi menyelamatkan harta kekayaan mereka.

Baca Selengkapnya