Merdeka.com - Para pejabat tinggi Amerika Serikat menunjukkan kekecewaan semakin mendalam terhadap tingkah Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Setelah muncul dugaan perannya dalam pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul, kini Pangeran Muhammd berencana untuk membeli senjata untuk sistem pertahanan S-400 dari Rusia. Hal itu membuat para pejabat AS merasa frustasi.

Saudi mengatakan pada Selasa (20/11), bahwa Pangeran Muhammad meminta untuk membeli sistem pertahanan udara dari Rusia S-400 dan meminta untuk mengalihkan fokus pada pembelian senjata yang canggih dari Rusia saja, seperti dikutip dari middleeastmonitor.com, Rabu (21/11).

Sumber itu menjelaskan bahwa para petinggi AS merasa terkejut Putra Mahkota baru-baru ini mendesak kementerian pertahanan Saudi untuk mengeksplorasi pasokan senjata alternatif dari Rusia. Padahal Rusia dianggap sebagai lawan dari AS.

Diketahui sebelumnya, Arab Saudi memborong sejumlah besar persenjataan dari AS. Di sela-sela kunjungan Pangeran Muhammad, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menyepakati penjualan senjata seharga USD 1,3 miliar ke Arab Saudi.

Sudah sejak lama Arab Saudi menjadi sekutu AS. Stockholm International Peace Research Institute mencatat sejak tahun 2012, Arab Saudi meningkatkan jumlah pembelian senjata hingga 200 persen. Amerika Serikat adalah pengirim senjata terbanyak, disusul inggris dan Spanyol.