51 Juta Warga AS telah Berikan Hak Suara untuk Pilpres 10 Hari Sebelum Hari H
Merdeka.com - Lebih dari 50 juta warga Amerika telah memberikan suaranya dalam pemilihan presiden. Hal tersebut menandakan rekor jumlah pemilih potensial untuk pertarungan 3 November antara capres petahana Donald Trump dan penantangnya Joe Biden.
Dikutip dari France 24, Minggu (25/10), Michael McDonald dari Proyek Pemilu Universitas Florida menyampaikan, setidaknya 51 juta orang telah memberikan suara secara langsung atau melalui pos 11 hari sebelum hari pemilihan. Jumlah tersebut kira-kira 21 persen dari semua pemilih AS yang memenuhi syarat. Sekitar 137 juta surat suara diberikan dalam pemilihan 2016, dan McDonald serta ahli lainnya memperkirakan angka itu bisa di atas 150 juta tahun ini.
Sejauh ini Demokrat telah memberikan sekitar 5 juta suara lebih banyak daripada Partai Republik, meskipun margin mereka menyusut dalam beberapa hari terakhir, menurut TargetSmart, sebuah perusahaan analitik Demokrat.
Analis Demokrat mengatakan, mereka bergembira dengan angka-angka itu namun tetap berhati-hati dengan perolehan Partai Republik pada hari H pemilihan.
Ahli strategi Republik juga mengatakan jumlah pemilih yang kuat di Florida, North Carolina, dan Iowa memberi mereka harapan bahwa Trump dapat menang di negara bagian tersebut yang menjadi medan pertempuran sengit.
”Sangat, sangat sulit untuk membandingkan ini dengan apapun, semuanya mulai 2016,” kata ahli strategi Demokrat Steve Schale kepada wartawan.
Warga Amerika mungkin harus menunggu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mengetahui siapa yang menang saat petugas pemilu menghitung puluhan juta suara yang masuk.
Sedangkan di Texas, negara bagian yang menjadi kantong pemilih tradisional Republik jumlah pemilihnya mencapai 71 persen dari pemilih 2016, menurut angka McDonald's. Ini telah mencapai 50 persen di tiga negara bagian selatan yakni Georgia, North Carolina dan Florida.
Penanganan Trump atas pandemi virus corona yang telah menewaskan lebih dari 221.000 orang di Amerika Serikat telah menjadi masalah utama yang bisa menghalangi Trump memenangkan kembali pemilihan presiden.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Pemilu 2004: Pelaksanaan, Peserta, dan Hasil Pemilihan
Pemilu 2004 menjadi pemilihan bersejarah karena untuk pertama kalinya rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden mereka.
Baca SelengkapnyaKetahui Kapan Pemilu Presiden, Tahapan, dan Para Calon Pemimpinnya
Kapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini Asal Usul Munculnya Jabatan Presiden dan Ini Presiden Pertama di Dunia
Sebelum ada istilah presiden, seorang pemimpin biasanya disebut dengan 'kaisar', 'raja', dan 'sultan'.
Baca SelengkapnyaInilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaSurvei Ungkap Alasan Orang Bingung Pilih Presiden, 22,4% Sebut Tak Ada Capres yang Meyakinkan
Hasil survei Populi mengungkapkan ada sebanyak 8,1 persen masyarakat yang belum memutuskan pilihannya dalam Pilpres mendatang
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular
Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
Jangan sembarangan memprovokasi orang untuk tidak memilih di pemilu. Karena hal itu bisa melanggar pidana
Baca Selengkapnya