Merdeka.com - Film dengan genre horor nampaknya menjadi salah satu tayangan yang paling digemari dan ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh masyarakat dari segala usia. Padahal sudah jelas tayangan terkadang membuat kita merasakan ketakutan sendiri, seolah mistis yang ada terbawa ke kehidupan kita sehari-hari, khususnya pada malam hari.

Meski takut, kenapa masyarakat nampak senang dengan hadirnya film horor?

Menanggapi hal tersebut, Psikolog Rima Olivia menyatakan ketertarikan seseorang untuk menonton tayangan horor didasari karena adanya excitement dan fear yang menimbulkan rasa adrenalin.

"Sebenarnya dari diri kita ada bagian bukan senang ditakuti, tapi ketika kita menghadapi bahaya ada excitement dan fear, yang kemudian melahirkan adrenalin di otak kita," kata Rima saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/6).

Rima mengungkapkan, dalam kegemaran menonton film tersebut, seseorang bisa dipersepsikan sudah mengetahui tak ada bahaya pasti dan tak ada siaga setelah menonton, sehingga mereka yakin semua berjalan aman dan tak perlu diwaspadai. Meski beberapa tetap merasa takut usai menontonnya.

"Mereka merasa film horor ini ternyata tidak mengancam jiwa, sehingga menjadi nyaman dan menghasilkan kesenangan. Karena tak berbahaya, jadi dicari, semakin penasaran semakin menguji adrenaline," paparnya.

Diberikan contoh, Rima memisalkan seperti olahraga lompat bungee (bungee jumping) yang diketahui sebagai olahraga berbahaya dan menakutkan, namun ketika seseorang sudah berhasil mencoba dan mampu melampaui rasa takutnya, maka dia seolah ketagihan untuk melakukan kembali, bahkan cenderung mencari olahraga yang lebih menantang dan berbahaya lainnya. Ini karena mereka menilai tak ada yang perlu diwaspadai.

"Intinya mereka aman. Kembali ke horor tadi itu kan selalu misteri, di luar kebiasaan antara assignment dan rasa takut atau fear tadi, karena pingin tahu, jadi diikuti, dan suka, jadi ditunggu-tunggu film selanjutnya. Menurut saya itu memang logis. Kita bisa pahami apa yang ada," ucapnya.

"Ini juga dilihat kalau dari sensasi hormonal takut nonton horor tapi sekaligus menikmati. Jadi keseruan uji nyali bukan sesuatu yang berbahaya, lebih pada visualisasi yang diserap di kepala. Selain itu, sisi profil juga menentukan ekspetasi orang dalam menonton, dia lebih mudah menangkap yang mana, kalau merasa ketakutan banget, pasti dia memilih untuk tidak menonton. Tapi kalau yang biasa saja memilih menonton. Ya karena tadi, film horor meningkatkan adrenaline tapi tak perlu diwaspadai," tutupnya.