Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Menelusuri Klaim Demokrat, Angka Kemiskinan Turun Saat SBY Menjabat

CEK FAKTA: Menelusuri Klaim Demokrat, Angka Kemiskinan Turun Saat SBY Menjabat Ilustrasi kemiskinan. ©2019 Merdeka.com/Pixabay

Merdeka.com - Sindiran Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto vs Partai Demokrat, terus berlanjut. Hasto sebelumnya membandingkan kinerja Presiden SBY terdahulu dengan Presiden Jokowi saat ini.

Partai Demokrat menanggapi dingin tudingan Hasto. Demokrat sesumbar, justru kehidupan rakyat Indonesia lebih sejahtera saat dipimpin SBY, dibandingkan ketika Jokowi menjadi Presiden saat ini.

Demokrat mengacu pada angka kemiskinan yang diturunkan SBY semasa menjabat. Bahkan penurunan angka kemiskinan diklaim sangat drastis sepanjang perjalanan dua periode SBY.

Menurutnya, sepuluh tahun Pemerintahan SBY, penduduk miskin berhasil dikurangi sebanyak 8,42 juta jiwa atau 842 ribu jiwa per tahun.

"Sedangkan lima tahun pertama Pemerintahan Joko Widodo, sebelum pandemi melanda, hanya mampu mengurangi 2,94 juta penduduk miskin, atau 588 ribu per tahun. Jauh sekali kan, bedanya?" tegas Herzaky dalam keterangannya, Senin (25/10).

merdeka.com coba menelusuri klaim Partai Demokrat tersebut. Untuk melihat apakah benar angka kemiskinan di era Presiden SBY mengalami penurunan drastis.

Penelusuran dilakukan dengan mengecek data angka kemiskinan di website resmi Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan data BPS dikutip merdeka.com, Selasa (26/10), di tahun pertama SBY menjabat sebagai Presiden RI di tahun 2004, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 36,10 juta jiwa. Di tahun 2005 kemiskinan di Indonesia menurun menjadi 35,10 juta jiwa.

Sayangnya di tahun 2006, angka kemiskinan meningkat menjadi 39,30 juta jiwa. Merupakan angka tertinggi di periode pertama SBY menjabat sebagai Presiden. Angka kemiskinan di Indonesia, kembali menurun di tahun 2007 menjadi 37,17 juta jiwa. Penurunan kembali terjadi di tahun 2008, di mana saat itu angka kemiskinan menjadi 34,96 juta jiwa tahun 2008.

Sementara di periode kedua kepemimpinan Presiden SBY, angka kemiskinan di tahun 2009 kembali turun menjadi 32,53 juta jiwa. Penurunan juga terjadi di 2010, dengan angka kemiskinan 31,02 juta jiwa.

Pada 2011, BPS merilis data penduduk miskin sebanyak dua kali dalam setahun. Pada tahun itu pula, pemerintahan SBY berhasil menekan angka kemiskinan 30,02 juta orang pada Maret 2011. Kemudian September 2011, angka kemiskinan hanya 29,89 juta jiwa.

Bulan Maret 2012, angka kemiskinan kembali ditekan menjadi 29,13 juta jiwa. Sedangkan di September, Presiden SBY berhasil menekan angka kemiskinan 28,59 juta jiwa. Angka kemiskinan kembali turun di bulan Maret 2013 hanya 28,07 juta jiwa. September 2013 menjadi 28,55 juta jiwa.

Presiden SBY, saat berpidato kenegaraan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (16/8/2013) lalu menyebutkan tingkat kemiskinan turun selama periode pertama dirinya menjabat.

Jika pada tahun 2004, tingkat kemiskinan mencapai 16,65 persen turun menjadi 11,37 persen sampai Maret 2013. Kemudian tingkat pengangguran turun dari 9,86 persen di 2004 menjadi 5,92 persen sampai Februari 2013.

Di akhir kepemimpinan Presiden SBY di periode kedua, data Maret 2014, angka kemiskinan mencapai 28,28 jiwa. September 2014, angka kemiskinan berhasil ditekan menjadi 27,73 juta jiwa. Angka ini merupakan jumlah penduduk miskin paling rendah pada masa kepemimpinan SBY.

