Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Video Kedatangan TKA di Bandara Kendari, dari China Sempat ke Jakarta

CEK FAKTA: Video Kedatangan TKA di Bandara Kendari, dari China Sempat ke Jakarta cuplikan video kedatangan TKA di Bandara Kendari. Istimewa

Merdeka.com - Sebuah video beredar di akun media sosial Facebook dan Twitter. Dalam video berdurasi 58 detik itu memperlihatkan sejumlah orang dengan membawa koper besar. Diduga video diambil di Bandara Haluoleo, Kendari. Kini video tersebut sudah dihapus oleh akun penyebar.

Dalam video itu pula diduga kedatangan para Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di bandara Haluoleo Kendari.

"Corona bro, satu pesawat corona baru datang, corona bro, luar biasa. Di bandara Haluoleo Kendari," kata seseorang dalam video tersebut.

Penelusuran

Video tersebut beredar di media sosial Facebook. Kapolda Sulawesi Tenggara, Brigjen Pol Merdisyam kemudian menjelaskan hal yang sebenarnya. Penjelasan Merdi direkam dalam sebuah video dan diunggah oleh akun Facebook Chadijah Mahfud.

"Bahwa benar mereka merupakan TKA yang bekerja di salah satu perusahaan di Sulawesi Tenggara, yang kembali dari memperpanjang visa di Jakarta. Ini bukan mereka baru datang dari China, karena mereka selama ini memang tidak kembali dari awal tidak kembali dari China," kata Merdi.

"Dan mereka sudah dilengkapi dengan surat keterangan dari karantina kesehatan dan perizinan dari imigrasi.

"Dan ini saya ingatkan jangan membuat hal-al yang meresahkan masyarakat tanpa ada dasar. Karena ini kita akan kenakan pada tindak pidana khususnya Undang-Undang ITE. Jadi ini peringatan keras pada masyarakat yang sembarangan mengupload berita dan membuat resah masyarakat," kata Merdi.

Kemudian, penjelasan Merdi juga tercantum dalam portal media Kumparan yang berjudul Penjelasan Polda Sultra soal Video 40 TKA China yang Tiba di Bandara Kendari.

Kepala Polda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam, kepada kendarinesia menjelaskan video tersebut benar. TKA asal China yang ada di dalam video itu bekerja disalah satu perusahaan pemurnian nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra.

Kata Merdi, jumlah TKA yang datang di dalam video tersebut adalah 40 orang. Puluhan TKA itu, kata dia, bukan datang dari China, tapi dari Jakarta.

"Jadi kami sudah konfirmasi bersama dengan Pak Danlanud atas video itu. Kami juga sudah melakukan pengecekan langsung. Bahwa benar, mereka adalah TKA yang bekerja disalah satu perusahaan smelter yang ada di Sultra, yang kembali dari memperpanjang visa di Jakarta, jadi bukan mereka baru datang dari China," jelas Merdisyam.

Namun setelah ditelusuri kembali, ditemukan fakta baru. Menurut berita yang ditulis media Kumparan berjudul "49 TKA Baru asal China yang Tiba di Kendari Sempat Transit di Thailand" pada Senin 16 Maret 2020, diketahui bahwa 40 TKA tersebut memang dari China. TKA tersebut sempat transit di Thailand, kemudian menuju Jakarta. Perjalanan TKA itu berlanjut ke Kendari.

Kepala Kantor Perwakilan Kemenkumham Sultra, Sofyan, kepada wartawan, Senin malam (16/3), mengatakan bahwa para TKA itu adalah TKA baru yang berangkat dari China, transit ke Thailand, sebelum akhirnya tiba di Indonesia.

Pertama, para TKA itu menggunakan visa kunjungan yang diterbitkan pada 14 Januari 2020 di KBRI Beijing untuk kegiatan calon TKA dalam rangka uji coba kemampuan berkerja.Lalu, berdasarkan cap tanda masuk pihak Imigrasi Thailand yang tertera pada paspor, mereka tiba di Thailand pada 29 Februari 2020.

Berdasarkan surat sertifikat kesehatan pemerintah Thailand, sejak 29 Februari hingga 15 Maret 2020, para TKA itu telah dikarantina di Thailand, dan surat tersebut sudah di verifikasi oleh Perwakilan RI di Bangkok, Thailand, pada 15 Maret 2020.

Selanjutnya, TKA China tersebut keluar dari Thailand pada 15 maret 2020, dan menuju ke Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

Pada 15 Maret 2020, 49 TKA China tersebut tiba di Bandara Sukarno Hatta, dan kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno Hatta.

Kemudian, pihak KKP menerbitkan surat rekomendasi berupa kartu kewaspadaan kesehatan pada setiap orang tersebut. "Jadi 49 orang itu sudah masuk di KKP semua," terang Sofyan.

Selanjutnya, petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta memberi izin masuk kepada para TKA tersebut pada tanggal 15 Maret 2020 setelah menunjukkan surat rekomendasi dari KKP Bandara Soekarno Hatta. "Kalau tidak ada surat rekomendasi dari KKP, ya jelas tidak akan bisa masuk," kata Sofyan.

Setelah tiba di Jakarta, para TKA tersebut langsung berangkat menuju Kendari, dan tiba di Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu, 15 Maret 2020 sekitar pukul 20.00 WITA menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GA696.

Sofyan juga mengatakan bahwa warga negara Tiongkok itu memiliki dokumen perjalanan yang sah dan masih berlaku.

Sofyan menyebut, bahwa 49 TKA asal China itu belum menjalani karantina sejak tiba di Indonesia, dan hanya mendapatkan kartu kewaspadaan kesehatan dari KKP Bandara Soekarno Hatta.

Kesimpulan

Video yang beredar terkait 40 TKA China di media sosial Facebook adalah disinformasi. TKA tersebut datang dari China, transit ke Thailand, kemudian menuju Jakarta. Dari Jakarta, TKA tersebut kemudian menuju Bandara Kendari.

*Berita ini telah diupdate pada Selasa (17/3) setelah mendapatkan adanya fakta baru.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Detik-Detik Pesawat Japan Airlines Terbakar Saat Mendarat di Tokyo, Penumpang Lompat Kocar-Kacir

VIDEO: Detik-Detik Pesawat Japan Airlines Terbakar Saat Mendarat di Tokyo, Penumpang Lompat Kocar-Kacir

Pesawat penumpang ini diduga terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat patroli laut pada Selasa (2/1) sore.

Baca Selengkapnya
Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal

Kereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal

Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Bus Mengalami Kecelakaan Tunggal Terguling di Tol Jakarta-Cikampek

Bus Mengalami Kecelakaan Tunggal Terguling di Tol Jakarta-Cikampek

Sebuah bus dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Tol Jakarta Cikampek.

Baca Selengkapnya
Ini Kebiasaan Orang China yang Bikin Penerbangan Sering Delay

Ini Kebiasaan Orang China yang Bikin Penerbangan Sering Delay

Akibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.

Baca Selengkapnya
623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah

623 Kendaraan Bermotor di Jakarta Tertangkap Tangan Melawan Arah

Penindakan dilaksanakan serentak di lima wilayah Jakarta, mulai pukul 07.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur

Jakarta Diguyur Hujan Saat Hari Pencoblosan, Airlangga: Pertanda Enak Buat Tidur

Airlangga menyalurkan hak pilihnya di TPS 05 yang berlokasi di SMKN 6, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

Baca Selengkapnya
Bus Antarkota Diadang Bea Cukai saat Melintas di Malang, Ternyata Bawa Barang Ilegal Ini

Bus Antarkota Diadang Bea Cukai saat Melintas di Malang, Ternyata Bawa Barang Ilegal Ini

Bea Cukai Malang melakukan serangkaian penindakan terhadap peredaran barang ilegal

Baca Selengkapnya