Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Hoaks Guru Ngaji di Balangan Lumpuh Usai Divaksin Covid-19

CEK FAKTA: Hoaks Guru Ngaji di Balangan Lumpuh Usai Divaksin Covid-19 Vaksinasi Covid-19. ©2022 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Beredar sebuah pesan di aplikasi WhatsApp yang menyebut seorang guru ngaji warga Desa Lok Panginangan, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, mengalami lumpuh akibat vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

Disebutkan jika guru ngaji tersebut sudah dua bulan mengalami kelumpuhan usai divaksin dosis kedua pada bulan November lalu.

"Seorang tulang punggung keluarga , sekaligus guru ngaji bagi lebih dari 20 muridnya , menjadi imam d mushola(langgar) dekat rmh beliau dan memiliki 3 org anak , 2 d antaranya masih sekolah , saat ini Sdh sekitar 2 bulan mengalami kelumpuhan dan tidak bisa melakukan rutinitas sehari2nya menurut keterangan beliau dan keluarga, itu terjadi setelah beliau vaksin bulan november lalu," isi pesan tersebut.

hoaks guru ngaji di balangan lumpuh usai divaksin covid 19Kominfo

Penelusuran

Berdasarkan laporan hoaks situs Kominfo, Direktur RSUD Balangan dr. Sudirman menyampaikan bahwa informasi di media sosial yang menyebut warga Lampihong mengalami kelumpuhan akibat vaksinasi Covid-19 itu tidak benar atau hoaks.

"Dapat kami sampaikan bahwa informasi yang telah beredar tidaklah benar," kata dia dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan, pada Sabtu (15/1?2022) pasien datang ke IGD RSUD Balangan dengan keluhan nyeri kepala kurang lebih satu minggu, badan lemas, mual dan muntah.

Dari hasil anamnesa (wawancara), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang laboratorium, diagnosis sementara dari dokter spesialis penyakit dalam menyatakan yang bersangkutan mengalami infeksi saluran kemih dan hepatitis B.

Selain itu, berdasarkan diagnosis sementara oleh dokter spesialis saraf dicurigai yang bersangkutan mengidap tumor di dalam kepala. Sedangkan, dari analisis dokter spesialis mata dicurigai mengidap papil edema.

Sementara itu, Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Balangan, Rahmi, mengimbau kepada warga masyarakat Balangan tidak perlu khawatir dan takut untuk divaksin. Karena sampai saat ini capaian vaksinasi di Balangan sudah mencapai 84 persen dari keseluruhan warga, yang artinya semua baik-baik saja.

Sedangkan dilansir iNews.id, pria yang menyebarkan hoaks bernama Nurul Yakin pun memberikan klarifikasi permintaan maaf atas kesalahannya. Dia menyebutkan jika kabar yang menyebutkan guru ngaji di Balangan tersebut tidak benar.

"Dengan ini saya memohon maaf kepada warga Balangan atas postingan yang saya sebarkan di media sosial tentang seorang guru ngaji yang lumpuh setelah vaksinasi. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Nurul Yakin, dikutip dari akun Instagram, Kabar Banua, Kamis (20/1/2022).

Kesimpulan

Informasi guru ngaji mengalami kelumpuhan akibat vaksinasi Covid-19 itu tidak benar atau hoaks. Pelaku penyebar hoaks sudah meminta maaf atas kesalahannya. Dia menyebutkan jika kabar yang menyebutkan guru ngaji di Balangan tersebut tidak benar.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39510/hoaks-guru-ngaji-di-balangan-lumpuh-setelah-divaksin/0/laporan_isu_hoakshttps://kalsel.inews.id/berita/hoaks-guru-ngaji-lumpuh-usia-divaksin-ternyata-lemas-belum-makan/1

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

CEK FAKTA: Hoaks Suara Anies Capai 58,77% Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Beredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Anies Larang Ucapkan Selamat Natal saat Jadi Gubernur Jakarta

CEK FAKTA: Hoaks Anies Larang Ucapkan Selamat Natal saat Jadi Gubernur Jakarta

Beredar klaim Anies Baswedan larang mengucapkan selamat Natal saat menjabat Gubernur DKI Jakarta

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Polresta Pekanbaru Gandeng Diskominfo untuk Sosialisasi Pemilu & Tangkal Hoaks

Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'

VIDEO: Klarifikasi Ganjar Beredar Cuitan Hoaks 'Karyawan Dipecat Dapat Bintang Empat'

Ganjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Hoaks Jakarta Diporak-porandakan Angin Puting Beliung pada 7 Desember

CEK FAKTA: Hoaks Jakarta Diporak-porandakan Angin Puting Beliung pada 7 Desember

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir

Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir

Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.

Baca Selengkapnya