Saat itu, Presiden SBY sendiri telah mengakui pemerintah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin sekitar 4,5 juta orang dalam lima tahun terakhir.

"Kita dapat menarik napas lega karena sejak 2004, angka kemiskinan terus menurun, walaupun sempat ada masa angka ini meningkat, khususnya 2005, karena krisis kenaikan harga minyak di dunia," kata SBY saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-69 di depan sidang bersama DPR dan DPD, pada September 2014 lalu.

Selama 10 tahun menjabat, SBY mengklaim ekonomi tumbuh rata-rata 6 persen. Kemudian pengangguran turun dari 9,9 persen menjadi 5,7 persen. Kemiskinan juga turun dari 16,7 persen menjadi 10,96 persen.

"Artinya kita bisa menurunkan angka kemiskinan sekitar 6 persen, atau setara dengan 8,6 juta orang yang keluar dari jerat kemiskinan. Sementara itu, lingkungan hidup kita makin terjaga. Ini membuktikan bahwa Strategi 4 Jalur dapat kita capai. Berarti pula kita dapat memenuhi janji kita." ucap SBY dalam pidatonya saat merayakan Ulang Tahun Partai Demokrat yang ke-17, September 2018 lalu.

Jumlah Kemiskinan Era Presiden Jokowi

Sementara itu, berdasarkan data BPS, di tahun 2015 angka kemiskinan pemerintahan Presiden Jokowi di bulan Maret mencapai 28,59 juta jiwa. Kemudian pada September, 28,51 juta jiwa.

Angka tersebut juga berhasil ditekan pada tahun berikutnya. Data Maret 2016, angka kemiskinan berjumlah 28,01 juta jiwa. Angka kemiskinan 27,76 juta jiwa di bulan September 2016. 2017, angka kemiskinan di bulan Maret mencapai 27,77 juta jiwa. Kemudian, September berjumlah 26,58 juta jiwa.

Presiden Jokowi kembali menekan angka kemiskinan di tahun 2018 hingga di angka 25,95 juta jiwa mengacu data Maret 2018. Kemudian September, angka kemiskinan 25,67 juta jiwa. Di tahun itu pertama kali Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit, terendah sejak 1998.

"Alhamdulillah angka kemiskinan di desa kelihatan turunnya," ungkap Presiden Jokowi saat itu.

Sementara di tahun 2019, pada bulan Maret, angka kemiskinan 25,14 juta jiwa. Angka kemiskinan berhasil ditekan September 2019 menjadi 24,79 juta jiwa.

Periode pertama, Presiden Jokowi, menjabarkan pengangguran menurun dari 5,81 persen pada Februari 2015, menjadi 5,01 persen pada Februari 2019. Penduduk miskin terus menurun dari 11,22 persen pada Maret 2015, menjadi 9,41 persen pada Maret 2019.

"Terendah dalam sejarah NKRI," ucapnya dalam pidato nota keuangan 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019 lalu.

Sayangnya, tepat setahun kemudian, pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Kondisi tak menentu membuat angka kemiskinan kembali melonjak. Berdasarkan data BPS, angka kemiskinan mencapai 26,42 juta jiwa pada Maret 2020. Kemudian, September 2020, kemiskinan di Indonesia mencapai 27,55 juta jiwa.

Sementara di kuartal pertama tahun 2021, angka kemiskinan menjadi 27,54 juta jiwa di bulan Maret.

Mengacu data tersebut, tampak kinerja Presiden SBY dan Presiden Jokowi terkait upaya menekan angka kemiskinan tidak main-main. Hal itu dapat dilihat dari angka yang terus menurun dari tahun ke tahun. Sayangnya, pandemi yang melanda membuat angka kemiskinan kembali menanjak.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Presiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK

Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.

Baca Selengkapnya
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin

LSI Denny JA: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Pilih Prabowo-Gibran, Tak Puas ke Anies-Cak Imin

masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin

Baca Selengkapnya
Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Jokowi Titip Salam untuk Cak Imin, PKB Yakin Bukan Godaan Terkait Hak Angket

Kata Huda, anggota fraksi PKB sudah ada beberapa yang menandatangi hak angket.

Baca Selengkapnya