Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aktor-aktor kunci dalam unjuk rasa di Iran

Aktor-aktor kunci dalam unjuk rasa di Iran Demo antipemerintah di Iran. ©AFP PHOTO/STR

Merdeka.com - Rakyat Iran sepekan terakhir turun ke jalan menuntut perbaikan ekonomi karena harga-harga melonjak tinggi. Mereka juga meminta pemerintah lebih fokus pada urusan dalam negeri ketimbang terlibat dalam konflik di luar seperti di Suriah, Irak, dan Libanon.

Unjuk rasa kali ini menggambarkan masalah ekonomi dihadapi Iran yang selama empat dekade ini dipimpin oleh tokoh agama.

Meski ada satu sosok pemimpin spiritual tertinggi, namun Iran juga memiliki seorang presiden yang dipilih lewat pemilu. Meski bukan sepenuhnya negara demokrasi, Iran juga bukan tipe negara diktator.

Menghadapi serangkaian demo kali ini pemerintah melarang wartawan asing dan menutup sejumlah saluran media sosial di Internet.

Dikutip dari laman NPR, Rabu (3/1), siapa saja para aktor kunci dalam unjuk rasa Iran belakangan ini?

1. Pemimpin spiritual tertinggi Ayatullah Ali Khamenei

Khamenei bisa dikatakan sebagai sosok penentu kebijakan atau keputusan pemerintah. Dia dikenal sebagai orang yang kerap melancarkan kritik keras terhadap negara Barat, khususnya Amerika Serikat dan Israel.

"Dalam beberapa hari belakangan, musuh Iran memakai segala cara, termasuk uang, senjata, politik, dan aparat keamanan, untuk menciptakan masalah keamanan," kata dia dalam sebuah pertemuan rutin, seperti dilansir laman Press TV, Selasa (2/1).

Komentar Khamenei itu sudah tidak aneh lagi mengingat dia memimpin para ulama konservatif di pemerintahan dan menjalin hubungan dekat dengan pasukan keamanan.

Khamenei, 78 tahun, pernah dua periode menjabat presiden para 1980-an dan menjadi pemimpin spiritual tertinggi setelah pada 1989 Ayatullah Khomeini, pemimpin Revolusi Iran 1979, wafat.

2. Presiden Hassan Rouhani

Rouhani terpilih untuk periode kedua sebagai presiden Iran tahun lalu. Dia menggambarkan diri sebagai sosok pragmatis yang ingin membuat Iran lebih modern.

Unjuk rasa kali ini jadi ujian bagi Rouhani.

Di kalangan garis keras, Rouhani mendapat tekanan karena mereka ingin para perusuh ditindak tegas. Namun Rouhani juga dikritik di kalangan moderat dan liberal yang mengatakan kebijakannya selama ini belum bisa membuat perubahan berarti untuk mengubah tatanan pemerintah yang dikuasai tokoh agama.

demo antipemerintah di iran

Demo antipemerintah di Iran ©AFP PHOTO/STR

Rouhani memimpin Iran dalam menghadapi kesepakatan nuklir dengan Amerika Serikat dan sejumlah negara kuat dunia. Kesepakatan ini membuat sanksi bagi Iran dicabut namun rakyat belum merasakan perbaikan ekonomi seperi yang dijanjikan Rouhani.

"Menurut konstitusi dan hak warga negara, rakyat bebas mengungkapkan kritik dan protes, namun pemerintah tidak akan membiarkan para perusuh merusak fasilitas publik dan kekacauan di masyarakat," kata dia dalam pidato di stasiun televisi pemerintah Ahad lalu.

3. Para pengunjuk rasa

Berbeda dengan demo besar pada 2009 yang dipimpin kelas menengah kota, para pengunjuk rasa kali ini digerakkan oleh kaum muda di daerah terpencil, kota kecil yang selama ini sudah muak dengan kaum elit politik dan agama.

Para pengamat menilai pengangguran di kalangan muda Iran mencapai 40 persen sedangkan Iran menggelontorkan dana miliaran dolar untuk terlibat dalam konflik di Suriah, Irak, dan Libanon.

Pemicu kemarahan rakyat pada unjuk rasa kali ini terjadi ketika Presiden Rouhani mengajukan usulan anggaran pemerintah. Buat pertama kalinya ada bagian anggaran yang selama ini rahasia terungkap ke publik, berisi alokasi dana untuk institusi keagamaan.

suasana pasar di teheran

suasana pasar di teheran ©Getty Images

Rakyat Iran menemukan miliaran dolar dana anggaran itu akan disalurkan ke kelompok organisasi garis keras, militer, Pasukan Garda Revolusi, dan yayasan keagamaan yang bisa memperkaya tokoh elit agama. Di saat yang sama pemerintah ingin mengakhiri dana subsidi bagi jutaan rakyat, menaikkan harga BBM, dan membuat sekolah negeri menjadi swasta.

Bocoran anggaran itu beredar luas di Telegram, aplikasi obrolan di ponsel yang dipakai hampir 40 juta rakyat Iran.

"Ini bikin saya marah," kata Mehdi, 33 tahun, asal Izeh, kota miskin di Provinsi Khuzestan. "Lembaga keagamaan ini dapat anggaran dana besar sementara kami masih bergelut dengan pengangguran."

Selama beberapa dekade, rakyat yang tinggal di kota-kota kecil dan desa dinilai sebagai tulang punggung dari rezim pemerintah. Mereka cenderung konservatif dan mengikuti gaya hidup islami yang diserukan negara.

Dalam waktu kurang dari satu dekade, semua berubah. Kekeringan yang berlangsung selama 14 tahun membuat warga desa hijrah ke kota terdekat dan berjuang mencari pekerjaan. Zaman telah membuat warga melek informasi lewat televisi satelit dan internet di ponsel.

"Di Instagram saya melihat foto seorang perempuan di Teheran mengendarai mobil S.U.V dan mengatakan dia menghabiskan uang USD 3.000 setiap bulan untuk hewan peliharaannya," kata Mehdi. "Sementara di sini orang bisa hidup dengan uang sebesar itu selama setahun. Saya marah."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Para Mantan Ajudan Presiden Jokowi Kini Semuanya Sudah Jadi Jenderal TNI, Kariernya Moncer

Daftar Para Mantan Ajudan Presiden Jokowi Kini Semuanya Sudah Jadi Jenderal TNI, Kariernya Moncer

Berikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.

Baca Selengkapnya
Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Begini Isi Undang Undang Pemilu Terbaru Tahun 2023 Terbitan Presiden Joko Widodo

Berikut isi Undang Undang Pemilu terbaru tahun 2023 terbitan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun

Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Dua Brigjen Eks Perisai Hidup Jokowi Bareng Mayjen TNI Lulusan Terbaik Angkatan Kasad

Potret Dua Brigjen Eks Perisai Hidup Jokowi Bareng Mayjen TNI Lulusan Terbaik Angkatan Kasad

Potret dua Brigjen eks perisai hidup Jokowi bersama Mayjen TNI lulusan terbaik sukses mencuri perhatian. Simak informasi berikut ini.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.

Baca Selengkapnya
Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Ketahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya

Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eza Yayang Berduka

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Eza Yayang Berduka

Aktor Sopyan Dado meninggal dunia pada Kamis, 28 Maret 2024 di Rumah Sakit Fatmawati pukul 04.20 pagi.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Jenderal Berprestasi Sematkan Baret Cokelat ke Sosok Guru yang Sangat Dihormati, Momen Cium Tangan Disorot

Jenderal Berprestasi Sematkan Baret Cokelat ke Sosok Guru yang Sangat Dihormati, Momen Cium Tangan Disorot

Momen jenderal berprestasi sematkan baret cokelat ke ulama ternama Indonesia.

Baca Selengkapnya