Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Basuki Abdullah

Profil Basuki Abdullah | Merdeka.com

Basuki Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah salah satu pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974. Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari berbagai penjuru dunia.

Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari ayahnya, Abdullah Suryosubro, yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan kakeknya adalah seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal 1900-an, yaitu Doktor Wahidin Sudirohusodo.

Basuki Abdullah bersekolah di HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo, kemudian mendapatkan beasiswa pada 1933 untuk belajar di Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam waktu tiga tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).

Pada 6 September 1948, sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis dunia lainnya dalam sebuah sayembara yang diadakan di Amsterdam, Belanda. Sedangkan lukisannya, “Balinese Beauty” terjual di balai lelang Christie’s di Singapura, pada tahun 1996.

Selama karirnya dalam melukis, Basuki terkenal sebagai pelukis potret, meski ia juga melukis pemandangan alam, flora, fauna, tema-tema perjuangan, pembangunan, dan lainnya. Dia sering mengadakan pameran tunggal, di dalam maupun di luar negeri, seperti di Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, dan negara-negara lain. Lebih kurang 22 negara yang memiliki karya lukisan beliau. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri.

Selain menjadi pelukis, dia juga pandai menari dan sering tampil dengan tarian wayang orang sebagai Rahwana atau Hanoman. Pria yang menikah empat kali ini tidak hanya menguasai soal kewayangan, budaya Jawa di mana dia berasal. Tetapi juga menggemari komposisi-kompasisi Franz Schubert, Beethoven dan Paganini, dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan tidak Jawasentris.

Kemtiannya cukup tragis. Basuki Abdullah tewas dibunuh perampok di rumah kediamannya, pada 5 November 1993. Ia meninggal dalam usia 78 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Profil

  • Nama Lengkap

    Basuki Abdullah

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Surakarta

  • Tanggal Lahir

    1915-01-25

  • Zodiak

    Aquarius

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Biografi

    Basuki Abdullah lahir di Surakarta, 25 Januari 1915. Basuki Abdullah adalah salah satu pelukis terkenal Indonesia. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974. Lukisan-lukisan karyanya menghiasi istana negara, selain menjadi koleksi dari berbagai penjuru dunia.

    Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari ayahnya, Abdullah Suryosubro, yang juga seorang pelukis dan penari. Sedangkan kakeknya adalah seorang tokoh Pergerakan Kebangkitan Nasional Indonesia pada awal 1900-an, yaitu Doktor Wahidin Sudirohusodo.

    Basuki Abdullah bersekolah di HIS Katolik dan Mulo Katolik di Solo, kemudian mendapatkan beasiswa pada 1933 untuk belajar di Akademi Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda, dan menyelesaikan studinya dalam waktu tiga tahun dengan meraih penghargaan Sertifikat Royal International of Art (RIA).

    Pada 6 September 1948, sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda, Basuki Abdullah berhasil mengalahkan 87 pelukis dunia lainnya dalam sebuah sayembara yang diadakan di Amsterdam, Belanda. Sedangkan lukisannya, “Balinese Beauty” terjual di balai lelang Christie’s di Singapura, pada tahun 1996.

    Selama karirnya dalam melukis, Basuki terkenal sebagai pelukis potret, meski ia juga melukis pemandangan alam, flora, fauna, tema-tema perjuangan, pembangunan, dan lainnya. Dia sering mengadakan pameran tunggal, di dalam maupun di luar negeri, seperti di Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris, dan negara-negara lain. Lebih kurang 22 negara yang memiliki karya lukisan beliau. Hampir sebagian hidupnya dihabiskan di luar negeri.

    Selain menjadi pelukis, dia juga pandai menari dan sering tampil dengan tarian wayang orang sebagai Rahwana atau Hanoman. Pria yang menikah empat kali ini tidak hanya menguasai soal kewayangan, budaya Jawa di mana dia berasal. Tetapi juga menggemari komposisi-kompasisi Franz Schubert, Beethoven dan Paganini, dengan demikian wawasannya sebagai seniman luas dan tidak Jawasentris.

    Kemtiannya cukup tragis. Basuki Abdullah tewas dibunuh perampok di rumah kediamannya, pada 5 November 1993. Ia meninggal dalam usia 78 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Desa Mlati, Sleman, Yogyakarta.

    Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

  • Pendidikan

    • Akademik Seni Rupa (Academie Voor Beeldende Kunsten) di Den Haag, Belanda

  • Karir

    • Pelukis

  • Penghargaan

    Royal International of Art (RIA).

Geser ke atas Berita Selanjutnya