Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Bridgestone

Profil Bridgestone, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Berangkat dari mimpi sang pendirinya, Shojiro Ishibashi, yang ingin membuat sebuah perusahaan ban yang dapat dipasarkan secara global, Bridgestone lahir pertama kali pada tanggal 1 Maret 1931. Seiring dengan berkembangnya industri otomotif di Jepang, melalui Bridgestone Tire Co., Ltd. tidak menemukan hambatan yang cukup berani guna mengembangkan sayap bisnisnya. Tak hanya memenuhi pasaran dalam negeri saja, Bridgestone juga telah mampu menembus hingga ke pasaran internasional, khususnya Asia. Sehingga menjadikan Bridgestone sebagai produsen ban terbesar di Jepang. Pada tahun 1988, perusahaan ini mengakuisisi perusahaan The Firestone Tire & Rubber Company, sebuah perusahaan terkemuka. Dengan ini semakin memperkokoh kedudukan Bridgestone sebagai salah satu perusahaan ban dan karet terbesar di dunia. 

Bridgestone sempat mengalami beberapa kendala saat terjadinya serangan udara pada Perang Dunia II. Pada saat itu kantor pusat milik Bridgestone yang berada di Tokyo hancur. Sehingga semua aset yang dimiliki perusahaan tersebut hilang tak bersisa. Untungnya, pabrik produksi yang berada di Kurume dan Yokohama masih selamat dari terjangan bom. Sehingga perusahaan masih mampu memproduksi dan secara perlahan mengembalikan keutuhan perusahaan kembali. Pada tahun 1959, Bridgestone merupakan pelopor pembuat ban nilon guna memenuhi pasar otomotif dengan selalu mengedepankan inovasi-inovasi baru dalam produknya.Selanjutnya pada tahun 1961, Bridgestone berhasil masuk dalam bursa saham. Sejalan dengan hal tersebut membuat Bridgestone mulai membuka Technical Center yang berpusat di Jepang pada tahun 1962. Tak hanya sampai di sana, Bridgestone memang tak tanggung-tanggung untuk memperluas wilayah produksinya. Terbukti pada tahun 1965 Bridgestone membuka pabrik luar negeri pertamanya di Singapura. Lalu dilanjutkan di Amerika Serikat pada tahun 1967 dan Thailand pada tahun 1969.

Krisis minyak dialami pada awal 1970-an membawa dampak yang cukup berarti bagi Bridgestone khususnya dalam pasaran Jepang. Meski demikian, Bridgestone lebih menekankan pada sektor teknologi dengan pembuatan ban radial dan pembangunan ban baru di Jepang.  Di samping itu perusahaan juga terus aktif dalam perluasan wilayah di luar negeri. Sekarang giliran Indonesia dan Iran yang menjadi basis Bridgestone sejak tahun 1976. Dilanjutkan pula di Taiwan dan Australia pada tahun 1980-an.

Di Indonesia sendiri Bridgestone Corporation berada dalam naungan PT Bridgestone Indonesia yang memulai produksi bannya untuk pertama kali pada tanggal 1 Oktober 1975. Pada awal produksinya Bridgestone Indonesia membuat ban bis dan truk. Selanjutnya produk dan pemasaran dilakukan secara komersial melalui agen dan sub-agen yang hingga saat ini berjumlah 42 agen dan sub-agen. Bridgestone juga peduli dalam bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya Loka Latihan Keterampilan Bridgestone (LLKBS) pada bulan Januari 1982 sebagai salah satu bentuk dukungan Bridgestone kepada masyarakat dengan membantu para lulusan STM menjadi tenaga siap kerja. Pada tahun yang sama, Bridgestone Indonesia melakukan ekspor perdananya ke New Caledonia yang hingga saat ini Bridgestone Indonesia telah berhasil mengekspor produk hingga ke 71 negara yang tersebar di seluruh dunia.

Pada tahun 1990 Bridgestone Indonesia membentuk jaringan Toko Model (TOMO) yang memberikan binaan dengan training, seminar tentang pengetahuan ban, cara pemasaran dan informasi teknologi ban, sehingga toko-toko ban binaan Bridgestone mampu memberikan solusi dan servis yang baik sesuai kebutuhan konsumen guna memperkuat jaringan pemasaran domestik. Bridgestone Indonesia juga telah berhasil memperoleh beberapa penghargaan, antara lain sertifikat Zero Accident Certificate dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia tahun 1994, ISO 9002 dari Llyod’s register Quality Assurance Limited, Inggris tahun 1995, Akreditasi mutu ISO 9001 & QS 9000 tahun 1997, akreditasi mutu ISO 14001 tahun 2000,  akreditasi mutu ISO/TS-16949 tahun 2004,     Sertifikasi Rekomendasi dari LRQA (Lloyd's Register Quality Assurance) (External Audit) tahun 2011, dan Sertifikasi dan Adopsi Occupational Health & Safety Management System 2007 (OHSAS :2007) tahun 2012. Secara keseluruhan baik Bridgestone Indonesia yang berada di bawah naungan Bridgestone Corporation maupun Bridgestone Corporation sendiri telah berhasil menjadi produsen ban terbesar di dunia.

Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.

