Afghanistan Tuding Taliban Diperintah Qatar untuk Bunuh Warga
Merdeka.com - Sadiq Sediqi, juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, mengatakan rakyat Afghanistan tidak akan pernah menerima kesepakatan damai yang tidak lengkap dengan Taliban yang ujung-ujungnya akan mengakibatkan pertumpahan darah.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam sebuah konferensi pers di Kabul kemarin.
Al Arabiya melaporkan, Senin (9/9), Sediqi mengungkapkan para pemimpin Taliban yang sedang berada di Qatar untuk agenda perundingan damai kini tengah 'berbulan madu' di Doha," dan para pemimpin Taliban itu menerima perintah dari Qatar untuk membunuhi warga Afghanistan.
Menurut Sediqi, perundingan yang dilakukan di Qatar tidak rampung, dan pemerintah Afghanistan bersama AS menyatakan keprihatinan yang sama tentang 'proses perdamaian yang cacat' ini.
Juru bicara Ghani mengungkapkan keputusan Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu untuk membatalkan pembicaraan damai dengan para pemimpin Taliban Afghanistan membuktikan bahwa kekhawatiran pemerintah diakui.
Trump membatalkan pembicaraan damai tersebut setelah kelompok gerilyawan itu mengatakan mereka sebagai otak di balik serangan di Kabul menewaskan seorang tentara Amerika dan 11 orang lainnya.
"Pembicaraan damai memberikan peluang bagi Taliban untuk menjalani kehidupan politik," Sediq Sediqi mengatakan kepada wartawan di Kabul.
"Kami (pemerintah Afghanistan) mengharapkan hasil yang mengarah ke gencatan senjata dan mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban, tetapi kami tidak melihat upaya nyata dari mereka (Taliban)," katanya.
Kantor kepresidenan Ghani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat dan sekutu untuk perdamaian yang bermartabat dan dalam jangka panjang. Dia menambahkan, Afghanistan akan mengadakan pemilihan presiden bulan ini.
Ghani sedang berambisi meraih jabatan kedua dalam pemilu yang telah dijadwalkan pada 28 September, namun Taliban menyerukan pemilu tersebut harus dibatalkan sebagai prasyarat untuk menandatangani perjanjian damai dengan AS.
Reporter Magang: Ellen RiVeren
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah tak hadir dalam sidang lanjutan gugatan atas abainya negara dalam pembentukan RUU Masyarakat Adat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaBantuan ini akan diantar langsung ke Mesir dan sudah didelegasikan kepada Kepala BNPB, seluruh unsur kementerian, lembaga maupun mitra pemerintah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut, pasangan Ganjar-Mahfud berbeda dengan pasangan calon yang lain yang punya dana banyak, triliunan, sehingga bisa memberikan bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaSebuah tembok tinggi berdiri sebagai pembatas antara wilayah Mesir di Rafah dengan Gaza.
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca Selengkapnyaapa yang saudara maksud dengan calon dukungan pemerintah di keterangan ahli tadi, tolong dijawab ini dulu," ujar Saldi
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan pemilihan presiden pada 14 Februari 2024 mendatang bukan sekadar menjadikan Ganjar-Mahfud sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Baca SelengkapnyaPutri dari presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini membagikan momen jajan di pinggiran jalan dengan gaya sederhananya.
Baca Selengkapnya