Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Tidak Benar KRI Nanggala 402 Terkena Tembak Rudal Kapal Selam Prancis

CEK FAKTA: Tidak Benar KRI Nanggala 402 Terkena Tembak Rudal Kapal Selam Prancis Pencarian kapal selam KRI Nanggala 402. ©SONNY TUMBELAKA/AFP

Merdeka.com - Informasi kapal selam KRI Nanggala 402 tenggelam karena tertembak rudal kapal selam Prancis beredar di media sosial Facebook. Informasi itu menyebutkan bahwa KRI Nanggala 402 terkena rudal Prancis SSN Emeraude saat menyaksikan latihan TNI di Selat Bali.

informasi kri nanggalatwitter

"Rekan intelijen di Jerman mengabarkan tenggelamnya KRI Nanggala 402 akibat terkena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di selat bali | terjadi persaingan bisnis kapal selam antara Perancis dan Jerman | *infovalid."

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel merdeka.com berjudul "TNI AL Yakin KRI Nanggala 402 Retak, Bukan Meledak" pada 24 April 2021, dijelaskan bahwa dugaan tenggelamnya KRI Nanggala 402 karena keretakan.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menerangkan, saat ini KRI Nanggala 402 diduga alami keretakan, bukan meledak. Hal itu berdasarkan temuan dari serpihan-serpihan komponen yang diyakini akibat keretakan.

"Kemudian tadi ditanya terjadi serpihan, retakan, atau ledakan. Jadi bukan ledakan, karena sudah hancur semuanya. Tapi karena ini keretakan jadi secara bertahap di bagian tertentu ketika dia turun ini ada di fase-fase mulai dari kedalaman 300, 400, 500 meter," kata Yudo saat jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4).

Oleh karena itu, Yudo menilai, apabila KRI Nanggala mengalami ledakan suaranya akan terdengar ke sekitarnya, dan meninggalkan komponen-komponen yang berbeda.

"Tapi kalau ledakan pasti terdengar seluruhnya, jadi bukan ledakan tapi lebih kepada keretakan," terangnya.

Kemudian dalam artikel radarcirebon.com berjudul "Sebelum KRI Nanggala Tenggelam, Kapal Selam Prancis Terobos Selat Sunda tanpa Terdeteksi" pada 26 April 2021, dijelaskan bahwa kapal selam Prancis memang beroperasi di perairan Indonesia tanpa terdeteksi.

Dua informasi terkait kapal selam menjadi sorotan pekan ini. Yang pertama terkait Kapal Selam Prancis yang masuk wilayah Indonesia tanpa terdeteksi dengan melewati Selat Sunda. Kemudian peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

Kapten kapal selam Prancis Antoine Delaveau mengatakan kepada Naval News bahwa kapal selam itu berhasil beroperasi sebagian tanpa terdeteksi.

Dia mengatakan kru telah mengarungi kapal, bernama Émeraude, dengan diam-diam.

Komandan menambahkan, kapal selam tersebut telah muncul ke permukaan sebelum bergerak melalui Selat Sunda antara Jawa dan Sumatera.

Captian Delaveau melaporkan bahwa Émeraude berhasil menyeberangi Laut China Selatan tanpa insiden.

Dia mengatakan kepada Naval News bahwa tujuan kapal selam itu adalah untuk memperkuat perjanjian navigasi internasional dengan “berlayar bebas” melalui laut yang saat ini diperebutkan antara China, Vietnam, dan Filipina.

Misi itu dilakukan saat ketegangan antara Washington dan Beijing meningkat secara dramatis setelah rekaman muncul dari para perwira di atas kapal perang Angkatan Laut AS yang “menguntit” sebuah kapal induk militer China di Laut China Selatan.

Prancis sendiri telah membuktikan bahwa kapal selam miliknya telah berhasil beroperasi selama tujuh bulan dengan cara mengendap-ngendap tanpa terdeteksi.

Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul "TNI AL Soal KRI Nanggala-402 Diserang Kapal Asing: Itu Berlebihan" pada 27 April 2021 dijelaskan bahwa terlalu berlebihan jika ada serangan kapal asing.

Asrena KSAL, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali membantah adanya dugaan serangan asing yang melumpuhkan Kapal Selam KRI Nanggala-402. Menurutnya, tenggelamnya kapal selam buatan Jerman tersebut diduga karena faktor alam.

"Serangan asing ini saya rasa berlebihan kemudian ditembak, itu berlebihan," katanya saat jumpa pers di Mabes TNI AL, Jakarta Timur, Selasa (27/4).

Dia mengungkapkan, jika benar adanya serangan maka terjadi pantauan sonar yang terdeteksi radar oleh anggota TNI lain di atas laut. Namun, dia meyakini hal itu tidak terjadi.

"Itu ada banyak kapal atas air, itu punya sonar kalau ada ledakan pasti terdengar bahkan oleh telinga mata itu akan terlihat air naik ke atas, tapi itu tidak ada ledakan," tegasnya.

Kesimpulan

Informasi KRI Nanggala 402 tenggelam karena terkena rudal kapal selam Prancis adalah tidak benar. Dugaan sementara tenggelamnya KRI Nanggala 402 karena faktor alam.

Kemudian informasi kapal selam Prancis yang melintas dan menyaksikan latihan TNI di Selat Bali juga tidak benar. Kapal selam Prancis memang melintas di Indonesia selama 7 bulan tanpa terdeteksi, untuk memperkuat perjanjian navigasi internasional dengan “berlayar bebas” melalui laut yang saat ini diperebutkan antara China, Vietnam, dan Filipina.

Meski begitu, kabar masuknya kapal selam Prancis ke perairan Indonesia dinilai lemahnya penjagaan perairan Indonesia.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini

Pemerintah Siapkan Tiga Kapal Negara Layani Rute Pelabuhan Panjang-Ciwandan, Cek Jam Operasionalnya di Sini

Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.

Baca Selengkapnya
Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Kapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang

Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
RI Resmi Beli Dua Kapal Selam dari Prancis, Produksinya di Surabaya

RI Resmi Beli Dua Kapal Selam dari Prancis, Produksinya di Surabaya

Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI resmi mengumumkan pembelian dua unit kapal selam Scorpène® Evolved dari perusahaan Prancis Naval Group.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
3.743 Napi di Bali Masuk DPT, KPU Siapkan 18 TPS Khusus dalam Lapas dan Rutan

3.743 Napi di Bali Masuk DPT, KPU Siapkan 18 TPS Khusus dalam Lapas dan Rutan

Ribuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Saat Presiden Perintahkan Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Dalam Kapal Selam

Saat Presiden Perintahkan Pasukan Elite TNI Selundupkan Senjata Dalam Kapal Selam

Unit kapal selam dikenal sebagai pasukan elite. Salah satu misi rahasia yang pernah dijalani adalah menyelundupkan senjata ke daerah konflik.

Baca Selengkapnya
KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

KMP Agung Samudra Kandas di Perairan Selat Bali, Puluhan Penumpang Dievakuasi

Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Baca Selengkapnya
Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Ditempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan

Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta

Baca Selengkapnya
Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres di Bali, Paslon 02 Prabowo-Gibran Menang Telak

Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres di Bali, Paslon 02 Prabowo-Gibran Menang Telak

"Jadi untuk DPR Provinsi Bali sudah selesai dan kita sudah buatkan SK penghitungan suaranya juga dan tentu akan menunggu SK dari KPU RI."

Baca Selengkapnya
Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

Nelayan Banyuwangi Terima Dua Kapal Rampasan Ilegal Fishing dari KKP

KKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya