CEK FAKTA: Tidak Benar Fenomena Aphelion Penyebab Cuaca Dingin Terjadi Sampai Agustus
Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial Facebook akan adanya fenomena Aphelion yang menyebabkan suhu lebih dingin, karena jarak letak bumi jauh dari matahari. Fenomena ini diklaim akan berlangsung sampai Agustus 2022.
Berikut narasinya:
*Mulai besok* jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION,dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari.Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya.Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya,yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat.Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA.Aamiin ... Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.Jadi hawa lebih dingin, dampaknya ke badan kurang enak karena ga' terbiasa dengan suhu ini,.Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa...Salam sehat.....Info di dapat dr grup sebelah."
Penelusuran
Hasil penelusuran, melansir dari ANTARA, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah penyebab cuaca dingin di beberapa wilayah di Indonesia pada awal 2022 terkait fenomena Aphelion.
"Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pula saat periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion)," ujar Pelaksana Tugas Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko.
Ia menjelaskan periode fenomena astronomis Aphelion puncaknya terjadi pada Juli, sedangkan Perihelion adalah Januari.
Saat Aphelion, posisi Matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari Bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan.
Haryoko menjelaskan cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion, tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari
"Dengan begitu, cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion, tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab Bumi berada di jarak terjauh dari Matahari," ujar dia.
Pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim hujan dengan masa puncak terjadi pada Februari 2022.
Kesimpulan
Fenomena Aphelion yang menyebabkan suhu lebih dingin akan terjadi sampai Agustus 2022 adalah tidak benar. Faktanya, cuaca dingin di Indonesia disebabkan musim hujan bukan karena fenomena Aphelion.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.antaranews.com/berita/2622069/bmkg-bantah-penyebab-cuaca-dingin-awal-2022-karena-aphelion
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri
Suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaMengenal Fenomena Equinox dan Dampaknya, Matahari Tepat Berada di Khatulistiwa
Fenomena equinox terjadi setiap tahun pada 20 atau 21 Maret dan 22 atau 23 September.
Baca SelengkapnyaHujan Meteor Perseid Tanggal 12-13 Agustus, Ini Penyebab dan Proses Terjadinya
Fenomena hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaWaspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaWaspada! Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Jakarta pada 8-14 Maret 2024
Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaDaftar Daerah Diprediksi Diguyur Hujan Deras Akibat Cuaca Ekstrem Selama Maret
Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaSudah Terlihat Kepadatan Arus Kendaraan di Berbagai Titik, Begini Kondisi Terkini Arus Mudik di Jateng
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran
Baca SelengkapnyaDini Hari Nanti Hujan Meteor Perseid Bakal Terjadi Bisa Dilihat di Indonesia Tanpa Alat
Tahun ini hujan meteor Perseid akan terlihat lebih indah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya