Foto:
Dr. Muhammad Chatib Basri, S.E., M.Ec. merupakan seorang peneliti, ekonom, sekaligus dosen asal Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak Juni 2012. Basri pernah juga menjabat sebagai penasihat khusus menteri keuangan, Sherpa untuk G-20, dan Deputi Menteri Keuangan untuk G-20. Saat ini, selain menjabat sebagai kepala BKPM, ia juga adalah seorang dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, komisaris di beberapa perusahaan, dan juga konsultan di berbagai lembaga internasional. Selengkapnya
Dengan masuknya Chatib Basri dalam jajaran pimpinan Bank Mandiri ini, Erick berharap mampu meningkatkan kinerja Bank Mandiri secara nasional serta menjadikannya sebagai pemain financial services yang disegani di Asia Tenggara.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga menjelaskan, memang benar Bank Mandiri akan mengadakan RUPSLB pada Senin nanti dengan agenda adalah perubahan susunan pengurus. Namun dia belum bisa mengungkapkan rotasi pejabat yang akan terjadi.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin akan dilantik pada hari Minggu (20/10). Dengan demikian, Jokowi juga akan mengumumkan kabinet barunya yang di dalamnya mencakup tokoh-tokoh dan industrialis yang dapat mendorong kemajuan industri bisnis.
Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia akan mendorong pertumbuhan laju investasi. Kendati begitu, pemerintah menurutnya harus memulai dengan mempermudah izin investasi di dalam negeri terlebih dahulu.
Selain Tokopedia, belum lama ini Agus Martowardojo juga diangkat menjadi Komisaris Independen PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Sandiaga mengungkapkan sejumlah tokoh yang dianggap punya komitmen baik seperti Sri Mulyani dan Chatib Basri dimungkinkan mendapatkan kesempatan untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Sandiaga.
Menurut Chatib, hal yang membuat BI sulit menurunkan suku bunga acuannya karena kondisi defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih membengkak.
Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri mengakui bahwa kondisi ekonomi saat ini penuh ketidakpastian, salah satunya nilai tukar Rupiah yang melemah dan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Menurutnya, ada 3 hal yang bisa membuat performa rupiah berubah sewaktu-waktu.
Chatib menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu terlalu khawatir akan terjadinya perang dagang ini. Sebab, dibandingkan dengan Singapura, Indonesia masih terbilang aman.
Pemerintah harus menyiapkan berbagai langkah guna mengantisipasi hal tersebut. Sebab komoditas andalan merupakan penyumbang terbesar neraca perdagangan dari sisi ekspor.
Dia mengungkapkan, di 2018 tidak hanya The Fed atau bank sentral yang melakukan pengetatan. Namun European Central Bank (ECB) pun melakukan hal serupa. Sehingga yang terjadi adalah investasi di negara-negara berkembang (emerging market) banyak yang kabur dan kembali ke negara maju.
Chatib mencontohkan, saat menjadi Menteri Keuangan, pihaknya pernah menerbitkan surat utang negara dengan jangka waktu 30 tahun. Namun surat utang tersebut tetap laku terjual.
Pertemuan IMF Bank Dunia berlangsung di Bali, 8 Oktober hingga 14 Oktober 2018. Lalu apa saja fakta-fakta tentang pertemuan IMF-Bank Dunia?
Ekonom yang juga Menteri Keuangan (Menkeu) era Presiden SBY, Chatib Basri, menilai perkembangan industri digital tidak lantas menghilangkan lapangan kerja. Akan tetapi, kecenderungannya sumber daya manusia (SDM) akan menyesuaikan perkembangan digital.
Selain itu, Chatib Basri mengatakan kenaikan harga komoditas juga akan mendorong peningkatan konsumsi. Sebab, ada perbaikan pendapatan. Dia memprediksi bahwa perbaikan atau peningkatan konsumsi masyarakat akan terjadi pada pertengahan tahun ini.
Mantan menteri keuangan Chatib Basri mengatakan kebijakan Trump tidaklah semenakutkan yang dia umbar-umbar. Semua pemimpin akan bicara lantang, namun kenyataannya tidak akan mudah dijalankan.
Mantan menteri keuangan, Chatib Basri mengingatkan pemerintah Indonesia akan pergerakan harga minyak dunia yang terus merangkak naik. Kenaikan harga tentu mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. Menurut Chatib, jika harga BBM tak dinaikkan maka akan mempengaruhi kinerja dan keuangan Pertamina.
Kebijakan proteksionis Trump akan membuat ekonomi China melemah. Kemudian, pelemahan ekonomi China akan membuat permintaan akan komoditas menurun, dan hingga akhirnya harga akan tetap melemah.
Pengamat Ekonomi sekaligus Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri memperkirakan Bank Indonesia terpaksa harus menaikkan suku bunga acuan (BI rate) untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed (Fed Fund Rate).
Chatib Basri menilai, dengan kebijakan proteksionis tersebut, Trump seolah sedang berperang dengan negara-negara lain. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada kondisi global, termasuk Indonesia.
BERITA TERKAIT
PROFIL LAINNYA