10 Mantan Menhan Peringatkan Trump Jangan Gunakan Militer untuk Ubah Hasil Pemilu
Merdeka.com - Menanggapi kemarahan luar biasa Presiden Donald Trump, 10 mantan Menteri Pertahanan AS memperingatkan pada Minggu, agar Trump tak melibatkan militer untuk mengatasi kecurangan Pemilu tak berdasar yang kerap dilontarkan Trump. Menurut para mantan pejabat ini, melibatkan militer akan menjerumuskan negara menjadi wilayah yang berbahaya, tak konstitusional, dan melanggar hukum.
Sepuluh mantan pejabat itu, berasal dari Demokrat dan Republik, menandatangani artikel opini yang diterbitkan di The Washington Post yang secara implisit mempertanyakan kesediaan Trump untuk mengikuti tugas Konstitusionalnya untuk melepaskan kekuasaan secara damai pada 20 Januari. Mereka menyatakan, setelah pemilihan 3 November dan rekapitulasi ulang di beberapa negara bagian, di samping sejumlah gugatan hukum yang gagal, hasilnya jelas, namun mereka tidak menyebutkan Trump dalam artikel tersebut.
"Masa untuk mempertanyakan hasilnya telah berlalu; masa penghitungan resmi suara elektoral (electoral college), sebagaimana ditentukan dalam Konstitusi dan UU, telah tiba," tulis mereka, dilansir Al Arabiya, Senin (4/1).
Mereka juga memperingatkan agar Trump jangan menggunakan militer untuk mengubah hasil Pemilu.
“Upaya untuk melibatkan militer AS dalam menyelesaikan sengketa pemilu akan membawa kami ke wilayah yang berbahaya, melanggar hukum, dan tidak konstitusional,” tulis mereka.
"Pejabat sipil dan militer yang mengarahkan atau melaksanakan tindakan tersebut akan bertanggung jawab, termasuk kemungkinan menghadapi hukuman pidana, atas konsekuensi berat dari tindakan mereka di republik kita."
Setia kepada Konstitusi
Sejumlah perwira militer senior, termasuk Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, telah mengatakan secara terbuka dalam beberapa pekan terakhir, militer tidak memiliki peran dalam menentukan hasil pemilu AS dan bahwa kesetiaan mereka adalah kepada Konstitusi, bukan kepada pemimpin individu atau partai politik.
Sepuluh mantan pemimpin Pentagon juga memperingatkan dalam artikel tersebut tentang bahaya menghalangi transisi penuh dan mulus di Departemen Pertahanan sebelum Hari Pelantikan sebagai bagian dari peralihan kekuasaan ke Presiden terpilih Joe Biden. Biden mengeluhkan upaya pejabat Pentagon yang ditunjuk Trump untuk menghalangi transisi.
Tanpa menyebutkan contoh spesifik, mantan menteri pertahanan menulis bahwa transfer kekuasaan “sering terjadi pada saat ketidakpastian internasional tentang kebijakan dan postur keamanan nasional AS,” menambahkan, “Itu bisa menjadi momen ketika bangsa rentan terhadap tindakan musuh yang memanfaatkan situasi ini. "
Minggu kemarin merupakan satu tahun pembunuhan Pemimpin Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassim Sulaimani yang dilakukan AS. Iran berjanji untuk membalas pembunuhan tersebut.
Beberapa hari terakhir, para pejabat AS mengatakan pihaknya sangat waspada atas potensi serangan Iran terhadap pasukan atau kepentingan AS di Timur Tengah.
Artikel opini di The Washington Post ditandatangani oleh Dick Cheney, William Perry, Donald Rumsfeld, William Cohen, Robert Gates, Leon Panetta, Chuck Hagel, Ash Carter, James Mattis dan Mark Esper. Mattis adalah Menteri Pertahanan pertama Trump; dia mengundurkan diri pada 2018 dan digantikan oleh Esper, yang dipecat hanya beberapa hari setelah pemilu 3 November.
The Washington Post melaporkan, gagasan untuk menulis opini dimulai dengan percakapan antara Cheney dan Eric Edelman, pensiunan duta besar dan mantan pejabat senior Pentagon, tentang upaya Trump menggunakan militer dalam beberapa hari mendatang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana: Tuduhan Kecurangan Pemilu 2024 Harus Diuji, Agar Tak Jadi Narasi Penggiringan Opini
Istana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Permintaan Pemakzulan Jokowi, Puan Maharani: Kita Jalankan Konstitusi Sesuai Aturan
"Kita jalankan konstitusi itu dengan aturan yang ada. Silahkan saja aspirasi disampaikan," kata Puan
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaMenggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya
Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya
Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaMomen Dua Penembak Jitu Meminjam Rumah Warga untuk Pengamanan Presiden RI, Dibanjiri Pujian dari Warganet
Wanita ini didatangi langsung oleh sejumlah penembak jitu guna melakukan prosedur pengamanan Presiden RI.
Baca Selengkapnya