18 Orang pemalsu vaksin di China segera ditahan
Merdeka.com - Sebanyak 18 pelaku pemalsuan vaksin rabies di China segera ditahan menyusul adanya permohonan dari pihak Kepolisian Kota Changchun kepada kejaksaan setempat.
Surat permohonan itu telah disampaikan oleh pihak kepolisian di ibu kota Provinsi Jilin tersebut pada Minggu (29/7) malam, demikian laporan sejumlah media resmi negara itu, Senin.
Salah seorang dari para tersangka pelaku itu adalah pimpinan yang bertanggung jawab pada bagian produksi Changchun Changsheng Biotech Co. Permohonan penahanan terhadap mereka atas dugaan memproduksi dan menjual obat-obatan di bawah standar kualitas itu sudah diajukan.
Pihak Kepolisian Kota Changchun dalam penyidikannya menemukan adanya pelanggaran hukum atas produksi vaksin rabies untuk manusia itu oleh perusahaan tersebut.
Badan Pengawas Obat dan Makanan China (CSDA) pada 15 Juli 2018 mendapati Changchun Chengsheng memalsukan catatan produksi dan inspeksi untuk menutupi perbuatan ilegal, demikian People's Daily.
Meskipun CSDA telah memerintahkan penarikan produksi dan tidak ada persoalan dengan kualitas produksi di pasaran, kasus tersebut telah memicu keresahan di tengah masyarakat karena tingkat kematian akibat virus rabies sudah mencapai 100 persen, kata China Daily.
Selain itu, seperti terungkap dalam pernyataan tim investigasi bentukan Dewan Pemerintahan China, polisi juga menemukan 60 unit piranti keras komputer yang hendak dimusnahkan oleh perusahaan itu.
Perusahaan tersebut mencampurkan beberapa bahan cairan ke dalam vaksin untuk mengurangi biaya produksi.
Perusahaan itu juga memalsukan tanggal kedaluwarsa bahan cair dan melakukan uji coba terhadap tikus tanpa menggunakan cairan tersebut.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaCerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaDikelilingi Perwira Polisi, 'intel' Jualan Es Tak Berkutik 'Penyamarannya Dibongkar'
Dikelilingi Perwira Polisi, 'intel' Jualan Es Tak Berkutik 'Penyamarannya Dibongkar'
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaRatusan Petugas Pemilu di Garut Sakit usai Kelelahan Kerja Lebih dari 12 Jam, 2 Gugur dalam Tugas
Ratusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca SelengkapnyaHP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaTren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya