3.251 Warga Brasil Meninggal karena Covid-19 Hanya dalam Sehari
Merdeka.com - Jumlah kematian Covid-19 harian di Brasil melampaui angka 3.000 untuk pertama kalinya sejak virus corona semakin menyebar cepat di negara tersebut, membuat rumah sakit terancam kolaps.
Negara tersebut telah melaporkan 298.676 kematian sejak dimulainya pandemi, dan para ahli mengatakan situasi sebenarnya di luar kendali.
Presiden Jair Bolsonaro, yang menentang lockdown dan mengkritik pemakaian masker, membela tindakannya pada Selasa. Unjuk rasa digelar di kota-kota besar saat dia berpidato di televisi.
Presiden dari kelompok sayap kanan ini mengatakan dia akan menjadikan 2021 sebagai tahun vaksinasi.
“Segera kita akan kembali ke kehidupan normal kita,” ujarnya, dikutip dari BBC, Jumat (26/3).
Sesaat setelah pidato empat menitnya, Kementerian Kesehatan melaporkan 3.251 orang meninggal karena virus corona dalam waktu 24 jam sebelumnya.
Brasil tengah berjuang dengan program vaksinasi, di mana 6,64 dosis diberikan per 100 orang, menurut Our World in Data. Para pengkritik mengatakan pemerintahan Bolsonaro lamban dalam negosiasi persediaan vaksin, membuat warga Brasil tertunda mendapatkan vaksin.
Memburuknya wabah di Brasil juga disebabkan penyebaran varian virus corona yang sangat menular. Negara bagian dan kota-kota telah mengumumkan sejumlah tindakan untuk membatasi pergerakan warga untuk memperlambat penularan.
Menurut Bolsonaro, dampak kehancuran ekonomi karena pembatasan tersebut akan lebih buruk dibandingkan dampak virus corona, pandangan yang juga disepakati para pendukungnya. Namun upayanya untuk menghentikan pemerintah negara bagian memberlakukan pembatasan terhalang keputusan Mahkamah Agung pada Selasa.
Banyak rumah sakit yang segera kehabisan tempat tidur ICU dan persediaan obat-obatan untuk mengobati pasien yang kritis sangat terbatas. Enam negara bagian mulai mengkhawatirkan persediaan oksigen medis.
Sampai saat ini, Brasil telah melaporkan lebih dari 12,1 juta kasus infeksi, menurut Kementerian Kesehatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaSampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca Selengkapnya