Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Larangan Keluar Rumah Akibat Puncak Inkubasi Virus Corona

CEK FAKTA: Hoaks Larangan Keluar Rumah Akibat Puncak Inkubasi Virus Corona Berita hoax. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Viral pesan di jejaring aplikasi percakapan WhatsApp tentang larangan keluar rumah akibat puncak inkubasi virus corona atau Covid-19.

Berikut narasinya:

Baru saja mendapat info ini: Mulai besok, jangan keluar rumah mencari makanan atau untuk apa pun, karena hal yang terburuk dimulai, tanggal inkubasi telah tiba dan banyak yg terinfeksi positif akan menunjukkan gejalanya dan banyak orang bisa tertular, jadi sangat penting untuk tetap di rumah dan tidak berhubungan dengan tidak bertemu orang lain, sangat berhati-hati adalah sangat penting.

Dari 23 Maret hingga 3 April kita harus menjaga diri kita sendiri, karena kita akan berada di puncak penyebaran virus dalam dua minggu, biasanya dalam dua minggu itu semua yang terinfeksi akan muncul kemudian ada dua minggu tenang dan kemudian dua minggu lagi mulai berkurang.

* Apa yang terjadi di Italia adalah bahwa siklus ini diabaikan pada musim penularan dan itulah mengapa semua kasus bercampur menjadi satu *.

*Dan akhirnya, jangan menerima kunjungan dari siapa pun, bahkan dari keluarga yang sama. Ini semua untuk kebaikan semua. *

KITA AKAN BERADA DI TINGKAT INFEKSI MAKSIMUM.

-*JANGAN ABAIKAN PESAN INI, BAGIKAN KE SEMUA KONTAK ANDA *

Penelusuran

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang larangan keluar rumah akibat puncak inkubasi virus corona atau COVID-19.

Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "larangan keluar dari rumah mulai besok".

Hasilnya, terdapat artikel yang membantah kabar tersebut. Yakni artikel berjudul "Viral Hoax Larangan Keluar dari Rumah 28 Maret, Pemerintah: Delete Saja!" yang ditayangkan situs detik.com pada Jumat 27 Maret 2020.

Jakarta - Muncul pesan berantai yang melarang orang-orang keluar dari rumah pada Sabtu (28/3) besok karena hal buruk soal wabah virus Corona dikatakan bakal terjadi, penularan bakal banyak terjadi. Pemerintah memastikan pesan bak virus itu adalah hoax."Memang ini teror informasi. Ada yang tidak ingin ada ketenangan di negara ini, yakni pihak yang membikin hoax," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).

Yuri memastikan tak akan ada hal buruk terkait peningkatan penularan virus Corona pada 28 Maret besok. Penjelasan hoax bahwa itu adalah momentum masa inkubasi dinilainya tidak masuk akal.

"Tidak mungkinlah. Pesan itu bisa membikin tertawa sendiri. Dasarnya apa virus bisa menentukan tanggal 28 Maret? Setahu saya, virus tidak sekolah dan tidak bisa membaca kalender," kata Yuri.

Pesan viral itu dipungkasi dengan kata-kata yang sangat khas hoax, yakni, "Jangan abaikan pesan ini, bagikan ke semua kontak Anda." Yuri yakin masyarakat sudah semakin cerdas dan tidak mudah termakan hoax. Cara terbaik untuk melawan hoax adalah dengan tidak meneruskan (forward) pesan hoax itu.

"Langsung delete saja. Tidak ada ruginya men-delete langsung pesan seperti itu," kata Yuri.

Berikut adalah pesan yang perlu langsung Anda delete dari aplikasi perpesanan Anda karena pesan ini adalah hoax:

Baru saja mendapat info ini

Mulai besok 280320, jangan keluar rumah mencari makanan atau untuk apa pun, karena hal yang terburuk dimulai, tanggal inkubasi telah tiba dan banyak yg terinfeksi positif akan menunjukkan gejalanya dan banyak orang bisa tertular, jadi sangat penting untuk tetap di rumah dan tidak berhubungan dengan tidak bertemu orang lain, sangat berhati-hati adalah sangat penting.

Dari 23 Maret hingga 3 April kita harus menjaga diri kita sendiri, karena kita akan berada di puncak penyebaran virus dalam dua minggu, biasanya dalam dua minggu itu semua yang terinfeksi akan muncul kemudian ada dua minggu tenang dan kemudian dua minggu lagi mulai berkurang.

Apa yang terjadi di Italia adalah bahwa siklus ini diabaikan pada musim penularan dan itulah mengapa semua kasus bercampur menjadi satu

Dan akhirnya, jangan menerima kunjungan dari siapa pun, bahkan dari keluarga yang sama. Ini semua untuk kebaikan semua.

KITA AKAN BERADA DI TINGKAT INFEKSI MAKSIMUM.

JANGAN ABAIKAN PESAN INI, BAGIKAN KE SEMUA KONTAK ANDA

Kesimpulan

Pesan yang berisi larangan keluar rumah akibat puncak inkubasi virus corona adalah tidak benar. Pesan berantai tersebut diduga berasal dari sumber yang tidak kredibel.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian
Viral Kepala Bocah Tersangkut Kaleng Susu, Aksi Evakuasi Damkar Curi Perhatian

Petugas Damkar akhirnya berhasil melepas kaleng tersebut dalam waktu 5 menit. Aksi tersebut disambut histeris orang tua bocah itu.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya

Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Viral Penumpang Kereta Cepat Whoosh Ditodong di Stasiun Tegalluar, Begini Fakta Sebenarnya
Viral Penumpang Kereta Cepat Whoosh Ditodong di Stasiun Tegalluar, Begini Fakta Sebenarnya

Viral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Viral Momen Pengajian Dipenuhi Laron Berterbangan, Jemaah Berusaha Khusyuk
Viral Momen Pengajian Dipenuhi Laron Berterbangan, Jemaah Berusaha Khusyuk

Meski kondisi rumah dipenuhi ribuan laron, bapak-bapak ini tetap melanjutkan acara pengajian

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Larang Cucu Umur 6 Hari Keluar Rumah, Pria di Sumsel Ditendang Mantu & Dibunuh Besan
Gara-Gara Larang Cucu Umur 6 Hari Keluar Rumah, Pria di Sumsel Ditendang Mantu & Dibunuh Besan

Pelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.

Baca Selengkapnya
Kesalahan yang Bisa Membuat Seseorang Semakin Haus Saat Berpuasa
Kesalahan yang Bisa Membuat Seseorang Semakin Haus Saat Berpuasa

Munculnya rasa haus saat berpuasa bisa terjadi akibat sejumlah kesalahan berikut yang kita lakukan.

Baca Selengkapnya
Bukti Kasih Sayang Ibu Tak Lekang oleh Waktu, Begini Momen Haru Ibunda Peluk Cium Anaknya yang Jadi Pelaku Pembunuhan
Bukti Kasih Sayang Ibu Tak Lekang oleh Waktu, Begini Momen Haru Ibunda Peluk Cium Anaknya yang Jadi Pelaku Pembunuhan

Viral momen ibu peluk cium anaknya yang menjadi pelaku pembunuhan. Momen ini begitu haru.

Baca Selengkapnya
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI
Viral Tenda Hajatan Berdiri di Tengah Rel Kereta Api Tanjung Priok, Ini Respons KAI

Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara

Baca Selengkapnya