Merdeka.com - Paling sedikit 52 orang dilaporkan tewas di wilayah Oromia, Ethiopia, dalam protes terkait kasus kematian akibat penembakan seorang penyanyi, Haacaaluu Hundeessaa.
Dikutip dari Reuters, Senin (29/6) malam, Haacaaluu ditembak hingga meninggal dunia. Pihak kepolisian menyebut peristiwa itu sebagai "pembunuhan yang ditargetkan" (targeted killing).
Protes massa kemudian pecah keesokan pagi di sejumlah kota di wilayah Oromia, termasuk Ibu Kota Addis Ababa, hingga mengakibatkan korban jiwa dari pihak demonstran dan anggota pasukan keamanan, serta toko-toko dibakar.
"Kita tidak bersiap dengan hal ini," kata juru bicara Getachew Balcha.
Sebelumnya, kepolisian menyatakan seorang polisi juga terbunuh di Addis Ababa, dan tiga ledakan yang terjadi menewaskan dan melukai sejumlah orang.
Lagu Perjuangan Demonstran
Haacaaluu, yang pemakamannya akan diadakan Kamis mendatang, menciptakan lagu-lagu perjuangan untuk generasi muda pengunjuk rasa. Demonstrasi jalanan berdarah selama tiga tahun memaksa pengunduran diri perdana menteri yang belum pernah terjadi sebelumnya dan pengangkatan Perdana Menteri Abiy Ahmed pada tahun 2018.
Abiy, Haacaaluu dan Jawar semuanya Oromo, kelompok etnis terbesar di Ethiopia, yang telah lama mengeluh dikecualikan dari kekuasaan.
Jawar adalah pendukung penting pengangkatan Abiy, tetapi menjadi lebih kritis tahun lalu. Oromo Media Network Jawar yang populer memberinya kemampuan untuk memobilisasi dukungan dengan cepat di Oromiya dan basis kekuatannya dapat menimbulkan tantangan signifikan bagi partai Abiy dalam pemilihan tahun depan.
Struktur federal Ethiopia berarti kekuasaan secara tradisional diperoleh dengan mengklaim dukungan dari blok suara etnis yang besar. Di bawah pemerintahan sebelumnya, pemungutan berlangsung tidak adil dan aktivis oposisi sering dipenjara, disiksa, atau diasingkan.
Abiy telah memberikan kebebasan politik yang jauh lebih besar dan berjanji bahwa pemilihan berikutnya akan bebas dan adil. Tetapi partai yang berkuasa yang baru, berdasarkan visi pan-Ethiopia, menghadapi persaingan ketat dari powerbrokers regional yang baru berani seperti Jawar bertekad untuk mengajukan tuntutan bagi rakyat mereka setelah puluhan tahun penindasan. [bal]
Baca juga:
Ritual Pendeta Ethiopia untuk Cegah Penularan Covid-19
Pecahkan Rekor, Ethiopia Tanam 353 Juta Pohon dalam 12 Jam
Upaya Kudeta Diduga Terjadi di Ethiopia, Gubernur dan Kastaf Militer Tewas
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami