Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Andry Rajoelina

Profil Andry Rajoelina | Merdeka.com

Lahir dari keluarga kelas menengah, Andry Rajoelina memulai karirnya sebagai DJ di klub-klub dan bar di ibukota Madagaskar sebelum pindah ke siaran radio dan menjadi figur nasional. Ia menikah kedalam sebuah keluarga kaya dan kemudian memiliki stasiun radio sendiri, Viva Radio. Ia membentuk the Determined Malagasy Youth opposition movement dan terpilih sebagai walikota Antananarivo pada tahun 2007.

Ia mendapatkan posisi presiden pada Maret 2009 dari sekelompok jenderal yang berkuasa setelah presiden terpilih  Marc Ravalomanana mundur sebagai akibat dari protes massa. Dijuluki "TGV", setelah kereta api berkecepatan tinggi Perancis, Tres Grand Vitesse. 

Sebagai kepala asosiasi TGV, Tanora Malagasi Vonona, Rajoelina memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai walikota Antananarivo, ibukota negara. Dia menghadapi Hery Rafalimanana, calon presiden dan walikota sebelumnya. Dia melakukan hal tersebut di bawah status Presiden Delegasi Khusus (PDS), yang ditunjuk langsung oleh Presiden Marc Ravalomanana.

Rajoelina terpilih sebagai walikota pada tanggal 12 Desember 2007 dengan 63,3% suara. Ia mewarisi sebuah kota yang dililit utang. Misalnya, pada 4 Januari 2008, tak lama setelah pemilihannya, perusahaan yang dikelola negara, Jirama, memotong air dan listrik ke kota, menyebutkan kredit macet sebagai alasan.

Pada tanggal 13 Desember 2008, Pemerintah memutuskan untuk menutup Viva TV milik Rajoelina, menyatakan bahwa wawancara Viva dengan mantan kepala negara Didier Ratsiraka sebagai "cenderung mengganggu perdamaian dan keamanan". Program ini juga disiarkan oleh saluran televisi lainnya. Reporters Without Borders (RSF) mengutuk 17 Desember 2008, penutupan Viva dan televisi lain dan stasiun radio

Mulai akhir Januari 2009, Rajoelina memimpin serangkaian rapat umum politik di pusat kota Antananarivo di mana ia menyuarakan rasa frustrasi terhadap kebijakan Ravalomanana. Pada yang pertama, yakni pada tanggal 26 Januari yang dihadiri oleh puluhan ribu, Rajoelina mengkritik efektivitas strategi pengurangan kemiskinan Ravalomanana dan perilakunya sebagai otokratis.

Rajoelina, sebagai kepala Otoritas Transisi Tinggi yang telah dibuat dalam beberapa minggu sebelum pengunduran diri Ravalomanana, diharapkan untuk melayani sebagai kepala negara sampai pemilihan umum 2011 yang telah dijadwalkan. Dia berusia 35 tahun ketika dilantik, membuat Rajoelina presiden termuda dalam sejarah negara itu. Konstitusi yang berlaku pada saat kepresidenannya mengharuskan calon presiden mencapai minimal 40 tahun. Rajoelina mengumumkan bahwa akan ada konstitusi baru dan pemilu diadakan dalam waktu 24 bulan.

Pada tanggal 15 Maret, dua hari sebelum pengunduran diri Ravalomanana, Rajoelina mengumumkan setelah layanan hari Minggu di katedral utama Antananarivo bahwa ia tidak akan mencampur agama dengan politik.

 

Tapi sementara Rajoelina menikmati popularitas yang cukup besar, ia juga banyak tidak disukai. Dia datang bukan atas gelombang dukungan tetapi sebagai hasil dari kesempatan yang diciptakan oleh militer.

 

Selama lebih dari satu tahun, Madagaskar telah menjadi bangsa pemberontak mencoba untuk kembali ke citra baik di mata dunia. Bagi para pengamat internasional, kudeta - yang keempat di Afrika dalam delapan bulan - merupakan kemunduran yang terburuk. Negara yang merupakan bekas koloni Perancis yang berpenduduk 20 juta yang miskin luar biasa itu, telah berubah menjadi kaum pariah.

Para mediator segera mencoba manuver ke arah pemilu yang demokratis. Rajoelina dan tiga presiden terdahulu telah bertemu di Maputo, Mozambik, di Addis Ababa, Ethiopia; di Maputo sekali lagi, dan di Johannesburg. Perjanjian telah dibuat namun dalam kurun waktu yang tak lama, perjanjian tersebut pun dibubarkan.

Pada bulan Mei 2010, Rajoelina mengumumkan secara sepihak bahwa akan ada referendum konstitusi pada Agustus 2010, pemilu legislatif pada bulan September dan sebuah pemilihan presiden pada bulan November di mana ia tidak akan mencalonkan diri. Tapi dia telah mengusulkan beberapa surat suara sebelumnya. Namun pemilu tersebut pun dibatalkan.

