CEK FAKTA: Tidak Benar Virus Corona Menyebar Lewat Udara
Merdeka.com - Beredar informasi terkait penyebaran virus corona atau Covid-19 melalui udara. Informasi itu beredar melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Informasi itu menyebutkan bahwa virus corona menyebar melalui udara selama 8 jam, dan meminta bahwa setiap orang menggunakan masker saat beraktifitas.
IstimewaPenjelasan
Menurut penelusuran merdeka.com, ditemukan penjelasan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang penularan Covid-19 melalui udara. WHO menegaskan bahwa informasi itu hoaks atau tidak benar. Penjelasan itu diunggah ke akun Instagram WHO berjudul "FACT CHECK: COVID-19 is NOT airborne" atau "CEK FAKTA: COVID-19 TIDAK menyebar ke udara".
IstimewaKemudian ditemukan artikel dari cnnindonesia berjudul "Hoaks Covid-19, WHO Tegaskan Corona Tak Menular Lewat Udara" pada Senin, 30 Maret 2020. Dalam artikel yang ditulis cnnindonesia, Covid-19 tidak menular lewat udara, melainkan lewat tetesan atau droplet dari orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara.
WHO menyatakan Covid-19 tidak menular lewat udara. WHO mengatakan Covid-19 menular lewat tetesan (droplet) yang dihasilkan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
Dalam keterangan resminya, WHO menyampaikan droplet tidak dapat bertahan di udara karena memiliki berat sehingga dengan cepat jatuh ke lantai atau permukaan.
WHO mengatakan seseorang dapat terinfeksi Covid-19 dengan menghirup virus jika berada dalam jarak 1 meter dari seseorang yang menderita Covid-19 atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung atau mulut sebelum mencuci tangan.
Untuk melindungi diri dari penularan, WHO mengimbau untuk jaga jarak setidaknya 1 meter dari yang lain dan melakukan desinfeksi permukaan yang sering disentuh. Bersihkan tangan secara teratur dan hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung juga menjadi opsi pencegahan.
Pernyataan ini dilontarkan untuk mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya kalau Covid-19 bisa bertahan di udara. Dalam pemberitaan CNBC itu, Dr. Maria Van Kerkhove, kepala penyakit baru dan unit zoonosis, menyebut virus itu bisa bertahan di udara sedikit lebih lama ketika melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol seperti terjadi di fasilitas perawatan medis.
Namun, yang patut diperhatikan dari pernyataan ini adalah perbedaan aerosol dan airborne. Airborne berarti suatu penyakit bisa menyebar lewat udara. Sementara aerosol berarti penyakit bisa menyebar lewat droplet (percikan ludah) atau lewat transmisi langsung.
Hal ini pun dikonfirmasi oleh Dr Poonam Khetrapal Singh, Direktur Regional Asia Tenggara WHO.
"Covid-19 dilaporkan tidak menyebar lewat udara. Berdasarkan informasi yang kami terima saat ini dan pengalaman dengan virus corona lain, Covid-19 sebagian besar menyebar lewat percikan pernapasan (misal ketika terpercik saat orang yang sakit batuk) dan kontak dekat. Ini sebabnya WHO merekomendasikan untuk menjaga kebersihan tangan dan rongga pernapasan," tuturnya seperti dikutip India Times.
CDC.gov juga menjelaskan tentang penularan Covid-19. Dalam artikel CDC.gov berjudul How Coronavirus Spreads, dijelaskan bahwa virus menular dari orang ke orang jika seseorang saling bersentuhan dan dalam jarak sekitar 6 kaki. Virus juga menular dari droplet pernapasan dari orang yang mengalami batuk dan bersin.
Kemudian virus juga menyebar dari kontak dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi virus. Mungkin da orang yang sudah terinfeksi COVID-19, kemudian menyentuh permukaan atau benda. Setelah itu, permukaan benda itu kembali disentuh oleh orang lain, dan menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Kesimpulan
Penularan virus corona atau Covid-19 melalui udara adalah hoaks atau tidak benar. Penularan virus corona terjadi jika melakukan kontak dengan pasien Covid-19, atau menyentuh benda yang sudah terkontaminasi virus corona kemudian menyebtuh mata, hidung dan mulut.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Baca SelengkapnyaFakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaViral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.
Baca SelengkapnyaCiri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaViral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca Selengkapnya