Arkeolog Beberkan Jejak Manusia Purba di Zaman Batu Pernah Menonton Animasi

Jumat, 27 Januari 2023 12:10 Reporter : Hari Ariyanti
Arkeolog Beberkan Jejak Manusia Purba di Zaman Batu Pernah Menonton Animasi Situs penemuan jejak kaki manusia purba di Happisburgh, Inggris. © Britishmuseum.org

Merdeka.com - Manusia purba Eropa di Zaman Batu pernah berkerumun mengelilingi api unggun pada malam hari untuk menonton animasi sederhana yang dibuat ketika cahaya api bergerak di seputar gambar yang diukir di batuan datar.

Ukiran purba di dinding-dinding gua Eropa menunjukkan bahwa seniman Zaman Batu bisa menggambarkan hewan dengan realisme yang menakjubkan.

Baru-baru ini, beberapa arkeolog berspekulasi bahwa manusia purba melihat lampu api yang berkedip-kedip sebagai hal yang dapat meningkatkan karya mereka. Dengan menghasilkan banyak gambar yang tumpang tindih di dinding gua, seniman dapat membuat animasi yang belum sempurna saat cahaya dari obor menyala menyoroti satu gambar dan kemudian gambar lainnya.

Andrew Needham dari Universitas York, Inggris, dan rekan-rekannya menemukan bukti bahwa animasi sederhana ini tidak terbatas pada gua-gua yang dalam. Sebaliknya, beberapa tampaknya telah terukir pada batu datar yang ditempatkan di dekat perapian di mana orang-orang Zaman Batu berkumpul di malam hari, dikutip dari laman New Scientist, Jumat (27/1).

Batu tersebut, yang disebut plakat, digali pada abad ke-19 dari gua batu Montastruc di Prancis selatan. Sebagian besar batu itu memiliki panjang dan lebar 10 dan 20 cm. Di kedua sisi batu itu terukir gambar hewan, biasanya kuda dan rusa kutub.

Ukiran batu tersebut dibuat oleh orang-orang Magdalena, kemungkinan antara 16.000 dan 13,500 tahun lalu.

Sedikit yang diketahui bagaimana plakat tersebut digunakan. Tapi Needham dan rekannya menyatakan sebagian besar batu itu memiliki satu ciri yang umum: ada bukti pernah terkena panas. Karena artefak purbakala lainnya dari gua batu tidak memiliki bukti terkena panas, peneliti berpendapat plakat itu secara rutin diletakkan di dekat api unggun.

2 dari 2 halaman

Needham dan rekan-rekannya bertanya-tanya apa pengaruh cahaya yang berkedip-kedip dari nyala api terhadap karya seni itu. Untuk mengeksplorasi ini, mereka membuat model plakat komputer 3D dan menggunakan realitas virtual untuk mensimulasikan gerakan cahaya redup di atas permukaannya.

Dengan melakukan hal tersebut mengungkapkan bahwa cahaya bisa menarik perhatian penonton dan hewan yang terukur di atas batu tersebut tampak seperti bergerak.

"Ini pasti menjadi efek visual yang sangat kuat," kata Needham.

"Ini mungkin ruang sosial yang penting. Bisa jadi tempat untuk berbagi cerita atau ngobrol atau menjalin keakraban satu sama lain setelah hari-hari panjang dihabiskan untuk perburuan dan pengumpulan (makanan)," jelasnya. [pan]

Baca juga:
Gua Misterius di Iran Berisi Pesan Tertulis Hercules, Ini Bunyinya
Jejak Kaki Purba Jadi Bukti Anak-Anak Bermain Ciprat Air Sejak 11.500 Tahun Lalu
Misteri Simbol dalam Papan Reklame Tertua di Dunia Belum Berhasil Dipecahkan
Temuan Batu Kuno di Gurun Gobi Ungkap Hewan Raksasa Prasejarah Tapi Bukan Dinosaurus
Penuh Misteri, Kisah di Balik Dua Jasad "Berciuman" Selama 2.800 Tahun
Siapa Penemu Sebenarnya dari Toilet?
Bukti Baru Minum Susu Membuat Manusia Purba Lebih Gemuk dan Tinggi

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini