CEK FAKTA: Tidak Benar Kementerian Kesehatan Jepang Larang Vaksin Covid-19 ke-4
Merdeka.com - Beredar sebuah poster yang diklaim dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Jepang memperingatkan agar tidak menerima dosis keempat vaksin Covid-19 karena risiko penurunan kekebalan.
Berikut narasinya yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
"Semakin banyak jab yang diterima, semakin banyak yang terinfeksi. Tidak hanya kasus PCR yang positif akan semakin banyak, tetapi risiko kematian juga akan meningkat. [Vaksin akan] menurunkan kekebalan. Di Jepang, jumlah orang yang dites positif Covid melonjak karena jabs ke-3. Vaksin tidak dapat menghentikan infeksi, atau menghentikan penyakit agar tidak bertambah parah. Anda tidak boleh mendapatkan suntikan ke-4."
Penelusuran
Dilansir dari situs AFP Fact Check, Kementerian Kesehatan Jepang menawarkan dosis keempat vaksin Covid-19 untuk mereka yang berusia di atas 60 tahun dan orang-orang berusia 18 tahun ke atas yang dianggap berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut, menurut situs resmi kementerian tersebut.
Negara ini akan memberikan vaksin keempat antara 25 Mei dan 30 September 2022.
Asosiasi Medis Jepang (JMA)juga merekomendasikan vaksinasi di situs webnya, dengan mengatakan "penyebaran infeksi dapat dibatasi jika sebanyak mungkin orang menerima vaksinasi."
Sementara itu, Profesor Eom Jung-shik, seorang ahli penyakit menular di Gachon University Gil Medical Center mengatakan bahwa suntikan booster mengurangi kekebalan seseorang, dan kemungkinan kematian, tidak didukung oleh bukti, kata para ahli medis.
"Tidak ada bukti untuk mendukung klaim ini. Untuk membuktikan bahwa vaksin melemahkan kekebalan Anda, seseorang harus menunjukkan bahwa setelah vaksinasi, jumlah sel T berkurang atau melemah, atau antibodi berkurang," kata Eom.
"Tetapi faktanya, diamati melalui bukti kuantitatif dan kualitatif, adalah bahwa vaksin meningkatkan antibodi dan mengurangi risiko penyakit serius," lanjutnya.
Profesor Kim Woo-joo, seorang ahli penyakit menular di Universitas Korea, juga mengatakan kurangnya bukti untuk mendukung gagasan bahwa dosis ganda melemahkan kekebalan.
"Meskipun demikian, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa vaksin telah menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit serius," kata Kim.
Kesimpulan
Klaim Jepang melarang pemberian vaksin ke4 adalah tidak benar. Faktanya, Kementerian Kesehatan Jepang menawarkan dosis keempat vaksin Covid-19 bagi orang-orang yang dianggap berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.32EY4XV
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaAda 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya