Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Bambang Kesowo

Profil Bambang Kesowo | Merdeka.com

Bambang Kesowo, S.H, LLM  lahir pada tanggal 27 Maret 1945 di Sragen, Jawa Tengah. Kesowo dikenal sebagai Menteri Sekretaris Negara Kabinet Gotong Royong periode 2001-2004 pada masa pemerintahan presiden Megawati Soekarnoputri. Pria asal Sragen ini pernah menempati berbagai posisi dalam kabinet pemerintahan Indonesia. Pria yang menikah dengan Nurien Fatimah pada tahun 1972 ini tetap berada dalam jajaran staf pemerintah semenjak tahun 1994 pada masa pemerintahan presiden Soeharto hingga 2004 yang merupakan masa kepemimpinan Megawati.

Lulusan Universitas Gadjah Mada dan Harvard Law School ini dikenal sebagai seorang pribadi yang memiliki kaitan erat dengan pemerintah, terlebih dengan Megawati sebagai presiden kelima Republik Indonesia. Ayah tiga anak ini memulai karirnya di bidang politik dan pemerintahan di tahun 1968 pada saat dia menjabat sebagai Staf Biro Analisa dan PPU. Langkah politiknya semakin maju setelah dia diangkat sebagai Kepala Biro Hukum dan PPU Setneg untuk periode (1983-1994).  Setelah itu, pria perokok ini masuk ke dalam sekertariat kenegaraan sebagai Wakil Sekertaris Kabinet untuk periode (1994-1999) dan menjadi Sekertaris Wakil Presiden RI untuk periode 1999-2001, sebelum akhirnya diangkat sebagai Menteri Sekertaris Negara Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

Kedekatannya dengan mantan presiden Megawati membuat pria yang sejak mahasiswa sudah aktif dalam organisasi ini masuk ke dalam daftar 8 orang paling didengar oleh Megawati dalam penyusunan kabinetnya edisi majalah Tempo. Kesowo menjadi orang yang bertanggung jawab atas perancangan Perpu No. 2 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Atas penguasaan terhadap bidang hak milik intelektual (HAKI), pakar hukum jebolan Harvard School of Law ini menjadi pilihan pemerintah untuk menjadi perwakilan/perunding antara pemerintah Indonesia dan organisasi Internasional, terutama bawahan PBB. Pria yang pernah tersandung isu suap sebesar 2 milyar Rupiah dalam penyusunan berbagai undang-undang semasa menjabat sebagai Kepala Biro Sekretariat Negara ini pernah menjadi perunding Patent Law Treaty, dan menjadi wakil ketua delegasi RI dalam konferensi diplomatic di Den Haag, Belanda (1990) dan Trademark Law Treaty (1995).

Riset dan analisis: Mamor Adi Pradhana

Profil

  • Nama Lengkap

    Bambang Kesowo SH, MH

  • Alias

    Bambang | Kesowo

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Sragen, Jawa Tengah

  • Tanggal Lahir

    1945-03-27

  • Zodiak

    Aries

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Istri

    Nurien Fatimah

  • Anak

    Oktarini Lestari Eko Hastuti, Arie Pratiwi Handayani, Arief Wicaksono

  • Biografi

    Bambang Kesowo, S.H, LLM  lahir pada tanggal 27 Maret 1945 di Sragen, Jawa Tengah. Kesowo dikenal sebagai Menteri Sekretaris Negara Kabinet Gotong Royong periode 2001-2004 pada masa pemerintahan presiden Megawati Soekarnoputri. Pria asal Sragen ini pernah menempati berbagai posisi dalam kabinet pemerintahan Indonesia. Pria yang menikah dengan Nurien Fatimah pada tahun 1972 ini tetap berada dalam jajaran staf pemerintah semenjak tahun 1994 pada masa pemerintahan presiden Soeharto hingga 2004 yang merupakan masa kepemimpinan Megawati.

    Lulusan Universitas Gadjah Mada dan Harvard Law School ini dikenal sebagai seorang pribadi yang memiliki kaitan erat dengan pemerintah, terlebih dengan Megawati sebagai presiden kelima Republik Indonesia. Ayah tiga anak ini memulai karirnya di bidang politik dan pemerintahan di tahun 1968 pada saat dia menjabat sebagai Staf Biro Analisa dan PPU. Langkah politiknya semakin maju setelah dia diangkat sebagai Kepala Biro Hukum dan PPU Setneg untuk periode (1983-1994).  Setelah itu, pria perokok ini masuk ke dalam sekertariat kenegaraan sebagai Wakil Sekertaris Kabinet untuk periode (1994-1999) dan menjadi Sekertaris Wakil Presiden RI untuk periode 1999-2001, sebelum akhirnya diangkat sebagai Menteri Sekertaris Negara Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

    Kedekatannya dengan mantan presiden Megawati membuat pria yang sejak mahasiswa sudah aktif dalam organisasi ini masuk ke dalam daftar 8 orang paling didengar oleh Megawati dalam penyusunan kabinetnya edisi majalah Tempo. Kesowo menjadi orang yang bertanggung jawab atas perancangan Perpu No. 2 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Atas penguasaan terhadap bidang hak milik intelektual (HAKI), pakar hukum jebolan Harvard School of Law ini menjadi pilihan pemerintah untuk menjadi perwakilan/perunding antara pemerintah Indonesia dan organisasi Internasional, terutama bawahan PBB. Pria yang pernah tersandung isu suap sebesar 2 milyar Rupiah dalam penyusunan berbagai undang-undang semasa menjabat sebagai Kepala Biro Sekretariat Negara ini pernah menjadi perunding Patent Law Treaty, dan menjadi wakil ketua delegasi RI dalam konferensi diplomatic di Den Haag, Belanda (1990) dan Trademark Law Treaty (1995).

    Riset dan analisis: Mamor Adi Pradhana

  • Pendidikan

    • S2 Ilmu Hukum dan Perundangan, Harvard Law School, AS 1983.
    • S1 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (1968).

  • Karir

    • Sekretaris Negara, 2001-2004.
    • Sekretaris Wakil Presiden RI, 1999-2001.
    • Wakil Sekretaris Kabinet, 1994-1999.
    • Kepala Biro Hukum dan PUU Setneg, 1983-1994.
    • Pembantu Bidang Umum Asisten Menteri/Setneg Urusan Pemerintahan dan LPND,1979.
    • Pembantu Bidang Umum Asisten Setneg Urusan Pemerintahan, 1976.
    • Pembantu Bidang Hukum Asisten Setneg Urusan Pemerintahan, 1973.
    • Staf Biro Analisa dan PPU, 1968.
    • Kegiatan Lain:
    • Komisaris Utama PT Waskita Karya, 1994
    • Anggota Konsorsium Ilmu Hukum, 1990
    • Ketua Dewan Gubernur Lembaga Bahasa RI-Australia, 1990
    • Pendiri/Ketua Badan Pengurus Yayasan Karya Cipta Indonesia, 1990
    • Komisaris PT (Persero) Jiwasraya, 1990-1993
    • Pengurus Pusat Persatuan Sarjana Hukum Indonesia/PERSAHI, 1987
    • Pengurus Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Pusat, 1987
    • Pendiri dan Wakil Ketua Dewan Pembina Pusat Pengkajian Hukum, 1987
    • Sekretaris Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Universitas Pancasila, 1987
    • Editor di Harian Merdeka
    • Aktivitis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)

  • Penghargaan

    • Satyalencana Karyasatya 20 Tahun, 1997.
    • WIPO Gold Medal, 1997.
    • Groot Orde van Oranye Nassau, Belanda, 1996.
    • Officer’s Cross Pemerintah Austria, 1996.
    • Bintang Mahaputera Utama 1995.

Geser ke atas Berita Selanjutnya