Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Confucius

Profil Confucius | Merdeka.com

Sosok legendaris Confucius dikenal dunia sebagai seorang mahaguru, politikus, penulis, penyair dan, tentu saja, filsuf agung yang hidup di dataran Cina pada periode 551 - 479 SM. Adalah kebijaksanaan dan kecerdasan Confucius yang terwujud dalam berbagai tulisan mengenai ajaran moral, personal, sosial, politik, bahkan religi dan hukum yang membuat 'Guru Besar' ini dikenang bahkan terus dipelajari mulai dari masa lalu, kini, dan sangat mungkin masa akan datang.

Confucius dipercaya lahir pada 551 BC di wilayah Zou, negara bagian Lu. Ayahnya, Kong He, atau yang dikenal juga sebagai Shuliang He, menjabat sebagai perwira di jajaran militer negara Lu. Sang ayah meninggal saat Confucius masih berusia 3 tahun dan ibunya, Yan Zhengzai, praktis menjadi orang tua tunggal bagi calon filsuf besar daratan Cina ini.

Keadaan ekonomi yang buruk tidak membuat Confucius kecil patah semangat. Hingga pada saat menikah dengan Qiguan di usianya yang menginjak 19 tahun, Confucius pernah mengambil sejumlah pekerjaan seperti penggembala, peternak, penjaga toko, dan pegawai tata buku. Berbekal ilmu dan pengalaman yang kemudian dipadukan dengan kecerdasannya sendiri, Confusius mampu meramu berbagai ajaran untuk ditularkan kepada orang lain.

Memasuki musim panas pada 501 AM, Confucius menjadi perhatian keluarga kerajaan yang melihat ajarannya sebagai sebuah aset berharga. Dan terbukti berkat ajaran dan pemikiran Confucius, pemerintahan yang dulunya terbagi ke dalam tiga keluarga, dapat disentralisasikan secara terpusat. Atas jasanya ini, Confucius diangkat sebagai salah seorang pejabat atau kepala pemerintahan sebelum akhirnya dipercaya oleh Kerajaan untuk menjabat posisi yang saat ini kira-kira setara dengan Menteri Kehakiman dan atau Hukum.

Jasa besar Mahaguru Confusius tidak terbatas sekedar menciptakan tata pamong yang baik. Berbagai perpecahan politik dan sosial yang terjadi di Cina, seperti perang saudara, pemberontakan, dan konflik militer pada masa pemerintahan keluarga Shu (498 SM) berhasil diselesaikan atas jasa besar sang Suhu. Sayangnya, pada saat kekuasaan kerajaan Lu mencapai puncak, banyak pejabat istana yang justru melalaikan tugasnya dan menjadi korup.

Kondisi tersebut segera membuat gerah Mahaguru Confucius yang akhirnya memilih meletakkan jabatannya di pemerintahan dan melakukan perjalanan ke berbagai wilayah dan kerajaan di daratan Cina, seperti Wei, Song, Chen, dan Cai sembari menyebarkan ajaran dan pemikirannya pada masyarakat Cina saat itu. Masa-masa kelana Guru Suci Confusius inilah yang membuat nama dan ajarannya terkenal mulai dari awal hingga ujung daratan Tiongkok ini.

Pada saat usianya menginjak 68 tahun, Confucius merasa cukup menebar ilmu dan memutuskan kembali ke kampung halamannya di wilayah Zou. Hingga akhir masa hidupnya, tercatat Confucius telah meneruskan ilmu dan pengetahuannya kepada 72 orang pengikutnya melalui mengumpulkan ide, tulisan serta segala gagasan sang Guru Agung ke dalam satu teks besar yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris dengan judul the Five Classics atau 5 Karya Agung.

Pada usia 72 tahun, pendiri sekaligus Guru Suci aliran Konfusianis ini mangkat di kediamannya sendiri dan jenazahnya disemayamkan di pemakaman Kong Lin, wilayah Qufu, Cina.

Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

Profil

  • Nama Lengkap

    Confucius

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Zou, Lu, China

  • Tanggal Lahir

    0000-00-00

  • Zodiak

    -

  • Warga Negara

  • Biografi

    Sosok legendaris Confucius dikenal dunia sebagai seorang mahaguru, politikus, penulis, penyair dan, tentu saja, filsuf agung yang hidup di dataran Cina pada periode 551 - 479 SM. Adalah kebijaksanaan dan kecerdasan Confucius yang terwujud dalam berbagai tulisan mengenai ajaran moral, personal, sosial, politik, bahkan religi dan hukum yang membuat 'Guru Besar' ini dikenang bahkan terus dipelajari mulai dari masa lalu, kini, dan sangat mungkin masa akan datang.

    Confucius dipercaya lahir pada 551 BC di wilayah Zou, negara bagian Lu. Ayahnya, Kong He, atau yang dikenal juga sebagai Shuliang He, menjabat sebagai perwira di jajaran militer negara Lu. Sang ayah meninggal saat Confucius masih berusia 3 tahun dan ibunya, Yan Zhengzai, praktis menjadi orang tua tunggal bagi calon filsuf besar daratan Cina ini.

    Keadaan ekonomi yang buruk tidak membuat Confucius kecil patah semangat. Hingga pada saat menikah dengan Qiguan di usianya yang menginjak 19 tahun, Confucius pernah mengambil sejumlah pekerjaan seperti penggembala, peternak, penjaga toko, dan pegawai tata buku. Berbekal ilmu dan pengalaman yang kemudian dipadukan dengan kecerdasannya sendiri, Confusius mampu meramu berbagai ajaran untuk ditularkan kepada orang lain.

    Memasuki musim panas pada 501 AM, Confucius menjadi perhatian keluarga kerajaan yang melihat ajarannya sebagai sebuah aset berharga. Dan terbukti berkat ajaran dan pemikiran Confucius, pemerintahan yang dulunya terbagi ke dalam tiga keluarga, dapat disentralisasikan secara terpusat. Atas jasanya ini, Confucius diangkat sebagai salah seorang pejabat atau kepala pemerintahan sebelum akhirnya dipercaya oleh Kerajaan untuk menjabat posisi yang saat ini kira-kira setara dengan Menteri Kehakiman dan atau Hukum.

    Jasa besar Mahaguru Confusius tidak terbatas sekedar menciptakan tata pamong yang baik. Berbagai perpecahan politik dan sosial yang terjadi di Cina, seperti perang saudara, pemberontakan, dan konflik militer pada masa pemerintahan keluarga Shu (498 SM) berhasil diselesaikan atas jasa besar sang Suhu. Sayangnya, pada saat kekuasaan kerajaan Lu mencapai puncak, banyak pejabat istana yang justru melalaikan tugasnya dan menjadi korup.

    Kondisi tersebut segera membuat gerah Mahaguru Confucius yang akhirnya memilih meletakkan jabatannya di pemerintahan dan melakukan perjalanan ke berbagai wilayah dan kerajaan di daratan Cina, seperti Wei, Song, Chen, dan Cai sembari menyebarkan ajaran dan pemikirannya pada masyarakat Cina saat itu. Masa-masa kelana Guru Suci Confusius inilah yang membuat nama dan ajarannya terkenal mulai dari awal hingga ujung daratan Tiongkok ini.

    Pada saat usianya menginjak 68 tahun, Confucius merasa cukup menebar ilmu dan memutuskan kembali ke kampung halamannya di wilayah Zou. Hingga akhir masa hidupnya, tercatat Confucius telah meneruskan ilmu dan pengetahuannya kepada 72 orang pengikutnya melalui mengumpulkan ide, tulisan serta segala gagasan sang Guru Agung ke dalam satu teks besar yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris dengan judul the Five Classics atau 5 Karya Agung.

    Pada usia 72 tahun, pendiri sekaligus Guru Suci aliran Konfusianis ini mangkat di kediamannya sendiri dan jenazahnya disemayamkan di pemakaman Kong Lin, wilayah Qufu, Cina.

    Riset dan Analisis: Mamor Adi Pradhana - Mochamad Nasrul Chotib

  • Pendidikan

  • Karir

    • Filsuf
    • Pendiri aliran Konfusianis

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya