CEK FAKTA: Tidak Benar Kasus Positif Covid-19 Sengaja Dinaikkan Jelang Iduladha
Merdeka.com - Kabar kenaikkan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia diklaim disegeja karena jelang hari raya Iduladha, beredar di media sosial Facebook. Informasi tersebut disertai unggahan tangkapan layar pemberitaan televisi tentang kenaikan kasus aktif Covid-19.
"Bodo amat.....Biasa mao lebaran haji (Idul Adha), covid 19 naek lgi....😆😆😆,"
©FacebookPenelusuran
Hasil penelusuran, bahwa pemerintah sengaja menaikkan kasus positif Covid-10 jelang hari raya Iduladha adalah keliru. Dilansir dari merdeka.com, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, menjelaskan penyebab Covid-19 terus melonjak.
Wiku menyebut ada beberapa penyebab kenaikan kasus yang dapat diidentifikasi. Seperti mobilitas penduduk yang terus naik jika dibandingkan sepanjang tahun 2021. Lalu seiring melandainya kasus, berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kemudian kembali normalnya aktivitas masyarakat di tempat-tempat publik, serta kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri banyak orang, sehingga meningkatkan potensi penularan.
Penyebab lain, melandainya kasus mempengaruhi kedisiplinan protokol kesehatan masyarakat. Seperti di tempat-tempat umum dan di lingkungan pemukiman yang tidak lagi sedisiplin saat kasus meningkat.
Selain itu, mutasi virus dengan varian baru BA.4 dan BA.5 sudah masuk Indonesia. Varian ini pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022 dan kini 8 kasus telah teridentifikasi.
Dari karakteristiknya, secara epidemiologi, varian BA.4 teridentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID. Sekuens terbanyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark dan Israel.
Alasan Pemerintah Tak Batasi Aktivitas Masyarakat Meski Covid-19 Naik LagiSedangkan varian BA.5 teridentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sekuens yang telah dilaporkan melalui GISAID. Sekuens paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Britania Raya dan Afrika Selatan.
Transmisibilitas dari varian ini memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat, tanpa indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.
Wiku mengatakan penyebab kenaikan kasus Covid-19 penting diperhatikan selama 2 hingga 4 pekan ke depan. Umumnya perlu waktu untuk melihat dampak dari suatu faktor penyebab terhadap kenaikan kasus.
Secara bersamaan, penting juga dilakukan surveilans molekuler epidemiologi, dengan metode yang benar dan sistematis. Agar penyebab kenaikan kasus dan asal kasus yang beredar di masyarakat terdeteksi dengan baik.
"Prinsip kewaspadaan dan kehati-hatian harus tetap diterapkan dalam kegiatan sehari-hari karena pandemi ini belum selesai. Sewaktu-waktu kita tetap dapat mengalami kenaikan kasus kembali apabila tidak disiplin protokol kesehatan," pungkas Wiku.
Kesimpulan
Pemerintah sengaja menaikkan kasus positif Covid-10 jelang hari raya Iduladha adalah keliru. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, mengatakan penyebak kasus Covid-melonjak salah satunya karena mobilitas penduduk yang terus naik jika dibandingkan tahun 2021.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.merdeka.com/peristiwa/satgas-ungkap-rentetan-penyebab-kasus-covid-19-meningkat.html
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya