Merdeka.com - Beredar video berdurasi 10 detik memperlihatkan petugas keamanan Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Duren Kalibata tengah menandu seorang warga. Video yang beredar melalui percakapan Grup WhatsApp itu disertai orang yang menyebutkan bahwa warga yang tengah ditolong itu diduga terpapar virus corona.

Penelusuran

Hasil penelusuran dilakukan tim Cek FAKTA merdeka.com, warga yang ditolong petugas KRL itu bukan terpapar corona. Melainkan warga itu merupakan salah satu penumpang KRL Nomor 1364 relasi Bogor-Jatinegara yang meminta pertolongan petugas karena lemas ketika perjalanan kereta di perlintasan Stasiun Duren Kalibata.

"Petugas KCI berikan pertolongan kepada pengguna KRL

Petugas KCI di Stasiun Duren Kalibata menolong penumpang KRL yang lemas di dalam KRL No 1364 relasi Bogor-Jantinegara saat berhenti di Stasiun tersebut pada Sabtu (14/3) sekitar pukul 11.40 WIB," kata VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba saat dikonfirmasi, Selasa (17/3).

Anne mengatakan, petugas pengamanan yang berada di Peron 1 Stasiun Duren Kalibata saat itu langsung membawa tandu setelah mendapatkan laporan dari penumpang lainnya bahwa terdapat penumpang yang memerlukan pertolongan.

"Selanjutnya petugas keamanan Stasiun Duren Kalibata membawa penumpang tersebut menuju ruangan di stasiun untuk mendapat pertolongan pertama dari petugas.

Setelah penanganan yang dilakukan petugas, kondisi pengguna jasa tersebut berangsur pulih dan membaik," ujar Anne.

Menurut Anne, penumpang itu kemudian memutuskan untuk kembali menggunakan KRL ke tujuannya. Anne mengingatkan kepada seluruh pengguna jasa agar tidak perlu ragu meminta bantuan petugas di kereta maupun stasiun, bila memerlukan pertolongan.

"Untuk keluhan terkait kesehatan, pengguna dapat mengunjungi pos kesehatan yang terdapat di 30 stasiun," tandasnya.

Kesimpulan

Video mengenai penumpang KRL di Stasiun Duren Kalibata terpapar Corona tidak benar alias hoaks. Yang benar adalah penumpang itu mengalami lemas dan meminta pertolongan petugas keamanan di Stasiun Duren Kalibata.