Profil

  • Nama Lengkap

    Bridgestone

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

  • Tanggal Lahir

    1931-03-01

  • Zodiak

    Pisces

  • Warga Negara

    Tokyo, Jepang

  • Biografi

    Berangkat dari mimpi sang pendirinya, Shojiro Ishibashi, yang ingin membuat sebuah perusahaan ban yang dapat dipasarkan secara global, Bridgestone lahir pertama kali pada tanggal 1 Maret 1931. Seiring dengan berkembangnya industri otomotif di Jepang, melalui Bridgestone Tire Co., Ltd. tidak menemukan hambatan yang cukup berani guna mengembangkan sayap bisnisnya. Tak hanya memenuhi pasaran dalam negeri saja, Bridgestone juga telah mampu menembus hingga ke pasaran internasional, khususnya Asia. Sehingga menjadikan Bridgestone sebagai produsen ban terbesar di Jepang. Pada tahun 1988, perusahaan ini mengakuisisi perusahaan The Firestone Tire & Rubber Company, sebuah perusahaan terkemuka. Dengan ini semakin memperkokoh kedudukan Bridgestone sebagai salah satu perusahaan ban dan karet terbesar di dunia. 

    Bridgestone sempat mengalami beberapa kendala saat terjadinya serangan udara pada Perang Dunia II. Pada saat itu kantor pusat milik Bridgestone yang berada di Tokyo hancur. Sehingga semua aset yang dimiliki perusahaan tersebut hilang tak bersisa. Untungnya, pabrik produksi yang berada di Kurume dan Yokohama masih selamat dari terjangan bom. Sehingga perusahaan masih mampu memproduksi dan secara perlahan mengembalikan keutuhan perusahaan kembali. Pada tahun 1959, Bridgestone merupakan pelopor pembuat ban nilon guna memenuhi pasar otomotif dengan selalu mengedepankan inovasi-inovasi baru dalam produknya.Selanjutnya pada tahun 1961, Bridgestone berhasil masuk dalam bursa saham. Sejalan dengan hal tersebut membuat Bridgestone mulai membuka Technical Center yang berpusat di Jepang pada tahun 1962. Tak hanya sampai di sana, Bridgestone memang tak tanggung-tanggung untuk memperluas wilayah produksinya. Terbukti pada tahun 1965 Bridgestone membuka pabrik luar negeri pertamanya di Singapura. Lalu dilanjutkan di Amerika Serikat pada tahun 1967 dan Thailand pada tahun 1969.

    Krisis minyak dialami pada awal 1970-an membawa dampak yang cukup berarti bagi Bridgestone khususnya dalam pasaran Jepang. Meski demikian, Bridgestone lebih menekankan pada sektor teknologi dengan pembuatan ban radial dan pembangunan ban baru di Jepang.  Di samping itu perusahaan juga terus aktif dalam perluasan wilayah di luar negeri. Sekarang giliran Indonesia dan Iran yang menjadi basis Bridgestone sejak tahun 1976. Dilanjutkan pula di Taiwan dan Australia pada tahun 1980-an.

    Di Indonesia sendiri Bridgestone Corporation berada dalam naungan PT Bridgestone Indonesia yang memulai produksi bannya untuk pertama kali pada tanggal 1 Oktober 1975. Pada awal produksinya Bridgestone Indonesia membuat ban bis dan truk. Selanjutnya produk dan pemasaran dilakukan secara komersial melalui agen dan sub-agen yang hingga saat ini berjumlah 42 agen dan sub-agen. Bridgestone juga peduli dalam bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya Loka Latihan Keterampilan Bridgestone (LLKBS) pada bulan Januari 1982 sebagai salah satu bentuk dukungan Bridgestone kepada masyarakat dengan membantu para lulusan STM menjadi tenaga siap kerja. Pada tahun yang sama, Bridgestone Indonesia melakukan ekspor perdananya ke New Caledonia yang hingga saat ini Bridgestone Indonesia telah berhasil mengekspor produk hingga ke 71 negara yang tersebar di seluruh dunia.

    Pada tahun 1990 Bridgestone Indonesia membentuk jaringan Toko Model (TOMO) yang memberikan binaan dengan training, seminar tentang pengetahuan ban, cara pemasaran dan informasi teknologi ban, sehingga toko-toko ban binaan Bridgestone mampu memberikan solusi dan servis yang baik sesuai kebutuhan konsumen guna memperkuat jaringan pemasaran domestik. Bridgestone Indonesia juga telah berhasil memperoleh beberapa penghargaan, antara lain sertifikat Zero Accident Certificate dari Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia tahun 1994, ISO 9002 dari Llyod’s register Quality Assurance Limited, Inggris tahun 1995, Akreditasi mutu ISO 9001 & QS 9000 tahun 1997, akreditasi mutu ISO 14001 tahun 2000,  akreditasi mutu ISO/TS-16949 tahun 2004,     Sertifikasi Rekomendasi dari LRQA (Lloyd's Register Quality Assurance) (External Audit) tahun 2011, dan Sertifikasi dan Adopsi Occupational Health & Safety Management System 2007 (OHSAS :2007) tahun 2012. Secara keseluruhan baik Bridgestone Indonesia yang berada di bawah naungan Bridgestone Corporation maupun Bridgestone Corporation sendiri telah berhasil menjadi produsen ban terbesar di dunia.

    Riset dan analisa oleh Tryning Rahayu Setya W.

  • Pendidikan

  • Karir

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya