Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amerika Ingatkan Konsekuensi Bagi Rusia Jika Alexei Navalny Meninggal di Penjara

Amerika Ingatkan Konsekuensi Bagi Rusia Jika Alexei Navalny Meninggal di Penjara polisi tangkap tokoh oposisi alexei navalny. ©REUTERS/Maxim Shemetov

Merdeka.com - Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan mengatakan, pemerintah AS telah menyampaikan kepada Rusia akan ada konsekuensinya jika pengkritik Kremlin, Alexei Navalny meninggal di penjara.

“Kami telah berkomunikasi dengan pemerintah Rusia bahwa apa yang terjadi dengan Bapak Navalny di dalam tahanan adalah tanggung jawab mereka dan mereka akan dituntut bertanggung jawab oleh komunitas internasional,” jelas Sullivan kepada CNN pada Minggu.

“Dalam hal tindakan spesifik yang akan kami ambil, kami melihat berbagai tanggungan berbeda yang akan kami bebankan dan saya tidak akan menyampaikannya kepada publik pada saat ini, tetapi kami telah mengkomunikasikan bahwa akan ada konsekuensi jika Bapak Navalny meninggal,” lanjutnya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (19/4).

Navalny saat ini sedang dalam pekan ketiga melakukan aksi mogok makan. Dokternya mengatakan kesehatan Navalny menurun drastis dan pria 44 tahun itu bisa berada di ambang kematian.

Lawan Presiden Rusia Vladimir Putin ini mulai mogok makan pada 31 Maret sebagai bentuk protes buruknya pengobatan yang dia terima untuk kaki dan punggungnya.

Menurut laporan wartawan Al Jazeera dari Washington, DC, Mike Hanna, ancaman terbaru AS ini dinilai akan semakin memperburuk hubungan diplomatik kedua negara. Terkait kemungkinan langkah yang akan diambil AS, Hanna mengatakan kemungkinan pengusiran duta besar.

Sementara itu pada Minggu, Uni Eropa menyampaikan sangat khawatir dengan laporan kesehatan Navalny dan menyerukan pembebasan segera tokoh oposisi itu. Hal ini disampaikan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.

Borrell juga mengatakan pihak berwenang Rusia bertanggung jawab atas keamanan dan kesehatan Navalny. Masalah ini akan dibahas dalam rapat konferensi video para menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin.

Duta besar Rusia di London, Andrei Kelin menyampaikan kepada BBC pada Minggu, Navalny tidak akan dibiarkan mati di penjara.

“Tentu, dia tidak akan dibiarkan meninggal di penjara, tapi saya bisa katakan kalau Navalny, dia bersikap seperti berandalan,” kata Kelin. “Tujuannya hanya untuk menarik perhatian publik, dengan mengatakan hari ini tangan kirinya sakit. Besok kaki kirinya sakit.”

Seruan demo

Rekan Navalny sekaligus Direktur Eksekutif Yayasan Anti Korupsi, Vladimir Ashurkov, mengatakan istri Navalny sangat khawatir dengan kondisi suaminya.

“Kami semua berharap Navalny diberikan pengobatan yang layak. Hanya ini permintaannya berkaitan dengan mogok makan,” ujarnya.

Tim pendukung Navalny menyerukan unjuk rasa di seluruh Rusia pada Rabu malam, beberapa jam setelah Putin dijadwalkan menyampaikan pidato nasionalnya.

“Ini saatnya beraksi. Kami tidak hanya berbicara soal kebebasan Navalny tapi hidupnya,” jelas tangan kanan Navalny, Leonid Volkov di Facebook pada Minggu.

Dia mengatakan, unjuk rasa Rabu bisa menjadi pertarungan paling menentukan melawan “penjahat sebenarnya” atau unjuk rasa oposisi Rusia terakhir dalam beberapa tahun yang akan datang.

“Saat ini dia sedang dibunuh di dalam penjara, dan kalian tidak bisa menunggu lagi.”

“Ajak semua kenalan kalian dan menuju ke alun-alun pusat,” tulis Volkov, yang mengepalai kantor regional yang dibangun Navalny, menambahkan unjuk rasa harus berlangsung masif.

Ashurkov mengatakan kepada Al Jazeera, dia berharap 500.000 orang akan turun ke jalan.

Belum ada komentar dari polisi atau pemerintah terkait seruan unjuk rasa ini.

Pada Januari, polisi Rusia menangkap ribuan orang saat pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di seluruh negeri menuntut pembebasan Navalny.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Kenapa Rusia Menjual Alaska ke Amerika Serikat

Ini Alasan Kenapa Rusia Menjual Alaska ke Amerika Serikat

Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.

Baca Selengkapnya
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Luar Biasa Kuat, Prajurit TNI ini Bikin Keok Petarung asal Amerika, Momennya Mendebarkan

Berikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ditelepon Pimpinan Militer Amerika Serikat, Bahas Apa?

Panglima TNI Ditelepon Pimpinan Militer Amerika Serikat, Bahas Apa?

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menerima panggilan telepon dari Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Charles Q. Brown.

Baca Selengkapnya