CEK FAKTA: Penjelasan RS Mitra Keluarga Soal Wanita Mengaku Ditolak Tes Virus Corona
Merdeka.com - Viral seorang wanita di media sosial yang mengaku ditelantarkan pihak rumah sakit ingin melakukan tes virus corona Covid-19. Ia mengaku sudah masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Dalam video berdurasi 1.49 detik yang viral di media sosial, wanita tersebut menggunakan masker dan menjelaskan jika dirinya disarankan untuk melakukan pengecekan diempat rumah sakit rujukan untuk virus corona.
Pernyataan lengkap wanita yang viral karena ditolak pihak rumah sakit;
Jangan sakit dan jangan kena ini aku udah kategorinya PDP dan rumah sakit itu enggak tau harus ngapain dan bagaimana dan kita bisa dilepas begitu saja. Disarankan untuk ke-4 rumah sakit besar tanpa pengawasan artinya, kalau aku males lanjut ke rumah sakit besar itu aku cuma balik ke rumah terus aku berhubungan misalnya, dengan tetangga kanan kiri dan aku merasa fine dan ternyata aku positif enggak kebayang dampaknya kaya apa. Karena ya sudah kategori PDP itu harusnya kalau di luar negeri itu udah enggak bisa namanya kita berkeliaran sendiri itu sudah pasti ditarik, diisolasi dengan gejala-gejala yang sudah pasti. Negatif atau positif itu urusan belakangan, tapi kalau orang yang sudah PDP itu sudah enggak boleh berkeliaran. Di sini ya sudah kita disuruh pergi ke rumah sakit cari taksi boleh gak papa enggak ada ambulance pokoknya ada rumah sakit besar itu yang menjadi rumah sakit itu aja yang bisa melakukan. Kalau aku males terus tidur di rumah terus ternyata aku positif, asli ngeri deh.
Penelusuran
Pihak rumah sakit Mitra Keluarga, Bekasi memberikan klarifikasi. Seperti siaran press yang diterima Tim Cek Fakta merdeka.com, manajemen Rumah Sakit Mitra Bekasi menjelaskan kronologi wanita tersebut melakukan pemeriksaan virus corona.
KLARIFIKASI MANAJEMEN MITRA KELUARGA
Sehubung dengan viralnya video seorang pasien wanita dengan latar belakang Mitra Keluarga Bekasi, kami sampaikan klarifikasi sebagai berikut:
1. Pasien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 12 Maret 2020, dengan keluhan batuk, pilek, sesak dan riwayat perjalanan ke negara terjangkit serta pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif di negara tersebut. Pasien menyampaikan ingin melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terkena infeksi COVID-19 atau tidak.
2. Saat dilakukan pemeriksaan fisik, pasien tidak demam, tidak tampak sesak, tidak menunjukkan gejala COVID-19 berat (uncomplicated illness) dan kondisi pasien baik. Sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan, untuk pasien dengan kondisi tersebut tidak diperlukan tindakan rawat inap. Pasien telah diberikan edukasi bahwa pasien harus melaksanakan isolasi mandiri.
3. Atas permintaan pasien untuk melakukan pemeriksaan COVID-19, dikarenakan Mitra Keluarga tidak mempunyai fasilitas pemeriksaan tersebut sebagaimana semua RS swasta lainnya, maka pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri secara mandiri ke RS Rujukan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan COVID-19, dalam hal ini RSPI Sulianti Saroso.
4. Sehubungan dengan status Pandemi COVID-19 yang dikeluarkan WHO, maka semua orang berpotensi melakukan kontan dengan orang-orang yang telah terinfeksi COVID-19, namun proses penularan sangan tergantung dari tindakan pencegahan yang dilakukan. Oleh karena itu peran serta aktif masyarakat seperti menjaga daya tahan tubuh, menjaga kebersihan tangan (hand-hygiene), mengurangi pertemuan dengan orang banyak, menghindari kontak fisik dengan orang lain, tidak melakukan perjalanan ke luar kota atau negeri (Social Distancing) sangat diperlukan.
5. Mitra Keluarga selalu berpartisipasi aktif dalam melakukan upaya kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian COVID-19 dalam pelayanan kami, sesuai dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan WHO.
Mari hentikan membuat dan/atau mengedarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua.
Bekasi, 17 Maret 2020
Manajemen Mitra Keluarga
Selain itu, penelusuran Tim Cek Fakta merdeka.com Klarifikasi Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi juga dimuat disitus berita online detik.com yang berjudul 'Viral Pasien Ditolak Tes Virus Corona, Ini Penjelasan Mitra Keluarga Bekasi'.
Jakarta - Viral video seorang wanita yang mengaku ditelantarkan rumah sakit ketika ingin melakukan tes Corona COVID-19. Video tersebut dengan latar belakang RS Mitra Keluarga Bekasi. Pihak manajemen akhirnya memberikan penjelasan.Dalam video berdurasi 1 menit 45 detik itu, tampak seorang wanita mengenakan masker mengaku baru pulang dari negara yang menjadi episentrum Corona, yaitu Italia. Dia bercerita bahwa rumah sakit tidak bisa melakukan tes Corona dan menyarankan agar ke rumah sakit rujukan Corona.
Manajemen Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi mengklarifikasi viralnya video tersebut. Manajemen menyebut awalnya pasien ingin melakukan tes Corona.
"Pasien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 12 Maret 2020, dengan keluhan batuk, pilek, sesak dan riwayat perjalanan ke negara terjangkit serta pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi positif di negara tersebut. Pasien menyampaikan ingin melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terkena infeksi COVID-19 atau tidak," ujar Manajemen RS Mitra Keluarga Bekasi seperti dilihat di laman resmi mereka, Selasa (17/3/2020).
Pihak manajemen mengatakan, saat diperiksa, kondisi pasien baik. Pasien itu juga disebut tidak memiliki gejala berat terjangkit virus COVID-19 itu.
"Saat dilakukan pemeriksaan fisik, pasien tidak demam, tidak tampak sesak, tidak menunjukkan gejala COVID-19 berat (uncomplicated illness) dan kondisi pasien baik," jelasnya.
"Sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan, untuk pasien dengan kondisi tersebut tidak diperlukan tindakan rawat inap. Pasien telah diberikan edukasi bahwa pasien harus melaksanakan isolasi mandiri," katanya.
"Atas permintaan pasien untuk melakukan pemeriksaan COVID-19, dikarenakan Mitra Keluarga tidak mempunyai fasilitas pemeriksaan tersebut sebagaimana semua RS swasta lainnya, maka pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri secara mandiri ke RS Rujukan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan COVID-19, dalam hal ini RSPI Sulianti Saroso," tuturnya.
Kesimpulan
Dapat disimpulkan jika pihak Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi sudah melakukan pemeriksaan terhadap pasien tersebut. Karena Mitra Keluarga tidak mempunyai fasilitas pemeriksaan tersebut sebagaimana semua RS swasta lainnya, maka pasien dianjurkan untuk memeriksakan diri secara mandiri ke RS Rujukan yang mempunyai fasilitas pemeriksaan COVID-19, dalam hal ini RSPI Sulianti Saroso.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cek RSUD Salatiga, Jokowi Minta Pelayanan dan Fasilitas Ditingkatkan
Jokowi menilai, pelayanan di RSUD tersebut sudah terbebas dari pungutan dan pembatasan bagi pasien yang menginap.
Baca SelengkapnyaViral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Diduga Malapraktik, Ini Penjelasan RSHS Bandung
Pengunggah menceritakan, setelah anastesi (bius), pasien mengalami henti jantung.
Baca SelengkapnyaCiri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria Ini Pernah Viral Akad di Rumah Sakit dan Istri Meninggal, Kini Bertemu Pasangan Hidup Baru
Baskoro Wicaksono akhirnya bertemu pasangan hidup baru setelah istri pertamanya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPascaledakan, Pihak RS Semen Padang Hentikan Sementara Operasional Rumah Sakit
Manajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaTunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri
RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaJarak ke TPS Jauh, Ratusan Warga di Daerah Sumut Ini Harus Nyoblos di Rohil di Riau
Langkah itu diambil agar warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Cek Pelayanan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak, Minta Alkes Ditambahkan
Jokowi mendapat informasi, pasien harian rata-rata berjumlah 600 pasien. Sehingga menurutnya wajar jika terjadi antrean.
Baca Selengkapnya