20 warga Indonesia dievakuasi dari Suriah

Merdeka.com - Sebanyak 20 warga Indonesia dievakuasi dari beberapa kota di Suriah, Selasa (28/2), seiring meningkatnya kekerasan dua bulan terakhir. Mereka bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan berasal dari Provinsi Jawa Barat.

Siaran pers yang diterima merdeka.com dari Kementerian Luar Negeri, Selasa (28/2), menyebutkan sebanyak enam orang berhasil dikeluarkan dari Kota Homs yang menjadi basis oposisi. Satu pekerja berasal dari Kota Hama yang juga kerap dibombardir jet tempur Suriah. Dua lainnya bekerja di Ibu Kota Damaskus. Proses evakuasi dilakukan Bulan Sabit Suriah. 

Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri P.L.E. Priatna menyatakan 20 warga Indonesia itu dalam kondisi sehat. Mereka dipulangkan ke tanah air hari ini dengan maskapai Etihad dengan nomor penerbangan EY 472 ETA. Sesuai jadwal, mereka akan tiba di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, besok pukul 14.15

Pemulangan itu merupakan upaya satuan tugas Kedutaan Besar RI di Damaskus sejak Jumat pekan lalu setelah mendata warga Indonesia yang terjebak di wilayah konflik. Kementerian Luar Negeri menanggung semua biaya pemulangan, termasuk ongkos ke daerah masing-masing. 

Selama konflik antara rezim Presiden Assad dan pihak oposisi 10 bulan terakhir, belum tercatat korban tewas asal Indonesia. Sejak Desember tahun lalu, Kementerian Luar Negeri berupaya memulangkan warga Indonesia yang terjebak di wilayah rawan Timur Tengah, terutama Suriah dan Yaman.

November tahun lalu, dua orang santri asal Indonesia tewas di Kota Dammaj, Yaman. Insiden itu berlangsung saat kelompok separatis al-Houti menyerang Pesantren Darul Hadits yang memiliki banyak santri asal Indonesia.