Jadi Pengacara Sukses, Hotman Paris Akui Banyak Cewek Cantik yang Datang
Merdeka.com - Hotman Paris dikenal sebagai salah satu pengacara tajir. Hotman kerap dipercaya menangani kasus-kasus kelas kakap.
Selain tajir, Hotman Paris pun dikenal dekat dengan wanita-wanita cantik. Hotman menyebut jika banyak cewek cantik yang datang kepadanya untuk ngopi bareng.
Hotman Paris kerap mengunggah potret kebersamaan dengan para wanita cantik. Ini potretnya.
Tiap Pagi Cewek Cantik Datang
Hotman Paris menyebut jika setiap pagi dirinya selalu didatangi cewek cantik.
"Tiap pagi cewek cantik datang temui Hotman di Kopi Joni untuk ngopi dan tiktok! Kamu mau datang ngopi dgn Gus Hot??" tulis Hotman.
©2021 Merdeka.com/Instagram Hotman Paris
Ngopi Bareng
Salah satu teman ngopi Hotman Paris yakni mantan pramugari. Dia mengunggah potretnya di akun instagram pribadinya.
"Mantan pramugari ini mau datang jumat pagi temanin hotman ngopi di Kopi Joni!!! Wah daftar tunggu antri ngopi bareng hotman makin panjang," tulis Hotman.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman Paris Sindir Kubu 01 dan 03: Pembelaan Mereka Pepesan Kosong, Jangan Nangis Kalau Kalah
Baca SelengkapnyaPendapat tersebut hanya alasan munafik yang dipakai untuk mematikan bisnis hiburan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHotman menilai penerapan pajak 40 persen ini sangat keterlaluan dan memberatkan usaha khususnya spa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putusan gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 akan dibacakan majelis hakim MK pada Senin 22 April.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini terjadi musibah terkait bisnis yang dijalankan oleh Hotman itu.
Baca SelengkapnyaPengacara Hotman Paris Hutapea senggol Jokowi usai muncul kebijakan kenaikan pajak hiburan.
Baca SelengkapnyaDalam postingannya, Hotman membagikan video Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Baca SelengkapnyaPengacara kondang Hotman Paris Hutapea bocorkan gaji pertamanya kerja di Jakarta tahun 1982. Berapa nominalnya?
Baca SelengkapnyaPajak hiburan dikenakan tarif 40 persen sampai 75 persen berpotensi merugikan pengusaha.
Baca Selengkapnya