CEK FAKTA: Hoaks Video Muslim India Turun ke Jalan Protes Penistaan Nabi Muhammad
Merdeka.com - Beredar video yang mengklaim jutaan umat muslim India turun ke jalan memprotes penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Dalam video itu, tampak sebuah ruas jalan dipenuhi warga. Mereka terlihat memakai baju serba putih dan juga membawa spanduk dan bendera.
"jutaan umat muslim India turun ke jalan atas penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW," tulis salah satu akun Facebook.
Penelusuran
Setelah ditelusuri, klaim video umat muslim India turun ke jalan protes terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah salah. Penelusuran dilakukan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images. Hasilnya terdapat gambar identik yang dimuat situs alamy.com.
Gambar tersebut merupakan karya dari fotografer Mamunur Rashid. Ia juga menuliskan narasi dalam fotonya itu.
"Aktivis Hefazat-e-Islam Bangladesh, sebuah partai Islam mengadakan pawai protes menuju kedutaan Prancis menyerukan boikot produk Prancis dan mencela Presiden Prancis," demikian narasi dalam foto tersebut.
Video serupa juga diunggah channel YouTube AP Archive pada 7 November 2020 berjudul "Tens of thousands rally against Macron in Dhaka". Dijelaskan jika Puluhan ribu Muslim berbaris di jalan-jalan ibu kota Bangladesh pada hari Senin, 2 November 2022 dalam protes terbesar di negara itu terhadap dukungan presiden Prancis terhadap undang-undang sekuler yang mengizinkan karikatur Nabi Muhammad.
Unjuk rasa itu, berkumpul di luar Masjid Baitul Mokarram di pusat kota Dhaka, menyerukan boikot produk Prancis dan membakar patung Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Kesimpulan
Klaim video umat muslim India turun ke jalan protes terkait penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW adalah salah. Faktanya, video tersebut adalah aksi ribu Muslim protes turun ke jalan ibu kota Bangladesh, menuju kedutaan Prancis menyerukan boikot produk Prancis.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.youtube.com/watch?v=988JU636-5ghttps://www.alamy.com/activist-of-hefazat-e-islam-bangladesh-an-islamist-party-hold-a-protest-march-towards-french-embassy-calling-for-the-boycott-of-french-products-and-d-image384171976.html
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Caleg Gagal dari NasDem Bakar Petasan di Masjid, Seorang Nenek Meninggal Diduga Kaget
Inilah detik-detik video seorang pria menyalakan petasan di masjid.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Panas Rapat Komisi VI Bahas Beras Mahal: Gila, Bapak Bohong, RNI Bubarkan Saja!
Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam mengatakan, kondisi beras yang mahal dan langka
Baca SelengkapnyaVIDEO: Cak Imin Sebut Rakyat Protes, Desak Jokowi Harus Tetap Netral
Cak Imin menyebut banyak rakyat protes dan mendesak Presiden Jokowi harus tetap netral di Pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Keras Reaksi Anies soal Jokowi Presiden Boleh Memihak "Negara Tak Diatur Pakai Selera!"
Capres Anies Baswedan meminta para pakar hukum tata negara memberi pandangan terkait pernyataan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaVIDEO: Hasto Singgung Calon Pemimpin Dirintis dari Bawah: Bukan Dibantu Ayah dan Paman
Menurut Hasto, generasi perintis bukan mendapat fasilitas dari ayah dan pamannya.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Teriakan Wanita Kalimantan di Desak Anies Ajak Warga Tak Pilih Capres Hobi Joget
Farah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies Tegas Pemilu Banyak Kecurangan "Rakyat Pilih Pilpres yang Jujur!"
Capres Anies Baswedan mengatakan, temuan sementara didapat Tim Hukum AMIN yaitu, adanya kegiatan pra-TPS.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pastikan Surat Suara Tercoblos Duluan di TPS 03 Pejaten Timur Hoaks, Ini Faktanya
Setelah ditelusuri tidak ditemukan adanya TPS 03 di jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Gelegar Anies Suarakan Mimpi Buat Cak Imin Menangis: Rakyat Bersyukur Lahir di Indonesia
Anies menekankan ingin rakyat bisa bersyukur karena dilahirkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya