Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Pernyataan Dr. Faheem Younus Tentang Covid-19, Ini Faktanya

CEK FAKTA: Hoaks Pernyataan Dr. Faheem Younus Tentang Covid-19, Ini Faktanya CEK FAKTA: Hoaks Pernyataan Dr. Faheem Younus Tentang Covid-19, Ini Faktanya. ©Liputan6.com

Merdeka.com - Informasi mencantumkan nama Dr. Faheem Younus, MD, Chief of Infectious Diseases, University of Maryland Upper Chesapeake Health (UM UCH) tentang Covid-19 beredar di media sosial.

Dalam narasi terdapat 17 poin informasi tentang Covid-19 yang diklaim berasal dari Dr. Faheem Younus. Berikut narasinya:

Kepala Klinik Penyakit Menular, Universitas Maryland, AMERIKA SERIKAT Mengatakan :

1. Kita mungkin harus hidup dengan C19 selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Jangan menyangkal atau panik. Jangan membuat hidup kita tidak berguna. Mari belajar hidup dengan kenyataan ini.2. Anda tidak dapat menghancurkan virus C19 yang telah menembus dinding sel, dgn meminum berliter liter air panas - Anda hanya akan pergi ke kamar mandi lebih sering.3. Mencuci Tangan dan merawat Jarak Fisik Dua Meter adalah Metode Terbaik perlindungan Anda.4. Jika Anda tidak memiliki pasien C19 di rumah, Tidak Perlu menDisinfeksi rumah Anda.5. Tas/ plastik belanjaan, pompa bensin, kereta belanja dan ATM Tidak menyebabkan infeksi.Cuci tangan Anda, jalani hidup Anda seperti biasa.6. C19 bukan Infeksi Makanan. Ini Berhubungan dengan Tetesan Infeksi seperti flu. Tidak ada risiko yang ditunjukkan bahwa C19 ditularkan dengan memesan makanan.7. Anda bisa kehilangan indra penciuman dengan banyak pakai anti alergi dan infeksi virus. Ini hanya gejala non-spesifik C19.8. Begitu tiba di rumah, Anda tidak perlu mengganti pakaian dengan segera dan mandi!Kebersihan adalah suatu Kebajikan tetapi Bukan Paranoid !9. Virus C19 Tidak Terbang di Udara. Ini adalah infeksi tetesan pernapasan yang memerlukan kontak dekat.10. Udara itu bersih, Anda bisa jalan2 ke taman dan tempat umum ( Hanya Perlu menJaga Jarak perlindungan fisik Anda)11. Cukup menggunakan Sabun Biasa terhadap C19, tidak perlu sabun anti bakteri. Ini adalah virus, bukan bakteri.12. Anda tidak perlu khawatir tentang pesanan makanan Anda. Tapi Anda bisa memanaskan semuanya dalam microwave, jika mau.13. Kemungkinan membawa pulang C19 dengan sepatu Anda seperti disambar petir dua kali sehari. Saya telah bekerja melawan virus selama 20 tahun - infeksi drop tidak menyebar seperti itu!14. Anda tidak dapat dilindungi dari virus dengan mengkonsumsi cuka, jus tebu dan jahe! Ini Hanya untuk Kekebalan Bukan Obat.15. Mengenakan masker untuk waktu yang lama mengganggu pernapasan dan kadar oksigen Anda. Pakai itu Hanya di Tengah Orang Banyak.16. Mengenakan Sarung Tangan juga merupakan Ide Yang Buruk; virus dapat terakumulasi ke dalam sarung tangan dan mudah ditularkan jika Anda menyentuh wajah Anda. Lebih baik Cuci Tangan Saja Secara Teratur.17. Kekebalan tubuh Sangat Lemah dengan Selalu tinggal di lingkungan yang Steril. Bahkan jika kita makan suplemen / obat penambah kekebalan sekalipun, silakan keluar dari rumah Anda secara teratur ke taman / pantai atau kemana pun.

Kekebalan ditingkatkan oleh SAMBUNGAN KE PATOGEN, Bukan dengan duduk di rumah dan mengkonsumsi makanan yang digoreng / pedas / manis dan minuman bersoda.

Artikel asli

https://theazb.com/we-will-live-with-covid19-for-months-lets-not-deny-it-or-panic- dr-faheem-younus/"

Penelusuran

Cek Fakta merdeka.com menelusuri informasi tentang Covid-19 diklaim berasal dari Dr. Faheem Younus. Melalui akun Twitter Dr Faheem Younus yang sudah mendapat centang biru atau terverifikasi, dia membantah klaim itu.

Bantan itu ditulis pada 7 Juni 2020. Berikut keterangannya:

"PENTING:

Ini bukan kata-kata saya. Ada kesalahan dan kesalahan ketik dalam posting viral ini di FB / WhatsApp yang diadaptasi seseorang dari tweet saya tanpa persetujuan.

Saya membagikan info COVID hanya di twitter. Cukup baca TL saya di sini jika Anda menginginkan info yang akurat.

Tolong sebarkan beritanya. Terima kasih."

Kemudian, salah satu poin yakin poin 9 yang menyebutkan Covid-19 tidak menyebar lewat udara adalah tidak benar. Dilansir dari merdeka.com WHO akhirnya mengakui ada bukti bahwa virus corona bisa menyebar melalui udara, setelah sekelompok ilmuwan mendesak badan PBB itu untuk memperbarui panduannya tentang bagaimana Covid-19 menulari orang.

"Kami telah berbicara tentang kemungkinan transmisi udara dan transmisi aerosol sebagai salah satu mode transmisi Covid-19," jelas pimpinan teknis pandemi WHO, Maria Van Kerkhove, pada konferensi pers, dikutip dari Reuters, Rabu (8/7).

WHO sebelumnya mengatakan virus yang menyebabkan penyakit pernapasan Covid-19 menyebar terutama melalui tetesan kecil yang dikeluarkan dari hidung dan mulut orang yang terinfeksi.

Tetapi dalam sebuah surat terbuka kepada badan yang bermarkas di Jenewa itu, yang diterbitkan pada Senin dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, 239 ilmuwan di 32 negara menguraikan bukti yang menunjukkan partikel virus yang mengambang di udara dapat menginfeksi orang yang menghirupnya.

Karena partikel-partikel lebih kecil yang diembuskan itu dapat berlama-lama di udara, para ilmuwan dalam kelompok itu mendesak WHO untuk memperbarui panduannya.

"Kami ingin mereka mengakui bukti," kata Jose Jimenez, seorang ahli kimia di Universias Colorado yang menandatangani surat tersebut.

"Ini jelas bukan serangan terhadap WHO. Ini adalah debat ilmiah, tetapi kami merasa kami harus mempublikasikan karena mereka menolak untuk mendengarkan sejumlah bukti setelah sering membahas dengan mereka," jelasnya dalam sebuah wawancara telepon.

Kesimpulan

Pernyataan Dr. Faheem Younus tentang Covid-19 sudah dibantah melalui akun Twitternya. Dr. Faheem menjelaskan informasi yang beredar di media sosial bukan dirinya.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Viral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya

Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Penjelasan Polisi Soal 9 Petani Digunduli Usai Jadi Tersangka Mengancam Pekerja IKN

Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.

Baca Selengkapnya