Ahli PBB Serukan Penyelidikan Internasional Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi
Merdeka.com - Ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa Agnes Callamard didukung tunangan jurnalis Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, kemarin menyerukan digelarnya penyelidikan internasional atas pembunuhan Khashoggi.
Dalam laporan yang dia sampaikan setelah menjalankan penyelidikan selama lima bulan, Callamard, mengatakan Khashoggi dibunuh tahun lalu lewat operasi yang sudah direncanakan dan didukung oleh pejabat tinggi Arab Saudi.
Menurut Callamard, Saudi sudah melakukan sejumlah tindakan untuk menyelidiki kejahatan itu namun negara itu tidak mengungkap rangkaian perintah dari pejabat tinggi Saudi. Callamard juga menyertakan kemungkinan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) terlibat dalam pembunuhan ini.
Badan Intelijen Amerika Serikat, CIA, sebelumnya sudah menyimpulkan MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Pejabat Saudi selama ini selalu menyangkal sang putra mahkota terlibat dalam pembunuhan itu.
Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz mendesak Sekjen PBB Antonio Guterres untuk menggalang dukungan internasional buat menggelar penyelidikan ini.
"Saya ingin tahu siapa yang memerintahkan pembunuhan Jamal dan siapa saja yang tahu soal ini," kata dia dalam pernyataan singkatnya kepada Dewan HAM PBB.
"Saya ingin tahu di mana jasadnya."
Duta besar Arab Saudi untuk PBB Abdulaziz Alwasil menolak seruan penyelidikan internasional dan menuding Callamard menyalahgunakan wewenangnya. Alwasil mengatakan laporan Callamard dibuat berdasarkan prasangka, bias, dan berdasarkan sumber yang tidak kuat.
Callamard membantah laporannya hanya berdasarkan berita yang beredar. Dia menuturkan Saudi tidak memberi respons apa pun terhadap permohonannya untuk menggali informasi.
Dia juga menyebut pengadilan yang digelar Saudi penuh dengan kecacatan dan kontradiksi. Dikatakan ada 15 agen Saudi yang menjalankan operasi pembunuhan Khashoggi, tapi hanya 11 yang diadili dan mereka juga tidak diidentifikasi. Orang terdekat MBS, Saud al-Qahtani, yang disebut intelijen sebagai pemimpin operasi itu, hingga kini belum didakwa oleh jaksa Saudi.
Masih menurut Callamard, Saudi tidak melaksanakan penyelidikan pembunuhan ini dengan niat baik. Laporan Callamard mengatakan ada sebuah tim terdiri dari 17 orang yang mempunyai akses ke konsulat Saudi selama 10 hari sebelum tim penyelidik Turki datang dan diizinkan menyelidiki selama enam jam saja.
"Hanya satu kesimpulan yang bisa disampaikan, tempat kejadian perkara sudah dibersihkan," kata Callamard.
Dalam laporannya Callamard juga menyinggung soal kepemimpinan PBB.
Setelah laporan yang dibuatnya dirilis pekan lalu kantor Sekjen PBB mengatakan Guterres tidak punya wewenang untuk menggelar penyelidikan semacam itu dan beralasan, penyelidikan itu membutuhkan pengajuan dari negara atau lembaga antarpemerintah yang kompeten.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaUsai Lapor Suara PKB, Kakak Cak Imin Tegaskan Masih Bagian Koalisi Jokowi
Halim menyebut, bahwa PKB adalah koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, PNS Bakal Dapat THR dan Cair Pertengahan Ramadan 2024
Mengenai besarannya baik untuk THR dan gaji ke-13, Kementerian Keuangan masih menunggu pengumuman dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaPSI Nilai Jakarta Butuh Calon Gubernur seperti Jokowi, Bersiap Usung Kaesang?
PSI menilai Jakarta membutuhkan sosok calon gubernur dapat menciptakan harapan dan dekat dengan masyarakat seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaReaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi
Polda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.
Baca Selengkapnya