CEK FAKTA: Benarkah Varian Omicron Sudah ada Sejak Juli? Simak Faktanya
Merdeka.com - Beredar cuitan di media sosial Twitter yang menyebutkan jika varian baru Omicron sebenarnya sudah ada sejak Juli 2021. Dalam cuitannya, WHO dinilai keliru terkait pengumuman varian Omicron. Kemunculan Omicron di Afrika Selatan sudah ada sejak Juli 2021 telah dilaporkan situs Word Economic Forum (WEF).
Unggahan tersebut disertakan tautan laman resmi WHO yang menyatakan Omicron pertama kali dilaporkan Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Berikut narasi yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia:
"Mereka mulai membuat kesalahan.WHO baru saja mengatakan bahwa Omicron pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan pada 24/11/21. Namun, WEF melaporkan 'varian' yang sama PERSIS ini -B.11.529. dari Afrika Selatan-pada bulan Juli,"
TwitterPenelusuran
Melansir dari ANTARA, kemunculan varian Omicron pada Juli 2021 adalah keliru. Memang dalam artikel WEF berjudul "Explainer: This is how scientists detect new variants of COVID-19" awalnya diterbitkan pada 12 Juli 2021. Namun, artikel ini diperbarui pada 26 November untuk menyertakan informasi tentang varian baru, B.1.1.529 atau Omicron.
Reuters juga melaporkan dalam dua arsip artikel WEF tersebut, yakni masing-masing versi 12 Juli 2021 serta September 2021, tidak ditemukan informasi soal varian B.1.1.529. Dari data tersebut diketahui keterangan soal varian B.1.1.529 dalam artikel WEF itu baru dimunculkan pada 26 November 2021.
WHO resmi menamai varian B.1.1.529 sebagai Omicron pada 26 November 2021. Omicron juga diklasifikasikan ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori varian of interest (VoI).
Salah satu alasannya adalah karena penularan varian Omicron, menurut WHO, lima kali lebih cepat dibandingkan SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China, pada 2019.
Sementara itu dilansir dari Liputan6.com, varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali dilaporkan oleh Afrika Selatan pada Rabu, 24 November 2021. Akan tetapi sampel pertama varian ini sudah ditemukan sejak Selasa, 9 November 2021.
Berdasarkan keterangan tertulis Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Minggu, 28 November 2021, varian Omicron sempat ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Sampai pada akhirnya, WHO menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC) pada Jumat, 26 November 2021. Artinya, varian B.1.1.529 masuk dalam kategori varian virus Corona penyebab COVID-19 dengan kewaspadaan tinggi.
Hal tersebut dipicu oleh banyaknya mutasi yang dihasilkan oleh varian Omicron, beberapa di antaranya pun mengkhawatirkan. Bahkan ada potensi yang lebih tinggi untuk seseorang dapat terinfeksi kembali.
"Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko adanya terinfeksi ulang (reinfection) lewat varian ini, dibandingkan dengan VoC lainnya," ujar WHO dikutip CNBC pada Minggu, (28/11/2021).
Technical Advisory Group on SARS-COV-2 Virus Evolution/TAG-VE pun mencatat sejumlah kasus pada varian ini terlihat naik hampir di semua provinsi Afrika Selatan. Sejauh ini, alat swab test RT-PCR yang ada juga masih dapat mendeteksi varian ini.
Kesimpulan
Klaim varian Omicron pada Juli 2021 adalah keliru. Faktanya, WHO menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VoC) pada Jumat, 26 November 2021. Artinya, varian B.1.1.529 masuk dalam kategori varian virus Corona penyebab COVID-19 dengan kewaspadaan tinggi. Varian ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://www.antaranews.com/berita/2553885/hoaks-varian-omicron-sudah-ada-sejak-juli-2021https://www.liputan6.com/health/read/4722711/sampel-pertama-varian-omicron-sudah-ditemukan-sejak-9-november-2021
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca SelengkapnyaApa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?
Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.
Baca Selengkapnya