Ariel Sharon dimakamkan besok, Obama tidak akan datang
Merdeka.com - Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon akan dimakamkan secara militer Senin besok pukul 14.00. Menurut stasiun televisi Channel 2, Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bukan Presiden Barack Hussein Obama, dijadwalkan akan hadir memberi penghormatan terakhir.
Surat kabar the Times of Israel melaporkan, Sabtu (11/1), Sharon akan dimakamkan di Perkebunan Shikmim di Kota Negev, tempat dia akan dibaringkan di samping makam istrinya Lily.
Pada hari ini jenazah pria 85 tahun dijuluki Sang Buldoser atau Sang Penjagal itu akan ditempatkan di Knesset (parlemen Israel) untuk memberi kesempatan publik memberi salam penghormatan terakhir.
"Dia sudah pergi. Dia pergi kapan pun dia memutuskan mau pergi," kata putranya Gilad Sharon ketika mengumumkan kematian ayahnya di Rumah Sakit Sheba di Tel Hashomer, dekat Ibu Kota Tel Aviv.
"Ariel Sharon sudah meninggal. Jantungnya berhenti berdetak," kata Profesor Shlomo Noy, juru bicara rumah sakit.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan warga Gaza terancam kelaparan karena Israel melarang truk bantuan masuk ke wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaUcapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bulan Desember mungkin bisa menjadi hari menyakitkan bagi Joe Bide, Presiden Amerika Serikat saat ini.
Baca SelengkapnyaAgresi Israel di Jalur Gaza sejak Oktober telah menewaskan hampir 22.000 warga Palestina. AS merupakan salah satu pendukung utama Israel.
Baca SelengkapnyaGenosida yang dilakukan Israel di Gaza masih terus terjadi. Dunia internasional seolah tak bisa apa-apa untuk menghentikan kebiadaban negeri zionis itu.
Baca SelengkapnyaPresiden Amerika Serikat Joe Biden mengharapkan gencatan senjata di Gaza segera terjadi pada akhir pekan ini.
Baca Selengkapnya"Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden pada Prabowo.
Baca Selengkapnya