Justin Baldoni Klaim Keluarganya Kumpul di Basement Saat Premier Film karena Blake Lively
Justin Baldoni membantah gugatan yang diajukan oleh Blake Lively. Di sisi lain, pengacara istri Ryan Reynolds menuduh aktor tersebut menerapkan strategi DARVO.

Sengketa antara Justin Baldoni dan lawan mainnya, Blake Lively, semakin memanas. Hal ini terutama terjadi setelah Justin, yang juga merupakan sutradara film It Ends With Us, mengajukan gugatan balik terhadap Blake pada 16 Januari 2025. Menurut laporan dari E! News pada Senin (20/1/2025), dalam dokumen gugatan yang diajukan, Justin mengemukakan beberapa klaim mengejutkan tentang aktris tersebut. Salah satu klaimnya berhubungan dengan malam pemutaran perdana film tersebut.
Justin Baldoni menyatakan bahwa pada malam spesial itu, keluarganya terpaksa "diungsikan" ke ruang bawah tanah. Untuk mendukung klaim ini, Justin melampirkan sebuah foto yang menunjukkan dirinya dan keluarganya berada di ruangan yang terlihat sederhana. Dalam foto tersebut, mereka berkumpul di sekitar meja merah yang dihiasi dengan popcorn dan minuman soda.
Di sudut ruangan, terdapat sebuah benda besar yang tertutup kain hitam, dan sebagian plafon terlihat berlubang. Meskipun dalam situasi tersebut, Justin tampak tersenyum lebar dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Ia mengenakan setelan jas pink yang dipakai saat acara pemutaran perdana pada 6 Agustus 2024. Justin juga mengklaim bahwa ia dan para tamunya diarahkan ke ruangan tersebut dan diminta untuk tetap berada di sana agar tidak bertemu dengan Blake Lively serta tamu-tamunya.
Malam yang Paling Berarti Bagi Justin Baldoni

Dalam gugatan yang diajukan, Baldoni menyatakan, "Mereka dikurung di ruang darurat yang dikelilingi oleh stand konsesi, dengan hanya meja dan kursi lipat yang disusun berbentuk persegi."
Pernyataan ini menunjukkan kondisi yang kurang memadai yang harus mereka hadapi. Selanjutnya, ia menambahkan, "Ia dikelilingi oleh teman dekat, keluarga, botol soda, dan banyak cinta, tapi secara ironis ditahan di rubanah pada malam yang bisa dibilang sebagai salah satu malam terpenting dalam karier Baldoni sejauh ini."
Hal ini menggambarkan betapa kontradiktif situasi yang dihadapi oleh Baldoni, di mana meskipun dikelilingi oleh orang-orang terkasih, ia tetap merasa terjebak dalam momen yang seharusnya menjadi puncak dari pencapaiannya.
Acara After-Party Film
Justin Baldoni menuduh bahwa bintang Gossip Girl telah mengucilkannya dari acara after-party film tersebut, meskipun acara itu dibiayai oleh Sony dan perusahaan miliknya, Wayfarer. "Akibatnya, Baldoni harus mengatur dan mendanai after-party terpisah untuk dirinya dan tim Wayfarer, membuat perusahaan menanggung biaya untuk dua acara---satu untuk Lively dan yang lainnya untuk teman, keluarga, kru, serta tim Baldoni dan Wayfarer."
Dalam situasi ini, Baldoni merasa dirugikan karena harus mengeluarkan dana untuk acara yang seharusnya menjadi bagian dari promosi film. Dia berharap agar semua pihak dapat berkolaborasi dengan baik dalam setiap acara yang diadakan, sehingga tidak ada yang merasa terpinggirkan atau dikecualikan dari kesempatan untuk merayakan keberhasilan film bersama. Kejadian ini menunjukkan pentingnya komunikasi dan kerjasama antara semua pihak yang terlibat dalam produksi film.
Tim Kuasa Hukum Blake Lively
Tim kuasa hukum Blake Lively dengan tegas menolak gugatan yang diajukan oleh Justin Baldoni. Dalam pernyataan yang disampaikan kepada E! News, pengacara Lively menyatakan, "Ini adalah cerita lama: seorang wanita buka suara dengan bukti nyata mengenai pelecehan seksual, dan pelaku berusaha membalas dengan menyerang korban."
Ia juga menambahkan, "Para pakar menyebut sebagai DARVO. Deny (bantah). Attack (serang), Reverse Victim Offender (Balikkan keadaan bahwa korban adalah pelaku)."
Dalam situasi seperti ini, sering kali pelaku mencoba membalikkan fakta untuk mengalihkan perhatian dari tindakan mereka. Taktik ini dikenal dengan istilah DARVO, yang merupakan singkatan dari Deny, Attack, dan Reverse Victim Offender. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi korban untuk tetap bersuara dan tidak terintimidasi oleh serangan balik yang mungkin mereka hadapi.