Oleh: Ratri Adityarani

Last Update 20/3/2014

Profil

  • Nama Lengkap

    Andry Rajoelina

  • Alias

    Andry Nirina Rajoelina

  • Agama

    Katolik

  • Tempat Lahir

    Antananarivo, Madagascar

  • Tanggal Lahir

    1974-05-30

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

    Madagaskar

  • Istri

    Mialy Rajoelina

  • Biografi

    Lahir dari keluarga kelas menengah, Andry Rajoelina memulai karirnya sebagai DJ di klub-klub dan bar di ibukota Madagaskar sebelum pindah ke siaran radio dan menjadi figur nasional. Ia menikah kedalam sebuah keluarga kaya dan kemudian memiliki stasiun radio sendiri, Viva Radio. Ia membentuk the Determined Malagasy Youth opposition movement dan terpilih sebagai walikota Antananarivo pada tahun 2007.

    Ia mendapatkan posisi presiden pada Maret 2009 dari sekelompok jenderal yang berkuasa setelah presiden terpilih  Marc Ravalomanana mundur sebagai akibat dari protes massa. Dijuluki "TGV", setelah kereta api berkecepatan tinggi Perancis, Tres Grand Vitesse. 

    Sebagai kepala asosiasi TGV, Tanora Malagasi Vonona, Rajoelina memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai walikota Antananarivo, ibukota negara. Dia menghadapi Hery Rafalimanana, calon presiden dan walikota sebelumnya. Dia melakukan hal tersebut di bawah status Presiden Delegasi Khusus (PDS), yang ditunjuk langsung oleh Presiden Marc Ravalomanana.

    Rajoelina terpilih sebagai walikota pada tanggal 12 Desember 2007 dengan 63,3% suara. Ia mewarisi sebuah kota yang dililit utang. Misalnya, pada 4 Januari 2008, tak lama setelah pemilihannya, perusahaan yang dikelola negara, Jirama, memotong air dan listrik ke kota, menyebutkan kredit macet sebagai alasan.

    Pada tanggal 13 Desember 2008, Pemerintah memutuskan untuk menutup Viva TV milik Rajoelina, menyatakan bahwa wawancara Viva dengan mantan kepala negara Didier Ratsiraka sebagai "cenderung mengganggu perdamaian dan keamanan". Program ini juga disiarkan oleh saluran televisi lainnya. Reporters Without Borders (RSF) mengutuk 17 Desember 2008, penutupan Viva dan televisi lain dan stasiun radio

    Mulai akhir Januari 2009, Rajoelina memimpin serangkaian rapat umum politik di pusat kota Antananarivo di mana ia menyuarakan rasa frustrasi terhadap kebijakan Ravalomanana. Pada yang pertama, yakni pada tanggal 26 Januari yang dihadiri oleh puluhan ribu, Rajoelina mengkritik efektivitas strategi pengurangan kemiskinan Ravalomanana dan perilakunya sebagai otokratis.

    Rajoelina, sebagai kepala Otoritas Transisi Tinggi yang telah dibuat dalam beberapa minggu sebelum pengunduran diri Ravalomanana, diharapkan untuk melayani sebagai kepala negara sampai pemilihan umum 2011 yang telah dijadwalkan. Dia berusia 35 tahun ketika dilantik, membuat Rajoelina presiden termuda dalam sejarah negara itu. Konstitusi yang berlaku pada saat kepresidenannya mengharuskan calon presiden mencapai minimal 40 tahun. Rajoelina mengumumkan bahwa akan ada konstitusi baru dan pemilu diadakan dalam waktu 24 bulan.

    Pada tanggal 15 Maret, dua hari sebelum pengunduran diri Ravalomanana, Rajoelina mengumumkan setelah layanan hari Minggu di katedral utama Antananarivo bahwa ia tidak akan mencampur agama dengan politik.

     

    Tapi sementara Rajoelina menikmati popularitas yang cukup besar, ia juga banyak tidak disukai. Dia datang bukan atas gelombang dukungan tetapi sebagai hasil dari kesempatan yang diciptakan oleh militer.

     

    Selama lebih dari satu tahun, Madagaskar telah menjadi bangsa pemberontak mencoba untuk kembali ke citra baik di mata dunia. Bagi para pengamat internasional, kudeta - yang keempat di Afrika dalam delapan bulan - merupakan kemunduran yang terburuk. Negara yang merupakan bekas koloni Perancis yang berpenduduk 20 juta yang miskin luar biasa itu, telah berubah menjadi kaum pariah.

    Para mediator segera mencoba manuver ke arah pemilu yang demokratis. Rajoelina dan tiga presiden terdahulu telah bertemu di Maputo, Mozambik, di Addis Ababa, Ethiopia; di Maputo sekali lagi, dan di Johannesburg. Perjanjian telah dibuat namun dalam kurun waktu yang tak lama, perjanjian tersebut pun dibubarkan.

    Pada bulan Mei 2010, Rajoelina mengumumkan secara sepihak bahwa akan ada referendum konstitusi pada Agustus 2010, pemilu legislatif pada bulan September dan sebuah pemilihan presiden pada bulan November di mana ia tidak akan mencalonkan diri. Tapi dia telah mengusulkan beberapa surat suara sebelumnya. Namun pemilu tersebut pun dibatalkan.

    Oleh: Ratri Adityarani

    Last Update 20/3/2014

  • Pendidikan

  • Karir

    • President of the High Transitional Authority of Madagascar (18 Maret 2009 - Sekarang)
    • Walikota Antananarivo (12 Desember 2007 - 3 Februari 2009)

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya