16 Penambang di China Tewas Karena Menghirup Karbon Monoksida
Merdeka.com - Sebanyak 16 pekerja tewas karena tingkat karbon monoksida yang sangat tinggi di tambang batu bara di barat daya China, menurut pihak berwenang dan media pemerintah.
Sebanyak 17 orang terjebak di lokasi tambang yang berada di luar kota Chongqing. Satu penambang dilarikan ke rumah sakit, dan 16 lainnya meninggal dunia. Demikian disampaikan pemerintah kota Chongqing dalam unggahan di media sosial pada Minggu (27/9), dilansir Aljazeera.
Pembaca berita televisi pemerintah, CCTV mengatakan para dokter tengah berusaha menyelamatkan nyawa satu penambang yang selamat.
Kantor berita pemerintah Xinhua menyampaikan, tingkat karbon monoksida yang berbahaya dihasilkan setelah alat sejenis roda berjalan terbakar. Kantor berita melaporkan, investigasi sedang dilakukan.
Pertambangan bernama Songzao Coal Mine, dimiliki perusahaan energi pemerintah Chongqing Energy, menurut AFP.
Kecelakaan Tambang Sering Terjadi di China
Sedikitnya 14 pekerja tewas dalam sebuah ledakan tambang batu bara dan gas pada Desember 2019 di sebuah pertambangan di Provinsi Guizhou.
Pada Desember 2018, tujuh penambang tewas di Chongqing setelah segmen penghubung sebuah lompatan putus dan jatuh dari porosnya.
Sebelumnya pada Oktober 2018, 21 penambang tewas di Provinsi Shandong timur setelah tekanan di dalam pertambangan menyebabkan batu terbelah dan runtuh, menutup terowongan dan para pekerja terjebak. Hanya satu penambang yang diselamatkan dalam keadaan hidup.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar
Gunung Kelam membentang dari arah barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl dan merupakan sebongkah batu raksasa atau monolit
Baca SelengkapnyaBRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca SelengkapnyaData Sri Mulyani: Indonesia Peringkat Ketiga Negara G20 Produksi Emisi Karbon Terendah
Sri Mulyani mengakui bahwa produksi emisi karbon per kapita di Indonesia mengalami tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaJokowi Teken Aturan Penyimpanan Karbon, Ini Fungsinya
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi CO2 dari berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaTernyata Orang Kaya Biang Kerok Kemacetan di Jakarta, Ini Faktanya
Hal ini juga dinilai menjadi salah satu hambatan upaya mengurangi tingkat emisi karbon dari sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaTKN Pastikan Penerapan Pajak Karbon Segera Diterapkan Jika Prabowo-Gibran Menang Pilpres
Penundaan pajak karbon ini merupakan penundaan yang kesekian kali setelah pada akhir 2021
Baca SelengkapnyaLedakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPakar: Gas Beracun Gunung Marapi Bisa Picu Toksisitas Pada Tubuh, Ini Bahayanya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca Selengkapnya