Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Benarkah Makanan Alkali Bisa Kalahkan Covid-19?

CEK FAKTA: Benarkah Makanan Alkali Bisa Kalahkan Covid-19? Ilustrasi lemon. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Edler von Rabenstein

Merdeka.com - Pesan berantai berisi daftar makanan yang dapat mengalahkan Covid-19 beredar melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Pesan berantai tersebut juga menyebutkan gejala-gejala Covid-19.

Berikut informasi tersebut:

"Ini untuk memberi tahu kami semua bahwa pH untuk virus korona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5

Yang perlu kita lakukan, untuk mengalahkan virus korona adalah mengambil lebih banyak makanan alkali yang berada di atas tingkat pH virus.

Beberapa di antaranya adalah:

* Lemon - 9,9 pH *

* Kapur - 8.2pH *

* Alpukat - 15,6pH *

* Bawang Putih - 13,2pH *

* Mangga - 8.7pH *

* Tangerine - 8.5pH *

* Nanas - 12,7pH *

* Dandelion - 22,7pH *

* Jeruk - 9.2pH *

Bagaimana Anda tahu Anda memiliki coronavirus?

1. * Gatal di tenggorokan, *

2. * Tenggorokan kering, *

3. * Batuk kering. *

4. Suhu tinggi

5. Sesak nafas

6. Kehilangan bau dan rasa

Jadi, ketika Anda memperhatikan hal-hal ini dengan cepat ambil air hangat dengan lemon dan minum.

Jangan simpan informasi ini hanya untuk diri sendiri. Berikan kepada semua keluarga dan teman Anda. Hati hati."

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah tidak benar. Dalam artikel Liputan6 berjudul "Cek Fakta Kesehatan: Kalahkan Corona dengan Makanan Alkali di Atas pH Virus?" pada 27 Mei 2020, dijelaskan bahwa pesan tersebut merupakan penelitian tahun 1991, dan bukan dari jenis Corona baru.

Artikel tersebut menyatakan, Klaim pH virus Corona yang viral rupanya berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology. Jurnal berjudul Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint ini diterbitkan 10 Januari 1991.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neuro Farmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California, Amerika Serikat.

Hal ini sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, Infection of susceptibl emurine cells with thecoronavirus mouse hepatitis virus type4 (MHV4) results in extensive cell-cell fusion at pHs from 5.5 to 8.5 (infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas pada pH 5,5-8,5).

Menilik penelitian Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint, klaim pesan berantai pH virus Corona adalah keliru.

Jurnal yang diterbitkan pada 1991 itu terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, penyebab COVID-19 yang baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, Tiongkok.

Melansir laman The Quint, abstrak penelitian di atas juga menegaskan, tentang virus hepatitis tikus coronavirus tipe 4 (MHV4). Lebih lanjut, COVID-19 adalah jenis virus baru yang bahkan tidak dikenal pada 1990-an.

Terkait dengan makanan alkali, ahli virus Dr Shaheed Jameel mengatakan, virus tidak memiliki nilai pH.

“Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH. Hubungan antara makanan alkali dan coronavirus baru sama sekali tidak berdasar," tegasnya.

Konsultan Senior Dr Suranjit Chatterjee dari Internal Medicine di Indraprastha Apollo Hospital menambahkan, tidak ada bukti untuk mengklaim bahwa konsumsi makanan alkali dapat menjadi obat untuk mengalahkan COVID-19.

“Tidak ada bukti pasti terhadap klaim tersebut. Ini hanya teori yang sedang beredar. Tidak hanya di India tetapi juga di negara lain. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan pasien dari Covid-19 juga," tambahnya.

Virolog WHO Oyewale Tomori juga mengatakan, klaim tentang pH Corona keliru. Bahwa Corona tidak ada hubungannya dengan makanan alkali, seperti lemon, jeruk nipis, alpukat, dan bawang putih.

Klaim tentang lemon dilansir dari situs Australian Academy of Science. Lemon memiliki pH sekitar 2, bukan 9,9 seperti yang terdapat dalam pesan berantai di atas. Dengan demikian, lemon memiliki rasa yang cukup asam.

Semakin rendah pH suatu zat, zat tersebut akan semakin bersifat asam. Secara umum, tingkat pH berkisar dari 0 hingga 14. Nilai pH kurang dari 7 bersifat asam dan lebih dari 7 bersifat basa.

Kesimpulan

Pesan berantai berisi daftar makanan yang mampu mengalahkan Covid-19 adalah tidak benar. Tidak ada bukti atau data untuk mengklaim bahwa makanan alkali akan menyembuhkan pasien dari Covid-19.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Salah Satu Makanan Lezat, Cokelat Unik Warna Pirang Ini Tercipta Karena Kesalahan

Jadi Salah Satu Makanan Lezat, Cokelat Unik Warna Pirang Ini Tercipta Karena Kesalahan

Cokelat pirang sudah diakui sebagai salah satu jenis cokelat paling unik di dunia. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa

Makanan Terbaik untuk Dikonsumsi Setelah Berbuka Puasa

Pada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Baca Selengkapnya
Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
10 Makanan Penambah Energi, Cocok Dikonsumsi Saat Sahur di Bulan Puasa

10 Makanan Penambah Energi, Cocok Dikonsumsi Saat Sahur di Bulan Puasa

Memaksimalkan energi dalam tubuh membutuhkan pola makan yang holistik. Yuk, simak jenis-jenis makanan yang bisa memaksimalkan energi tubuh ini!

Baca Selengkapnya
Kenali Apa Itu Sindrom Nasi Goreng dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh Kita

Kenali Apa Itu Sindrom Nasi Goreng dan Dampaknya pada Kesehatan Tubuh Kita

Sindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.

Baca Selengkapnya
Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk

Rekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk

Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.

Baca Selengkapnya
5 Bahan Alami yang Berbahaya untuk Kulit Sensitif dan 4 yang Disarankan

5 Bahan Alami yang Berbahaya untuk Kulit Sensitif dan 4 yang Disarankan

Tidak semua bahan alami cocok untuk kulit sensitif.

Baca Selengkapnya
Minuman Kaya Antioksidan yang Wajib Dicoba, Bantu Turunkan Risiko Kanker

Minuman Kaya Antioksidan yang Wajib Dicoba, Bantu Turunkan Risiko Kanker

Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Anda bisa mendapatkan senyawa ini dari sejumlah minuman sehat.

Baca Selengkapnya
8 Zat Pengawet Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi

8 Zat Pengawet Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi

Merdeka.com merangkum 8 zat pengawet makanan yang boleh dikonsumsi dengan aman.

Baca Selengkapnya