Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota Parlemen AS Minta Facebook Diselidiki terkait Pengakuan Mantan Karyawan

Anggota Parlemen AS Minta Facebook Diselidiki terkait Pengakuan Mantan Karyawan Ilustrasi Facebook. ©2019 vox.com

Merdeka.com - Anggota parlemen AS menyerang Facebook pada Selasa, menuduh CEO Mark Zuckerberg lebih mementingkan keuntungan semata daripada keamanan pengguna. Anggota parlemen juga meminta regulator menyelidiki tuduhan mantan karyawan atau pembocor rahasia yang menyebut perusahaan media sosial itu membahayakan kesehatan mental anak-anak dan memicu perpecahan.

Dalam rapat dengar pendapat subkomite Perdagangan Senat, mantan karyawan Facebook, Frances Haugen menyerukan transparansi bagaimana Facebook memikat pengguna menghabiskan waktu menggunakan media sosial tersebut dan menciptakan banyak peluang bagi pengiklan untuk menjangkau mereka.

"Selama Facebook beroperasi dalam bayang-bayang, menyembunyikan penelitiannya dari pengawasan publik, itu tidak bertanggung jawab," ujar Haugen, mantan manajer produk di tim misinformasi sipil Facebook, dilansir Reuters, Rabu (6/10).

Haugen meninggalkan perusahaan itu dengan membawa puluhan ribu dokumen rahasia.

"Pimpinan perusahaan tahu bagaimana membuat Facebook dan Instagram lebih aman, tetapi tidak akan membuat perubahan yang diperlukan karena mereka telah menempatkan keuntungan astronomis mereka di atas masyarakat. Tindakan kongres diperlukan," jelasnya.

Anggota parlemen baik dari Demokrat maupun Republik ramai-ramai mengecam Facebook, menggambarkan meningkatnya kemarahan di Kongres dengan perusahaan yang juga memiliki Instagram dan WhatsApp tersebut.Senator Republik, Dan Sullivan mengaku prihatin bagaimana Facebook Instagram mempengaruhi kesehatan mental anak-anak.

Haugen mengungkapkan dia adalah orang yang memberikan dokumen yang digunakan dalam penyelidikan Wall Street Journal dan sidang Senat tentang bahaya Instagram terhadap gadis remaja. Dia membandingkan layanan media sosial dengan zat adiktif seperti tembakau dan opium.

Ketua panel Senator Richard Blumenthal, seorang Demokrat, mengatakan Facebook tahu produknya membuat ketagihan. Dia meminta Zuckerberg dihadirkan di hadapan komite, dan meminta Komisi Sekuritas dan Bursa dan Komisi Perdagangan Federal untuk menyelidiki Facebook.

"Anak-anak kita yang menjadi korban. Remaja saat ini yang bercermin merasa ragu dan tidak aman. Mark Zuckerberg seharusnya melihat dirinya sendiri di cermin," ujar Blumenthal.

Blumenthal mengatakan juga mempertanyakan kepada Zuckerberg menolak rekomendasi untuk meningkatkan keamanan bagi pengguna platform media sosialnya.

Dalam unggahannya, Zuckerberg mengatakan Facebook tidak akan berhenti meneliti dampak sosialnya. Tapi dia menulis Kongres perlu memperbarui aturan untuk memperjelas usia legal bagi remaja untuk menggunakan layanan internet, bagaimana memverifikasi usia mereka dan di mana "menyeimbangkan privasi remaja sambil memberi orang tua visibilitas ke dalam aktivitas mereka."

Senator Marsha Blackburn, seorang Republikan, menuduh Facebook menutup mata terhadap anak-anak di bawah usia 13 tahun yang menggunakan layanannya.

"Jelas bahwa Facebook memprioritaskan keuntungan di atas kesehatan anak-anak dan semua pengguna," ujarnya.

Pekan lalu, kepala keamanan global Facebook, Antigone Davis, menyampaikan di depan Kongres pihaknya berusaha untuk merilis studi internal tambahan dalam upaya untuk lebih transparan tentang temuannya.

Pembentukan badan khusus

Senator Maria Cantwell, ketua Komite Perdagangan, mengatakan akan bersurat ke Facebook untuk meminta mereka tidak menghapus dokumen yang terkait dengan minoritas Muslim Rohingya yang dipersekusi di Myanmar.

Bulan lalu, seorang hakim federal AS memerintahkan Facebook merilis catatan akun yang terkait dengan kekerasan anti-Rohingya di Myanmar yang telah ditutup oleh perusahaan media sosial itu.

Haugen menyarankan pembentukan badan khusus di dalam pemerintah federal untuk mengawasi perusahaan media sosial.

Blumenthal mengatakan keinginannya untuk menggelar rapat dengar pendapat tambahan untuk membahas masalah keamanan nasional terkait dengan Facebook.

Haugen juga mengatakan Facebook berbuat terlalu sedikit untuk mencegah kekerasan.

Facebook digunakan oleh orang-orang yang merencanakan pembunuhan massal di Myanmar dan serangan 6 Januari di Capitol AS oleh para pendukung Presiden Donald Trump yang bertekad untuk membatalkan hasil pemilu 2020.

"Waktu Anda (Zuckerberg) untuk menyerang privasi kami dan memangsa anak-anak sudah berakhir. Kongres akan mengambil tindakan,” tegas Senator Edward Markey selama rapat dengar pendapat.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya
Digilir 8 Pemuda Selama Hampir Satu Tahun, Gadis Keterbelakangan Mental di Banyuasin Hamil 6 Bulan

Digilir 8 Pemuda Selama Hampir Satu Tahun, Gadis Keterbelakangan Mental di Banyuasin Hamil 6 Bulan

Prengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif

Polisi: Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Marah-Marah ke Semua Orang saat Diperiksa, Cenderung Agresif

Ibu pembunuh bocah lima tahun AAMS, SNF (26) di Bekasi menjalani pemeriksaan psikologi di RS Polri Kramat Jati dua hari lalu.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Tolak Seluruh Gugatan Praperadilan Aiman Witjaksono

PN Jaksel Tolak Seluruh Gugatan Praperadilan Aiman Witjaksono

Gugatan Aiman itu terkait penyitaan handphone dan akun media sosialnya.

Baca Selengkapnya
Dampak Buruk Makanan Manis untuk Kesehatan Mental, Bisa Sebabkan Gangguan Kognitif

Dampak Buruk Makanan Manis untuk Kesehatan Mental, Bisa Sebabkan Gangguan Kognitif

Di balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.

Baca Selengkapnya
2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok

2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok

Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram

Baca Selengkapnya
5 Makanan yang Bantu Redakan Kecemasan, Yuk Konsumsi Rutin agar Pikiran Lebih Tenang!

5 Makanan yang Bantu Redakan Kecemasan, Yuk Konsumsi Rutin agar Pikiran Lebih Tenang!

Perhatikan pola makan sehat untuk membantu redakan kecemasan.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya