18 Pencari suaka resmi jadi tersangka pelecehan seksual Cologne
Merdeka.com - Kepolisian Jerman menetapkan 31 tersangka atas kasus pelecehan seksual yang terjadi pada malam pesta perayaan tahun baru di Kota Cologne. Dari total tersangka telah teridentifikasi, 18 di antaranya adalah pencari suaka asal Timur Tengah dan Afrika Utara.
Kepolisian Cologne menerima pengaduan dari setidaknya 170 perempuan yang dilecehkan, dirampok, atau mengalami keduanya sekaligus pada malam tahun baru. "Dari seluruh laporan, setidaknya 120 kasus memiliki unsur pelecehan seksual," kata Juru Bicara Pemerintah Kota Cologne, Christoph Gilles, seperti dilansir BBC, Sabtu (9/1).
Polisi menemukan bukti atas tindakan para tersangka melalui rekaman 250 kamera pengintai. Sejak awal, saksi mata mengatakan para pelaku, rata-rata berusia 18 hingga 35 tahun, berperawakan seperti orang Timur Tengah atau Afrika Utara. Dalam waktu bersamaan dengan kasus di Cologne, Kepolisian Hamburg menerima 53 aduan dari perempuan yang mengaku dilecehkan imigran.
Pemerintah Jerman menolak menuding imigran sebagai pelaku pelecehan sebelum ada bukti. Kini, setelah polisi resmi menetapkan sebagian dari pencari suaka sebagai tersangka, baru Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas mengeluarkan pernyataan. Dia mengatakan imigran ataupun pencari suaka berpotensi langsung dideportasi jika terbukti melanggar hukum yang relatif berat.
"Undang-Undang memungkinkan imigran dideportasi jika mereka dihukum satu tahun atau lebih. Kemungkinan hukuman akan lebih dari satu tahun karena kasusnya pelecehan seksual," kata Maas.
Insiden malam tahun baru itu menjadi bahan amunisi kelompok oposisi untuk menyerang kebijakan Kanselir Angela Merkel. Atas perintah Merkel, Jerman menampung 1,1 juta imigran tahun lalu, kebanyakan pengungsi asal Suriah.
"Inilah yang kita dapatkan bila membuka pintu imigrasi tanpa pemeriksaan lebih lanjut," seperti dikutip dari pernyataan tertulis Partai Alternatif Jerman (AfD) yang berhaluan nasionalis.
Kasus pelecehan seksual berantai ini membuat Kepala Polisi Cologne, Wolfgang Albers, dicopot oleh Kementerian Dalam Negeri Jerman. Dia dianggap tidak bisa mendeteksi gangguan keamanan pada malam tahun baru. Saksi mata menyatakan ratusan pelaku begitu mudah bergerak ramai-ramai mencari mangsa perempuan sedang berjalan sendirian.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan Kuburan Massal Raksasa di Jerman, Saksi Bisu Adanya Wabah Terbesar di Eropa Zaman Dulu
Ini penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaPria Tampil Serba Hitam Bercadar Bikin Wanita Kaget, Langsung Istighfar Pas Lihat Wujud Aslinya
Saat penutup kepala terbuka, jemaah seketika istighfar.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sambil Tersenyum Manis, Polwan Cantik Ini Beri Pesan Begitu Mendalam Untuk Para Pengendara Motor & Mobil 'Gunakan Knalpot Standar'
Polwan cantik beraksi di jalan raya, beri imbauan pengendara untuk tertib berlalu lintas. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaJejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca SelengkapnyaSiskaeee Tersangka Pemeran Film Porno Resmi Ditahan Polda Metro Jaya
Siskaeee resmi ditahan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan pemeran video porno
Baca SelengkapnyaTiga Sosok Menantu Para Jenderal Aktif di Polri, Cantik dan Berprestasi Suaminya Sama-Sama Perwira Polisi
Berikut tiga sosok menantu para Jenderal aktif di Polri dan suaminya sama-sama perwira Polisi.
Baca SelengkapnyaSosok Polwan Cantik Pemberani Diterjunkan ke Papua, Ikut Operasi Damai Cartenz Hadapi KKB
Ini sosok Polwan cantik yang diterjunkan langsung ikut Operasi Damai Cartenz libas KKB Papua. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaLulusan Amerika, Wanita Cerdas ini Tolak Tawaran Kerja Banyak Perusahaan Asing, Pilih jadi Lurah di Papua
Berikut kisah wanita lulusan Amerika Serikat yang justru pilih kerja menjadi Lurah di Papua.
Baca Selengkapnya