Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Berenice Abbott

Profil Berenice Abbott | Merdeka.com

Terlahir dengan nama Bernice Abbott, seniman yang dikenal dengan tokoh fotografi ini kemudian mengganti sedikit namanya menjadi Berenice Abbott atas rekomendasi temannya ketika ia sedang mendalami ilmu seni ukir di Berlin dan Paris. Wanita yang lahir di Springdield, Ohio pada 17 Juli 1898 ini sempat kuliah di Ohio State University, namun karena suatu hal akhirnya ia memutuskan keluar pada 1918. Berenice dikenal akan karya fotografinya tentang pemandangan kota dan perubahan-perubahan yang terjadi di New York City.

Selain itu, Berenice merupakan salah satu dari sedikit fotografer yang berani mengekspos kaum gay dan lesbian sebagai objek fotonya. Ia sendiri diketahui sebagai penyuka sesama jenis, dalam hal ini lesbian. Saat mempelajari seni ukir di Paris ia menjalin hubungan dengan seorang model yang menjadi objek foto dan lukisan, Tylia Perlmutter dan sempat juga terlibat hubungan dengan sesama seniman ukir Thelma Wood.

Di Paris, sekitar tahun 1923 hingga 1925, Berenice mulai mendalami dunia fotografi ketika ia bekerja sebagai asisten pada Man Ray. Pada 1926, ia membuka studionya sendiri dan berhasil mengembangkan usahanya tersebut dengan baik. Dua tahun kemudian ia menyumbangkan beberapa karya fotografi di Salon des Independants. Selama di Paris Bereneice banyak mengambil figure artis, sastrawan, dan seniman terkenal seperti James Joyce, Coco Chanel, dan Max Ernst.

Namun di antara karya-karyanya tersebut, yang paling menyita perhatian dan memberi sebuah pandangan baru di dunia fotografi adalah gambaran jelas tentang kaum gay dan lesbian yang ia tuangkan lewat foto yang dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi. Ia juga mengabadikan gambar mantan kekasihnya, Thelma Wood yang disajikan dengan gaya maskulin. Foto tersebut diambil saat Wood dan Berenice sudah berpisah. Tidak seperti sosok Wood, kekasih Berenice saat itu, sosok Tylia Perlmutter disajikan dengan suasana yang indah dan cerah.

Pada 1929 Berenice kembali ke Amerika Serikat, lebih tepatnya New York City untuk memotret perkembangan kota tersebut. Di Amerika Serikat, ia banyak memotret tentang bangunan-bangunan, jalan-jalan besar, proses-proses dalam ilmu fisika, dan objek wanita dengan kecenderungan biseksual dan lesbian seperti penyair Edna St. Vincent Millay dan seorang aktris bernama Eva Le Gallienne. Walaupun sempat dianggap sebagai aliran yang agak tabu, kegemarannya menjadikan kaum gay dan lesbian sebagai objek selain mendapat kritik juga mendapat banyak apresiasi positif yang dianggap sebagai nilai seni dan pandangan baru tentang dunia fotografi.

Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi

Profil

  • Nama Lengkap

    Berenice Abbott

  • Alias

    Berenice | Bernice Abbott

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Springfield, Ohio

  • Tanggal Lahir

    1898-07-17

  • Zodiak

    Cancer

  • Warga Negara

    Amerika Serikat

  • Biografi

    Terlahir dengan nama Bernice Abbott, seniman yang dikenal dengan tokoh fotografi ini kemudian mengganti sedikit namanya menjadi Berenice Abbott atas rekomendasi temannya ketika ia sedang mendalami ilmu seni ukir di Berlin dan Paris. Wanita yang lahir di Springdield, Ohio pada 17 Juli 1898 ini sempat kuliah di Ohio State University, namun karena suatu hal akhirnya ia memutuskan keluar pada 1918. Berenice dikenal akan karya fotografinya tentang pemandangan kota dan perubahan-perubahan yang terjadi di New York City.

    Selain itu, Berenice merupakan salah satu dari sedikit fotografer yang berani mengekspos kaum gay dan lesbian sebagai objek fotonya. Ia sendiri diketahui sebagai penyuka sesama jenis, dalam hal ini lesbian. Saat mempelajari seni ukir di Paris ia menjalin hubungan dengan seorang model yang menjadi objek foto dan lukisan, Tylia Perlmutter dan sempat juga terlibat hubungan dengan sesama seniman ukir Thelma Wood.

    Di Paris, sekitar tahun 1923 hingga 1925, Berenice mulai mendalami dunia fotografi ketika ia bekerja sebagai asisten pada Man Ray. Pada 1926, ia membuka studionya sendiri dan berhasil mengembangkan usahanya tersebut dengan baik. Dua tahun kemudian ia menyumbangkan beberapa karya fotografi di Salon des Independants. Selama di Paris Bereneice banyak mengambil figure artis, sastrawan, dan seniman terkenal seperti James Joyce, Coco Chanel, dan Max Ernst.

    Namun di antara karya-karyanya tersebut, yang paling menyita perhatian dan memberi sebuah pandangan baru di dunia fotografi adalah gambaran jelas tentang kaum gay dan lesbian yang ia tuangkan lewat foto yang dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi. Ia juga mengabadikan gambar mantan kekasihnya, Thelma Wood yang disajikan dengan gaya maskulin. Foto tersebut diambil saat Wood dan Berenice sudah berpisah. Tidak seperti sosok Wood, kekasih Berenice saat itu, sosok Tylia Perlmutter disajikan dengan suasana yang indah dan cerah.

    Pada 1929 Berenice kembali ke Amerika Serikat, lebih tepatnya New York City untuk memotret perkembangan kota tersebut. Di Amerika Serikat, ia banyak memotret tentang bangunan-bangunan, jalan-jalan besar, proses-proses dalam ilmu fisika, dan objek wanita dengan kecenderungan biseksual dan lesbian seperti penyair Edna St. Vincent Millay dan seorang aktris bernama Eva Le Gallienne. Walaupun sempat dianggap sebagai aliran yang agak tabu, kegemarannya menjadikan kaum gay dan lesbian sebagai objek selain mendapat kritik juga mendapat banyak apresiasi positif yang dianggap sebagai nilai seni dan pandangan baru tentang dunia fotografi.

    Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi

  • Pendidikan

    Ohio State University (tidak lulus)

  • Karir

    • Seni visual
    • Penulis puisi
    • Fotografer

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya