CEK FAKTA: Hoaks, Pemkot Pekanbaru Tarik Vaksin Covid-19 dari RS karena Tak Manjur
Merdeka.com - Pemerintah Kota Pekanbaru diklaim telah menarik semua vaksin Covid-19 dari Rumah Sakit karena tidak efektif mencegah penularan virus Covid-19. Informasi ini beredar di media sosial Facebook, dengan disertakan foto surat berkop "Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru" terkait perintah pengembalian vaksin Covid-19.
Surat itu ditujukan kepada direktur-direktur rumah sakit di seluruh Pekanbaru, perintah tersebut dikeluarkan terkait dengan adanya evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 oleh Pemkot Pekanbaru, Riau.
Dalam surat itu juga terdapat teks tambahan yang bertuliskan; "Barangnya udah di suntikkan kok baru di evaluasi, bagi yang gak tahu ya jadi kelinci percobaan. yang kebal tidak seberapa berpengaruh bagi tubuhnya, yang gak kebal ya tahu sendirilah efeknya... ada yang ini ada yang itu, bahkan ada yang meninggal..."
Sementara itu, narasi dalam unggahannya berbunyi:
"VAKSINOH....VAKSIN
Keampuhan vaksin masih tarik ulur, tapi rakyat dipaksa untuk vaksin. Negara sendiri sulit sebenarnya untuk menjamin ke saktian vaksin ini dalam menghadapi virus corona.
Tapi rakyat dipaksa, bagi yang tidak mau di vaksin, jika rakyat berurusan dengan negara tidak dilayani.
FacebookPenelusuran
Penelusuran merdeka.com, melansir dari Tempo.co, informasi bahwa Pemkot Pekanbaru memang sempat menarik vaksin Covid-19 dari seluruh rumah sakit di wilayahnya. Namun, alasan penarikan vaksin Covid-19 tersebut bukan karena tidak ampuh, melainkan untuk mencocokkan data vaksin di rumah sakit dengan jumlah persediaan vaksin.
Kemudian dilansir dari Kompas.com, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Pekanbaru Arnaldo Eka Putra mengatakan, penarikan vaksin di rumah sakit berlangsung hingga Selasa (8/6/2021). Arnaldo menjelaskan, penarikan vaksin dari rumah sakit karena ada evaluasi pelaksanaan vaksinasi.
"Penarikan dosis vaksin karena terdapat data yang tidak cocok. Kita menemukan data vaksin di rumah sakit yang tidak sesuai dengan jumlah persediaan dosis vaksin," sebut Arnaldo.
Data jumlah vaksin, sambung dia, seharusnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE).
"Yang jadi persoalan vaksin disuntikan, tapi tidak cocok dengan data P-care," ujarnya. Arnaldo menegaskan, pihak rumah sakit mestinya memasukkan data warga yang sudah suntik vaksin dalam data P-Care. Data ini kemudian masuk dalam sistem komputer.
Melansir dari Detik.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pekanbaru kembali mendistribusikan vaksin COVID-19 yang sempat ditarik dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Pendistribusian dilakukan lagi setelah ada evaluasi.
"Kemarin vaksin ditarik karena dievaluasi agar data distribusi ada. Khususnya dari Dinas Kesehatan ke rumah sakit," kata juru bicara Satgas COVID-19 Pekanbaru, Ingot Hutasuhut, kepada wartawan, Kamis (10/6/2021).
Ingot mengatakan ada banyak masalah yang terjadi saat pendistribusian vaksin sebelumnya. Dia menyebut ada vaksin yang sudah disuntikkan, tetapi tidak dilaporkan ke Dinkes. Evaluasi soal distribusi vaksin ini dilakukan selama 2 hari. Setelah evaluasi tuntas, Dinkes kembali mendistribusikan vaksin ke fasilitas kesehatan untuk disuntikkan ke masyarakat.
"Hari ini semua sudah dipersilakan untuk mengambil kembali. Intinya kemarin itu untuk evaluasi saja, kita data ulang untuk laporan karena ini berkaitan dengan pusat, pemerintah pusat minta laporan," katanya.
Kesimpulan
Informasi Pemkot Pekanbaru tarik semua vaksin Covid-19 dari RS karena tak manjur adalah tidak benar atau hoaks. Faktanya, penarikan itu memang dilakukan bukan karena tak ampuh, melainkan ada evaluasi pelaksanaan vaksinasi untuk mencocokkan data vaksin di rumah sakit dengan jumlah persediaan vaksin.
Saat ini Dinkes Pekanbaru kembali mendistribusikan vaksin Covid-19 yang sempat ditarik dari seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. Pendistribusian dilakukan lagi setelah ada evaluasi.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://regional.kompas.com/read/2021/06/10/160641778/dinkes-pekanbaru-tarik-vaksin-covid-19-di-semua-rumah-sakit-ada-apahttps://news.detik.com/berita/d-5600916/dinkes-pekanbaru-kembali-distribusikan-vaksin-covid-yang-sempat-ditarikhttps://cekfakta.tempo.co/fakta/1414/sesat-klaim-pemkot-pekanbaru-tarik-semua-vaksin-covid-19-dari-rs-karena-tidak-manjur
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Take Down 1.971 Berita Hoaks di Media Sosial Terkait Pemilu
Sisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Jakarta Diporak-porandakan Angin Puting Beliung pada 7 Desember
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaSering Marah-Marah dan Kurang Percaya Diri, Petugas KPPS Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa
Dia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca Selengkapnya